31 Desember 2012

[311212.EN.SEA] Libyan-Maltese Airline Boss Held In Libya, Charged With Helping Gaddafi

MEDAVIA managing director Abdulrazagh Zmirli was arrested in Zawiyah, Libya, together with technical manager Abdallah Dekna, following claims that they had helped the Gaddafi regime during the 2011 Revolution, reported the Tripoli Post.

Zmirli and Dekna were arrested by anti-militia police at the VIP lounge of the Tripoli International Airport before boarding a flight to Malta.

Medavia began operations in 1979. It was set up to provide oil transportation service in North Africa with its own aircraft fleet and also offers aircraft charter service. It now provides flight operational support, worldwide procurement of aviation fuel, and has representation offices in both Malta and Tripoli.

Mr Zmirli, who reportedly also holds Maltese citizenship, is highly respected by both the Maltese and the Libyan community in Malta. Despite last year's conflict in Libya, he managed to keep Medavia operating.

Medavia is also said to have been instrumental in organising relief operations jointly with the Red Cross to Libya and carried out several evacuation flights with injured people out of Libya during the revolution.

Meanwhile, the Maltese government said they are aware of Mr Zmirli's arrest, and that it is paying close attention to the situation. Reports also said the company's financial general manager, Joe Formosa, said he believed that the charges against the two men were unfounded.

Source : HKSG.

[311212.ID.BIZ] 2013, Dahlan Bakal "Bersih-bersih" BUMN


BOGOR, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan akan menyiapkan sejumlah strategi untuk menata perusahaan BUMN di tahun depan. Salah satu yang dicanangkan adalah program "Bersih-bersih" BUMN.
Akhir tahun ini, Dahlan memang sedang ramai dibicarakan, khususnya soal isu pemerasan dari oknum anggota DPR kepada perusahaan BUMN. Lantas, Dahlan juga harus mengurusi 141 perusahaan BUMN yang notabene masih ada 16 perusahaan BUMN yang merugi.

Dahlan pun lebih mementingkan mengunjungi perusahaan BUMN, khususnya yang masih merugi, dibanding harus meladeni rapat anggota DPR. Terhitung Dahlan empat kali absen soal rapat inefisiensi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bersama Komisi VII DPR.

"Kalau bisa, yang belum sehat dan masih merugi itu menurun. Ini menjadi bagian bersih-bersih BUMN di tahun depan," kata Dahlan saat acara BUMN Bersama Media di Bogor, Minggu (9/12/2012).

Menurut Dahlan, salah satu hal yang akan dilakukan di tahun depan adalah melakukan evaluasi pengadaan barang dan jasa melalui tender di Kementerian BUMN. Evaluasi tersebut ditujukan kepada perusahaan BUMN yang memiliki tender proyek. "Ke depan, saya tidak mau tender ini menjadi obyek penyelewengan atau bisa berpotensi kongkalikong antarperusahaan," katanya.

Untuk bisa melakukan itu, Dahlan akan menggandeng Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Keinginannya untuk mengevaluasi seluruh proyek pengadaan di BUMN ini bukan mengubah sistemnya,  melainkan akan membuat sistem tender akan lebih baik.

Selain itu, langkah ini juga dilakukan karena semakin banyaknya keluhan dari masyarakat maupun perusahaan BUMN sendiri terhadap praktik tender di Kementerian BUMN. Selama ini, ada kecenderungan pelaksanaan tender dimanipulasi untuk kemenangan salah satu pihak.

"Bisa saja dokumen tender dibuat sedemikian mengarah pada kemenangan satu pihak. Memang tidak hanya di BUMN, tetapi juga di pemerintah. Ini bentuk bersih-bersih," katanya.

Solusinya, dengan menggandeng LKPP tadi, Kementerian BUMN ingin melakukan proses pengadaan barang dan jasa melalui sistem elektronik (e-procurement). Dengan sistem ini, pelaksanaan tender tidak perlu bertatap muka.

Mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu menargetkan hasil evaluasi dokumen pengadaan barang dan jasa BUMN pada Februari 2013. "Dalam bulan Januari di-review oleh LKPP. Jadi, pada Februari sudah ada hasil. Namun, proses tender biasa baru dilaksanakan pada bulan Mei," tambahnya.

Pada tahun 2013, Dahlan juga akan tetap melanjutkan keinginannya untuk membawa perusahaan BUMN bisa go public (IPO). Salah satu yag diusulkan kembali ke DPR adalah PT Pegadaian dan PLN Batam.
Di sisi lain, ada perusahaan BUMN yang dikonsolidasikan, misalnya Perusahaan Umum (Perum) Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) menjadi anak usaha Perum Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (Damri) yang pada akhir tahun ini diharapkan selesai.

Setelah itu, ada PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) yang diminta mengakuisisi PT Djakarta Lloyd. "PT PIHC membutuhkan angkutan pupuk sehingga fungsi PT Djakarta Lloyd mendistribusikannya," ujarnya.

Sementara itu, PT Rekayasa Industri (Rekin) akan diakuisisi oleh PT Pertamina. Saat ini, Rekin menguasai bisnis Engineering, Procurement, and Contraction (EPC). Dengan diakuisisi Pertamina, bisnis Rekin akan semakin besar karena bisnis Pertamina dan Rekin akan bisa sinergi. "Kita ingin Rekin menjadi andalan Indonesia di bidang EPC, khususnya di bidang oil and gas, karena Indonesia belum punya perusahaan EPC yang diandalkan di bidang oil and gas," ujarnya.

Selain itu, Dahlan juga akan terus menata direksi perusahaan BUMN, khususnya harus memiliki syarat integritas dan antusias. Dahlan pun tidak akan segan memecat direksi secara langsung bila kondisi perusahaan yang dipimpinnya menurun, bahkan merugi, apalagi bila ada kongkalikong dengan DPR atau terlibat kasus seperti kasus Hambalang.

Sumber : Kompas, 10.12.12.

30 Desember 2012

[301212.EN.SEA] Vessels Told of Dangers, Rules for Victoria Harbour New Year's Fireworks


MASTERS, coxswains and those in charge of vessels should avoid navigating in the Victoria Harbour area near the Hong Kong Convention and Exhibition Centre (HKCEC) between 2pm Monday December 31 and 1am Tuesday because of the traditional New Year's fireworks.

The Hong Kong Marine Department said that from 2pm Monday to 1am Tuesday, other than excepted vessels, will be allowed to enter or remain within the designated area. Excepted vessels are government launches, involved in the pyrotechnics and light show, and those that have obtained permission from the Director of Marine.

If vessels must be near the area, the Hong Kong Marine Department says they are to proceed with caution, and are obliged to comply with instructions from officers of the department and Marine Police under the International Regulations for Preventing Collisions at Sea 1972.

Depending on the marine traffic density in the control area, incoming vessels may be diverted to other suitable areas outside the area.

A control area will be established in the harbour from 11pm Monday until 1am Tuesday and Marine Department and Marine Police launches will regulate marine traffic in and around the control area.

The Hong Kong Marine Department said a designated water area, encompassing the five barges and ten pontoons to stage the waterborne pyrotechnic display and light show, will be established from 2pm Monday December 31 to 1am Tuesday January 1.

The pyrotechnics will be discharged from the Hong Kong Convention and Exhibition Centre and five buildings on Hong Kong Island and from three barges and 10 pontoons anchored off the convention centre. The light show will be conducted on two barges anchored off the convention centre and one barge off Tsim Sha Tsui.

Two viewing areas will be established on both sides of the convention centre during the period of the "Countdown Celebration", and spectator vessels should remain in the viewing areas and shall avoid impeding the safe passage of vessels navigating in the fairways.

Source : HKSG.

[301212.ID.BIZ] Bosowa, Raksasa Baru Semen Indonesia


JAKARTA, KOMPAS.com — Grup Bosowa, kelompok usaha yang dipimpin Chief Executive Officer Erwin Aksa (36), akan menjadi raksasa baru semen nasional. Bosowa siap memproduksi semen 12 juta ton per tahun pada tahun 2014.

Semen sebanyak itu diproduksi oleh tujuh pabrik di Pulau Jawa, Batam, Papua Barat, dan Sulawesi Selatan.
Erwin menuturkan di Jakarta, Kamis kemarin, produksi pabrik semen Bosowa kini mencapai 3,5 juta ton per tahun, yakni 2,5 juta ton di Kabupaten Maros (Sulawesi Selatan) dan satu juta ton di Batam.

Tahun 2013, Bosowa meningkatkan produksinya menjadi 5,7 juta ton per tahun.
Pabrik semen di Maros ditingkatkan menjadi 4,5 juta ton dan pabrik semen di Batam ditingkatkan produksinya menjadi 1,2 juta ton per tahun.

Pembangunan untuk meningkatkan produksi tengah dilakukan. "Bosowa ingin menjadi faktor dalam industri semen," tutur Erwin, generasi kedua Grup Bosowa.

Tahun 2014, seluruh proses pembangunan pabrik semen baru Bosowa selesai. Di antaranya, pabrik semen di Banyuwangi dengan produksi 2 juta ton. Pabrik semen di Kabupaten Barru, Sulsel, 3 juta ton, Cilegon 2 juta ton, Amurang 700 ribu ton, dan Sorong juga 700 ribu ton.

Alasan Bosowa masuk ke industri ini, tutur Erwin, sangat sederhana. Pembangunan di Indonesia tengah berjalan sangat cepat, kebutuhan semen demikian tinggi, sehingga produsen semen dalam negeri tidak mampu memenuhi permintaan pasar dalam negeri.

Itu sebabnya, grup usaha yang didirikan Aksa Mahmud ini membangun banyak pabrik semen di sejumlah provinsi. Jika seluruh ekspansi selesai, Bosowa akan menjadi kekuatan dominan dalam industri semen.

Sebagai perbandingan, produksi semen Padang lebih kurang 5,5 juta ton, Tonasa 6,5 juta ton, dan Gresik 11 juta ton. Setelah seluruh pabrik tersebut berproduksi, Erwin menyatakan Bosowa masih akan tetap ekspansi pabrik semen, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan bahkan ekspor.

Percepat bayar utang
Selain membangun sejumlah pabrik, Erwin juga baru-baru ini memutuskan mempercepat pelunasan pinjaman sebesar Rp 1,3 triliun di tiga bank nasional. "Sedianya pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2015, tetapi kami putuskan melunasinya tiga tahun lebih awal karena perusahaan meraih kinerja cemerlang," ujar Erwin.

Rinciannya, Rp 1,2 triliun merupakan sindikasi PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk.

Sisanya, Rp 0,1 triliun, merupakan pinjaman bilateral dari Bank Mandiri. Pinjaman tersebut digunakan untuk membangun pabrik semen Bosowa, Maros, berkapasitas 2,5 juta ton.

Sumber : Kompas, 07.12.12.

28 Desember 2012

[281212.EN.SEA] 21pc Of Bad Boxship Accidents From Misdisclared Cargo, Poor Packing

MORE than 21 per cent of life-threatening incidents aboard containerships have been linked to misdeclared cargo, mostly involving dangerous goods, and bad packing, reports London's Containerisation International.

The Cargo Incident Notification System (CINS) formed by 10 ocean carriers - five in the top 20 and representing 52 per cent of global cellular capacity, have done a study of 500 potentially life-threatening incidents based on insurance claims.

Half of the incidents were found to result from container packing problems over which the carriers have no control, said the report.

"There is now a strong case also to seek broader industry involvement to increase the awareness of areas of concern and trends in containerised shipping, and continue to improve safety in the supply chain," said the CINS statement. 

Source : HKSG.

[281212.ID.LOG] Logistik Antarpulau : Biaya Makin Mahal



JAKARTA: Biaya penanganan logistik antarpulau/domestik melalui Pelabuhan Tanjung Priok ke sejumlah pelabuhan di dalam negeri terus melambung sehingga
lebih mahal ketimbang biaya penanganan logistik rute internasional (ocean going).

Toto Dirgantoro, Ketua Umum Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) mengatakan biaya logistik antarpulau perlu di tata ulang sehingga tidak memberatkan pemilik kargo domestik.

"Saat ini ongkos logistik antar pulau lebih mahal ketimbang ekspor impor, mestinya kondisi ini segera di benahi karena sangat memberatkan pelaku usaha," ujarnya kepada Bisnis hari ini, Kamis (27/12/2012).

Dia menyebutkan, untuk penanganan bongkar muat peti kemas ekspor impor melalui Pelabuhan Tanjung Priok saat ini hanya di kenakan biaya terminal handling charget (THC) untuk peti kemas ukuran 20 kaki dengan kondisi full container load (FCL) sebesar US$95/petikemas.

Terdiri dari biaya bongkar muat di terminal atau CHC sebasar US$83 di tambah surcharges US$12 yang dipungut operator pelayaran yang melayani kegiatan ekspor impor.

Sedangkan THC untuk peti kemas ukuran 40 kaki ditetapkan US$145/petikemas yang terdiri dari CHC sebesar US$124 dan surcharge US$21.

"Untuk peti kemas antar pulau ukuran 20 kaki saja THC-nya lebih mahal di banding peti kemas ocean going," paparnya.

Karena itu, kata dia, Depalindo mendesak Pelindo II selaku pengelola dan sekaligus operator dermaga antar pulau di Pelabuhan Tanjung Priok segera melakukan evaluasi penurunan biaya handling/bongkar muat kargo domestik/antar pulau di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

Dalam dokumen yang di peroleh Bisnis hari ini (27/12) biaya handling/bongkar muat di terminal untuk peti kemas ukuran 20 kaki rute domestik melalui Pelabuhan Priok mencapai rata-rata Rp.1.000.000/bok (lebih dari US$.100), belum termasuk freight atau ongkos angkut.

Biaya penanganan kargo domestik tersebut juga belum termasuk lift on-lift off (Lo-Lo) sebesar Rp.300.000/bok, dokumen fee Rp.100.000/BL, serta biaya Segel Rp.30.000/pcs.

Jika dilakukan stuffing di dalam pelabuhan maka di tambahkan pengenaan biaya untuk peti kemas 40 kaki sebesar Rp.3,2 juta/bok dan ukuran 20 kaki Rp.2 juta/bok.

Sedangkan jika di lakukan stuffing di luar pelabuhan di kenakan biaya untuk peti kemas 40 kaki Rp.2 juta/bok dan peti kemas 20 kaki Rp.1,3 juta/bok.

Dikonfirmasi Bisnis per telpon hari ini (27/12), Sekjen Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Achmad Ridwan Tento mengatakan, tingginya biaya penanganan kargo antar pulau menyebabkan biaya logsitik membengkak.

"Padahal kargo antar pulau tersebut juga sebagian besar merupakan kargo eks impor yang diditribusikan ke sejumlah daerah di Indonesia," ujarnya.  (ra)

Sumber : Bisnis Indonesia, 27.12.12.

27 Desember 2012

[271212.EN.SEA] Safety Groups Urge Additional Ways To Upgrade Container Yard Security


THREE promoters of safer cargo handling, the Port Equipment Manufacturers Association, TT Club and ICHCA International, have published recommendations on upgrading container yard equipment safety.

Having already jointly campaigned safer quay crane operations in the past, their attention focuses on container yard equipment, using insurance claims to back demands for safety upgrades.

Analysis shows that 53 per cent of operational claim costs are caused by yard equipment, 75 per cent of injury claims result from yard accidents and 67 per cent of costs related to fires were also caused by yard equipment.

Their publication, Recommended Minimum Safety Features for Container Yard Equipment, is based on a global analysis of 4,000 TT Club insurance claims made over six years.

"These findings point to a heavy concentration of avoidable incidents," "Analysis of the club's data shows that up to 1,600 claims amounting to US$130 million resulted from yard incidents," said TT Club risk director Laurence Jones.

"Changes to operational procedures, additional training and/or fitting safety equipment to machinery could significantly reduce these claims," he said.

Mr Jones said lift trucks were involved in 30 per cent of bodily injury claims, mostly caused by inattentive reversals of equipment.

The simple installation of collision prevention devices could have saved $30 million and prevented 51 workers from being killed or suffering serious injury over the six-year period, said the joint statement.

The document covers all major types of container yard crane and mobile equipment, including RTGs, RMGs, ASCs, straddle carriers, lift trucks, reach stackers, AGVs and terminal tractors.

Recommendations deal with collisions, high winds and storms, overloaded or misdeclared container weights, people being caught under wheels or falling between moveable parts of equipment, equipment fires, drivers being overcome by emissions and more.

The three bodies say technology alone will not result in complete safety and that training, effective maintenance and good yard design and operations were also needed.

Said PEMA safety committee chairman Stephan Stiehler: "Working together, we have produced a document that offers unique value to the global container handling industry to define where and how safety levels could be increased."

The Port Equipment Manufacturers Association safe, secure, sustainable and productive use of port equipment and technology. The TT Club is a major transport insurance provider; ICHCA International is an association promoting safety and efficiency in the handling and movement of goods throughout the supply chain.

Source : HKSG.

[271212.ID.BIZ] Semen Gresik Rambah Myanmar Akuisisi Thang Long


HANOI: PT Semen Gresik Tbk menyiapkan sejumlah opsi untuk merambah Myanmar, setelah pada Selasa (18/12/2012) resmi mengakuisisi 70% saham Thang Long Joint Stock Company (TLCC), produsen semen Vietnam.

Dirut PT Semen Gresik Tbk (SMGR) Dwi Soetijpto mengatakan pihaknya sudah melakukan pemicaraan dengan sejumlah mitra lokal di Myanmar untuk masuk ke negara itu.

"Saat ini target kami bagaimana TLCC bisa stabil dalam 6 bulan ke depan. Semester kedua [2013] baru kami targetkan Myanmar, sehingga bisa fokus,"
ujarnya menjawab Bisnis, di Hanoi Selasa (18/12/2012) malam.

Dia mengemukakan hal itu seusai menandatangani kesepakatan pembelian  70% saham TLCC sekitar US$157 juta bersama dengan Vu Van Tien, CEO Export-Import Joint Stock Company (Geleximco) yang merupakan perusahaan induk TLCC.

Pengambilalihan saham TLCC merupakan aksi korporasi Semen Gresik di luar negeri, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Dwi menjelaskan perusahaan sementara waktu ini akan memfokuskan TLCC, sehingga bisa memberikan nilai tambah.

"TLCC tidak boleh gagal karena target sebuah akuisisi adalah kita tidak boleh gagal, improve kinerja yang dulu, sehingga ada added value yg merupakan potensi perbaikan kinerja," paparnya.

Berkaitan dengan ekspansi ke Myanmar, Dwi menuturkan pihaknya sudah mengadakan beberapa kali pertemuan dengan mitra lokal di negara tersebut.

"Yang sudah bertemu sama kami ada beberapa. Ada yang sudah punya proyek tapi belom selesai."

Selain itu, katanya, ada juga yang baru memiliki tambang batu kapur, sehingga perusahaan harus membangun pabrik baru.

"Nah ini yang kami lihat apakah masuk ke dalam proyek yg sudah jalan, tapi teknologinya belum secure atau masuk dari awal sehingga tahu desain mana yang dipilih."

Dwi mengungkapkan Semen Gresik memiliki  enjiner-enjiner yg cakap untuk membaca peluang mana yangh bisa diraih.

Dia menjelaskan saat ini pasar semen di Myanmar hanya sekitar 6 juta ton per tahun dan pabrik yang ada berskala kecil.

Dia mencontohkan salah satu pabrik yang didekati hanya memiliki kapasitas 1,25 ton per hari.  (ra)


Sumber : Bisnis indonesia, 19.12.12.