31 Juli 2015

[310715.EN.BIZ] Russians, Chinese Probe Suspected Ocean Liner Price-fixing Cartel

CHINESE and Russian authorities are investigating whether container shipping lines engaged in the trade between the two giants colluded over freight rate prices, according to deputy chief of the Russian Federal Anti-monopoly Service, Alexander Kinyov.

The results of the probe into unidentified carriers will be released in mid-August, Mr Kinyov said. The Russian government suspects that the cartel is behind the increase in the price of imports moved by sea, while some analysts grumble it's more of a push to lift Russian carriers by battering their foreign rivals, reported Newark's Journal of Commerce.

"This is a global market and the main route of the container cargo traffic from southeast Asia and China to Europe passes through St Petersburg," Mr Kinyov said.

"We suspect several transport companies of coordinating freight rate increases for container cargo transport on this route," he said.

This is the second large-scale investigation of container shipping by FAS. In 2013, FAS investigated 13 shipping companies, including MSC, "K" Line Russia, HMM, Evergreen, Cosco Russia and Zim Russia, and China Shipping Agency Russia for suspected price-fixing.

FAS has also investigated the carriers for market sharing on a territorial basis. Authorities didn't say why the investigation was suspended in mid-2014.


Source : HKSG.

[310715.ID.SEA] Polisi Incar Oknum Pemberi Suap Dan Gratifikasi

Bisnis.com, JAKARTA- Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti berujar kepolisian akan terus mencari sejumlah pihak yang dianggap menghambat proses dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Termasuk juga faktor-faktor yang menghambat dwelling time itu dimana sebetulnya, karena ini satu kebijakan pemerintah yang harus bisa mempersingkat waktu dwelling time," kata Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (31/7/2015).

Badrodin mengatakan apa yang dilakukan Polda Metro Jaya saat ini adalah membantu pembenahan di kementerian terkait dwelling time. Karena itu, polisi mencari dimana terhambat dan apa yang menghambat proses dwelling time.

Mantan Kapolda Jawa Timur itu menambahkan, dalam penanganan kasus dwelling time polisi tak hanya fokus mengusut dugaan suap dan gratifikasi. Melainkan juga dugaan pemerasan serta tindak pidana pencucian uang.

"Ini yang harus dituntaskan," katanya.

Presiden Joko Widodo pernah marah soal dwelling time, karena memakan waktu hingga 5,5 hari. Sementara negara lain, kata Presden, sudah sehari saja mampu. "Kita masih 4,5,7 hari, itu harus dijelaskan," katanya.

Buntut kemarahan itu, Polda Metro Jaya telah membentuk satgas yang terdiri atas Direktorat Reserse Kriminal Umum, Direktorat Reserse Kriminal Khusus, dan Polres Pelabuhan untuk mengusut kasus tersebut.

Hasilnya, pada pekan ini tim satgas sudah menggeledah Kemendag pada Selasa (28/7/2015), serta telah menetapkan empat orang tersangka yang diduga terlibat dalam kasus suap dwelling time.

Masing-masing Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Partogi Pangaribuan, tersangka berinisial I, Kasubdit Kemendag; MU, importir atau broker; dan N pegawai harian lepas di Kemendag.

Polda Metro Jaya memastikan pengusutan kasus akan terus berkembang termasuk kemungkinan mengusut instansi lain terkait dwelling time.


Sumber : Bisnis Indonesia, 31.07.15.

30 Juli 2015

[300715.EN.SEA] Brazil's Federal Workers' Strike Expected To Cripple Major Ports

THE Brazilian government's latest proposal has failed to persuade federal workers to cancel a national strike this week, reports GAC Hot Port News.

If the strike goes ahead, 80 per cent of all Brazilian federal employees will go on strike. Workers are demanding salary increases and other benefits.

Add to this, tens of thousands of workers at Brazil's state-owned Petrobras went on a nationwide 24-hour strike to protest the oil company's plans to sell US$15.1 billion worth of assets by the end of next year to help pay off a debt of about $120 billion.

Caroline Cavassa, a press officer for the National Oil Workers Federation, said 90 per cent of the company's 86,000 workers joined the strike in 12 states.


Source : HKSG.

[300715.ID.BIZ] Pabrik Beroperasi, Siam Siap Perkuat Pasar Lokal

JAKARTA. Tak lama lagi Siam Cement Group (SCG) punya amunisi baru untuk mendongkrak kinerjanya di Indonesia.  Adalah pabrik semen di Sukabumi, Jawa Barat yang pembangunan kini sudah mencapai 80% dari target.

Pabrik perusahaan asal Thailand yang dibangun dengan investasi US$ 356 juta ini akan beroperasi di tahun ini. Operasi pabrik semen ini akan  dipegang anak usaha SCG yakni PT Semen Jawa.

Nantapong Chantrakul, Country Director SCG Indonesia bilang, hasil produksi pabrik ini untuk melayani permintaan pasar domestik. "Kuartal tiga tahun ini, pabrik kami sudah bisa beroperasi," ujar Nantapong kepada KONTAN, Senin (27/7).

Pabrik ini dibangun sejak September 2013 lalu, di tahap awal, akan  memproduksi  sebanyak 1,8 juta ton. Selanjutnya, SCG mempersiapkan rencana produksi tahap dua dengan jumlah yang sama. "Desain pabrik yang kami persiapkan bisa memproduksi 2 x 1,8 juta ton semen per tahun," katanya.

Namun, pembangunan pabrik tahap kedua baru akan dilakukan jika hasil produksi semen tahap pertama sukses dan terserap pasar semen di Indonesia. Dalam rencana SCG, pabrik ini akan menggantikan impor semen milik SCG dari Thailand.

"Saat ini kami mengimpor semen sekitar seratus ribu ton untuk periode 2014-2015. Jika pabrik beroperasi, impor akan berhenti," ungkap Nantapong.

Keinginan SCG mendirikan pabrik di Indonesia lantaran pasar semen di Indonesia cukup besar. SCG ingin mengulang kesuksesannya menguasai pasar semen di Thailand.

"Pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah memberikan tambahan dana bagi pemerintah untuk menggenjot belanja infrastruktur. Selain itu kami optimistis pasar Indonesia akan membaik untuk jangka panjang," jelas Nantapong.

Keinginan SCG mendistribusikan semen untuk proyek infrastruktur di Indonesia terlihat sejak April 2015 lalu. Melalui PT SCG Readymix Indonesia, SCG jadi pemasok beton siap pakai untuk pembangunan mass rapid transit di Jakarta. Untuk proyek ini, SCG memasok beton siap pakai senilai  Rp 110 miliar dalam bentuk 120.000 meter kubik beton siap pakai.


Sumber : Kontan, 30.07.15.

29 Juli 2015

[290715.ID.BIZ] UPS In Talks For 3PL Coyote Logistics Valued at US$1.8 Billion

ATLANTA's United Parcel Service (UPS) has been in talks to purchase Chicago third-party logistics providers (3PL), according to Bloomberg.

Coyote said at the time the combined company would be one of the biggest 3PL in North America, with run rate revenues of more than $2 billion, 17 locations, about 40,000 contracted carriers, and 1,750 employees


The deal for Coyote would be worth at least US$1.8 billion and an agreement could be reached within a week or two, two anonymous sources with knowledge of the matter told Bloomberg.

The sources said Coyote is backed by New York private equity firm Warburg Pincus, which first invested in the company in 2007 and could potentially use an initial public offering to sell its stake.

Warburg Pincus has assisted Coyote in previous deals, including a merger with Access America Transport last March.


Source : HKSG.

[290715.ID.BIZ] Tol Palembang - Lampung Akan Dipercepat

Bisnis.com, PALEMBANG -  Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan, pembangunan jalan tol Palembang menuju Tembagi Besar Lampung akan dipercepat supaya arus lalu lintas kendaraan bermotor semakin lancar.

Bila perlu sebelum Asian Games jalan bebas hambatan menghubungkan dua provinsi sudah rampung, kata menteri kepada wartawan usai rapat koordinasi percepatan pembangunan infrastruktur di Palembang, Rabu (29/7/2015).

Untuk Lampung nantinya sampai perbatasan Pematang Panggang begitu juga sebaliknya dari Palembang, kata menteri.

Lebih lanjut dia mengatakan, memang pihaknya telah melaksanakan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mempercepat pembangunan infrastruktur tersebut.

Namun, lanjut menteri, diminta Pemerintah Provinsi membuat ruas jalan bebas hambatan tersebut supaya dapat dikerjakan secepat mungkin.

Hal ini karena jalur yang dilalui tol tersebut menggunakan lahan sehingga itu harus diselesaikan agar tidak bermasalah, ujar dia.

Yang jelas pihaknya terus mendorong supaya jalan tol bagian trans Sumatera tersebut rampung, ujar dia.

Gubernur Sumsel mengusulkan agar jalur yang dilalui tol tersebut melalui perkebunan sehingga dalam menyelesaikan lahan lebih lancar.

Yang jelas pihaknya akan mempersiapkan diri supaya tol Palembang - Lampung rampung sebelum Asian Games, tambah dia.


Sumber : Bisnis Indonesia, 29.07.15.

28 Juli 2015

[280715.EN.SEA] G6 Alliance Cancels Sailings, Voiding 4 To Meet Collapse In Shipping Demand

MEMBERS of the G6 Alliance have announced the additional voiding of four Asia-Europe sailings in response to the collapse in market demand, said an APL press release.

As the G6 Alliance continues to review its plan ahead, the voided sailings are planned for the following services and weeks:

Loop 6 service in week 36 (westbound ETA Kaohsiung 03 September 2015). The westbound Kaohsiung call and the eastbound Jebel Ali call will be added into Loop 7 in the respective week. The westbound Colombo and Nansha calls will be added into Loop 4 and the Fuzhou call will be added into Loop 5.

Loop 7 service in week 37 (westbound ETA Qingdao 07 September 2015). The westbound Qingdao call will be added into Loop 4 in the respective week, with the newly added Gdansk call being covered by the Loop 5 in the respective week.

Loop 4 service in week 38 (westbound ETA Ningbo 18 September 2015). The westbound Le Havre call will be added into Loop 6 in the respective week.

Loop 5 service in week 39 (westbound ETA Kwangyang 25 September 2015). The westbound Kwangyang and Busan calls will be added in other loops in the respective week.

The G6 Alliance continues to offer a variety of services between Asia and Europe covering all major port pairs with weekly sailings, and to make further service adjustments where necessary.

The G6 Alliance members are: APL, Hapag-Lloyd, Hyundai Merchant Marine, MOL, NYK and Orient Overseas Container Line.


Source : HKSG.

[280715.ID.BIZ] Ini Dua Cara KAI Optimalkan Aset Properti Miliknya

JAKARTA. Tak mau kalah dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya, PT Kereta Api Indonesia (persero) atau KAI juga akan semakin intensif, dan agresif mengupayakan kegiatan di sektor properti.

Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, menjelaskan, KAI saat ini punya dua strategi utama yang sedang gencar diusahakan. Dua strategi tersebut adalah kegiatan penertiban, dan kegiatan pengusahaan.

"Kegiatan penertiban, KAI berupaya mengembalikan semua aset-aset tanah dan atau bangunan agar bisa dimanfaatkan atau dikembangkan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pengguna jasa KAI," jelas Edi kepada Kompas.com, Kamis (23/7/2015).

Sementara kegiatan pengusahaan, jelas Edi, aset-asetnya sedang diupayakan. Pengusahaan aset ini, ditujukan untuk pengembangan KAI juga untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Edi mencontohkan, pengusahaan aset ini adalah penataan area di sekitar stasiun yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan rumah susun (rusun), area komersial penunjang rusun, dan juga fasilitas-fasilitas lainnya yang bersifat sebagai pelayanan publik.

"Strategi pengusahaan ini membuka peluang bagi swasta untuk bisa bekerjasama dengan KAI," imbuh Edi.

Dari data yang dihimpun Kompas.com, total aset lahan KAI seluas 270,67 juta meter persegi yang tersebar di Pulau Jawa, dan Sumatera. Seluas 147,512 juta meter persegi atau 54 persen lahan di antaranya sudah tersertifikasi. Selebihnya 123,158 juta meter persegi atau 46 persen lahan belum tersertifikasi.

Dari aset tanah yang belum bersertifikat itu, seluas 1,618 juta meter persegi atau 1 persen masih dalam proses sertifikasi. Seluas 59,045 juta meter persegi atau 22 persen lahan, digunakan pihak lain tanpa perikatan, dan 44,04 juta meter persegi atau 16 persen lainnya digunakan, tapi tidak dibayar sesuai tarif sewa pasar.

Tak hanya itu, ada juga aset lahan KAI seluas 7,168 juta meter persegi atau 3 persen, diduduki dengan bukti baru, seluas 600.072 meter persegi lahan sedang dalam proses pengadilan, 9,96 juta meter persegi lahan alam status sengketa dengan instansi pemerintah, dan 462.030 meter persegi dalam validasi.

KAI sampai saat ini juga tengah menertibkan 16.424 unit aset properti berupa rumah dinas di Pulau Jawa dan Sumatera. Dari total aset rumah dinas sebanyak itu, sebanyak 8.517 unit rumah dinas atau 52 persen di antaranya sudah bersih dan jelas statusnya, 241 unit atau 1 persen masih dalam proses sertifikasi, 822 unit atau 5 persen masih digunakan pihak lain tanpa perikatan, 4.633 unit atau 28 persen aset masih digunakan, tapi tidak dikenakan tarif sewa.

Terdapat sejumlah 19 unit aset lainnya yang diduduki dengan bukti baru, 73 unit disengketakan dan masuk ke pengadilan, 653 unit aset disengketakan dengan instansi pemerintah, 1.325 unit masih dalam validasi, dan 140 unit dibongkar karena rusak. (Hilda B Alexander)


Sumber : Kontan, 24.07.15.

26 Juli 2015

[260715.EN.BIZ] Global Shippers Forum Frustrated Not Getting UN Recognition It 'Deserves'

THE Global Shippers Forum (GSF), which includes the US National Industrial Transportation League and Freight Management Association of Canada (FMA), said it faces "continuing frustration" trying to win formal accreditation by the UN's International Maritime Organisation (IMO).

"Accreditation to the IMO and other UN agencies will remain a key objective for us in 2015," said GSF chairman Robert Ballantyne, who is also president of the FMA of Canada.

Mr Ballantyne pointed to GSF's role at the IMO in working on a compromise for a new rule that will require verification of container weights, reported American Shipper.

The compromise worked out allows either weighing loaded containers or computing the weight based on the weight of the cargo, pallets, packing and securing materials, which wasn't much of a compromise for most shippers who opposed the weigh-ins altogether.

Other GSF work highlighted by Mr Ballantyne included backing the International Labour Organisation and United Nations Economic Commission for Europe on safe stuffing of containers, which added to shipper costs.

Granted, GSF stood against shipping alliances, a position shared by other shipper organisations, and also shared the failure of making no headway on that issue while winning the day on container weigh-ins, which imposed more costs.

GSF has had well publicised disagreements with the European Shippers Council and Asian Shippers' Council, which together have formed a rival group called the Global Shippers Alliance.



The GSF, which incorporated itself to participate in bodies such as UN agencies, purports to represent shippers, but has opposed the European Shippers Council and the Asia Shippers Council over container weigh-ins and other issues.

The GSF backed shipowners who have everything to gain from weigh-ins, leaving Asian and European shippers to pay for yet another expensive compliance cost.

From the start, objecting shippers asked whether the costs of mandatory weigh-ins would exceed the benefits, but found the IMO debate restricted to the method of weighing rather that whether it need be done.

THE Asian Shippers Council (ASC) quit the Global Shippers Forum because of membership rules that would have diluted its vote by allowing smaller regional councils, which it formerly represented, to join as full members.

That left the ASC free to join the European Shippers Council (ESC) in its opposition to mandatory container weigh-ins before loading because of the costs, red tape and lack of clarity over liability.

But Mr Ballantyne said the GSF membership continued growing in 2014 with shippers' councils from Australia, New Zealand, Sri Lanka and South Africa.

What's more GSF secretary general Chris Welsh received an MBE in the Queen's Birthday honours list in June.


Source : HKSG.

[260715.ID.BIZ] Ini Cara Memperbaiki Bisnis INKA, Menurut Jonan

JAKARTA. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menilai, salah satu cara untuk membenahi PT Industri Kereta Api (INKA) adalah dengan memindahkan pusat kegiatannya dari Madiun, Jawa Timur. Menurut Jonan, pemindahan pusat kegiatan INKA ke kota besar akan merangsang banyak tenaga ahli muda yang mau bekerja di perusahaan tersebut.

"Tidak ada anak muda yang pintar-pintar mau kerja di Madiun. Dipindah kek ke Surabaya atau di mana gitu," ujar dia kepada Kompas.com, Senin (20/7/2015).

Selain menyarankan agar pusat kegiatan PT INKA dipindah ke kota lain, Jonan menilai, upaya lain yang perlu dilakukan pemerintah untuk membenahi PT INKA adalah dengan menyuntikkan dana yang besar untuk proses penelitian dan pengembangan. Bila cara ini dilakukan, ia yakin ke depannya kualitas kereta buatan PT INKA bisa lebih baik.

Meski membutuhkan proses yang tak singkat, Jonan menilai cara tersebut jauh lebih baik daripada yang dilakukan saat ini. Pemerintah memberikan dana bagi PT INKA untuk memproduksi kereta dalam jumlah banyak, namun kualitasnya dianggap buruk.

"Jadi caranya bukan dengan dikasih order banyak, terus disuruh ngerjain. Bukan begitu," kata Jonan.

Lebih lanjut, Jonan mengatakan, PT INKA merupakan perusahaan yang berada di bawah wewenang Kementerian BUMN. Oleh karena itu, kewenangan untuk melakukan pembenahan terhadap perusahaan tersebut berada di bawah wewenang Menteri BUMN Rini Soemarno. Ia berharap saran yang disampaikannya bisa menjadi pertimbangan.

"Jadi dukungan pemerintah (Kementerian BUMN) harus bagus. Kalau enggak, ya saya aja yang jadi Dirut PT INKA," ujar mantan Dirut PT KAI ini. (Alsadad Rudi)


Sumber : Kontan-Kompas, 21.07.15.

24 Juli 2015

[240715.EN.BIZ] DB Schenker Participates In Cartel In Violation Of Company Code

GERMAN logistics provider, DB Schenker, declared in its code of conduct last year that the company was against any form of cartel and was to comply with competition regulations.

This was disclosed after the company and Express Interfracht (EXIF) - now renamed Rail Cargo Logistics - was fined EUR49.1 million (US$53.2 million) by the European Commission for marketing a rail cartel in western and central Europe between 2004 and 2012.

Cartel member Kuehne + Nagel avoided paying a EUR62 million fine because it informed on the rest. The EC reduced the penalties for DB Schenker and EXIF from a potential EUR50 million and EUR35 million respectively in exchange for their cooperation, London's freightweek reported.

The DB Schenker Code of Conduct, updated in 2014, declared: "We abide by the applicable competition regulations and do not reach any arrangements or agreements which affect prices and/or terms and conditions or which in any other way illegitimately restrict fair competition."

A year earlier, the commission discovered DB Schenker and the other two companies had colluded when operating Balkantrain, a block train connecting western, central and southeast Europe; and Soptrain, a similar service linking central Europe with Romania.

DB Schenker appeared to take a different view back in December 2014 when it announced it was suing a group of airlines $3 billion in US and German courts for allegedly operating a cartel.

Meanwhile, in the same month, it agreed to pay $8.75 million to settle a similar complaint against it by a group of shippers.

In March this year its parent company issued a follow-up statement in respect to the airline litigation: "Deutsche Bahn can confirm that its logistics subsidiary, Schenker AG, has dismissed its claims against Nippon Cargo, SAS and Cargolux in the air cargo cartel lawsuit brought in the Eastern District of New York."

EC Competition commissioner Margrethe Vestager commented: "I find it very disappointing that a project to enhance transport efficiency and promote environmentally friendly cargo transport was derailed into a cartel."


Source : HKSG.

[240715.ID.BIZ] Perpanjangan Kontrak JICT ke Hutchison Disomasi

JAKARTA. Keputusan Pelindo II memperpanjang konsesi pelabuhan peti kemas terbesar di Indonesia, yaitu Jakarta International Container Terminal (JICT), kepada pihak asing, Hutchison, memantik kecaman dari pekerja JICT.

Bahkan, Serikat Pekerja (SP) JICT mensomasi Pelindo II karena keputusan tersebut. "Oleh karena itu, Kami Serikat Pekerja PT. JICT akan memperingatkan (menyomasi) PT. Pelindo (Persero) II dan Hutchison Port Jakarta  selaku pemegang saham PT. JICT serta Dewan Direksi JICT terkait proses perpanjangan konsesi JICT yang telah melanggar hokum dan berpotensi merugikan negara," ujar Ketua Serikat Pekerja JICT Nova Hakim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (22/7/2015).

Menurut SP JICT, Pelindo II, Hutchison dan Dewan Direksi JICT secara sengaja dan penuh itikad tidak baik melalaikan kewajibannya memenuhi persyaratan pendahuluan sebagaimana diatur dalam Amandemen Konsesi. Aturan tersebut sesuai Surat Menteri BUMN tertanggal 9 Juni 2015 No S.316/MBU/2015 kepada Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC.

Persyaratan pendahuluan tersebut misalnya persetujuan dari Menteri BUMN dan atau perizinan dari instansi pemerintah lain. Selain itu, perpanjangan konsesi yang dilakukan oleh Pelindo II juga dinilai melanggar Pasal 82 UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.
Menurut SP JICT, berdasarkan UU Pelayaran, regulator pelabuhan bukankah Pelindo melainkan Kementerian Perhubungan dalam hal ini Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok

"IPC bersama-sama dengan Hutchison telah secara sepihak mengubah struktur organisasi di JICT, dimana struktur organisasi JICT telah berubah, semula jabatan Direktur Utama adalah hak representasi dari Hutchison, berubah menjadi hak representasi dari IPC, yang tentunya ini melanggar dari Perjanjian Pemegang Saham JICT tanggal 27 Maret 1999," kata Nova.

Sejak tahun 1999, konsesi JICT diserahkan kepada perusahaan asal Hongkong Hutchinson Port Holdings (HPH). Meski kontrak tersebut akan habis pada 2019 nanti, Pelindo II selaku operator pelabuhan justru sudah memperpanjang konsesi HPH terhadap JICT tahun ini.

Sebelumnya Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengirim surat kepada menteri BUMN Rini Soemarno agar pelabuhan yang masa kondisinya akan habis tak lagi dikerjasamakan dengan asing. Menurut Jonan, 20 tahun adalah waktu yang cukup agar pelabuhan peti kemas dikelola mandiri oleh anak negeri.

Namun, di lain kesempatan Dirut Pelindo II R.J Lino mengatakan bahwa Pelindo II tak mampu mengoperasikan JICT sendiri. Menurutnya, selama ini Pelindo II tak pernah disiapkan untuk mengelola salah satu pelabuhan peti kemas terbaik di Asia tersebut.(Yoga Sukmana)


Sumber : Kontan-Kompas, 22.07.15.

23 Juli 2015

[230715.EN.SEA] Canadian and Mexican Ports Pick Up Spill Over From Congested US Ports: FMC

PORTS in Canada and Mexico are benefitting from the congestion at US west coast ports and the US Federal Maritime Commission (FMC) is to monitor the trend, according to FMC member Richard Lidinsky.

"Canadian and Mexican ports continue to grow more rapidly than US ports, with Prince Rupert container volume rising 13.8 per cent last year and Manzanillo, Mexico, increasing at an 11.2 per cent rate," Mr Lidinsky said.

He discussed the use of Canadian and Mexican ports in an update of a 2012 FMC report that questioned whether the US Harbour Maintenance Tax was causing diversions of cargo from US ports.

The 2012 report attracted controversy, with two of the FMC's five members criticising its methodology and conclusions, the Newark's Journal of Commerce reported.

Three years after the first report, "we have seen that shippers are not going to stop diverting cargo through Canadian ports, and that Mexican ports continue to present another option for those individual shippers looking for alternative routes," Mr Lidinsky said in an update that he said represented only his views.

Canadian and Mexican ports have become increasingly attractive because of US port congestion, an issue to which the FMC has given priority during the last year. He noted that industry comments the FMC collected for its 2012 report included statements that importers could shift cargo to ports such as Prince Rupert, British Columbia, if the west coast encountered labour unrest or instability.

"This proved to be particularly prophetic during the severe port congestion experienced in the US west coast ports during this past year," Mr Lidinsky said.

He said west coast congestion made 2014 "the most active year for cargo diversion", and that increasingly large ships and the 2016 expansion of the Panama Canal will present additional challenges to US ports.

During the first half of 2015, Vancouver's share of US west coast container throughput, including empty boxes, rose to 13 per cent from 11.5 per cent a year earlier, and Prince Rupert's west coast market share rose to 3.3 per cent from 2.4 per cent.

Seattle-Tacoma's share rose to 11.15 per cent from 8.8 per cent, but market share declined for the US west coast ports of Los Angeles (32.5 per cent from 34.1 per cent), Long Beach (27.3 per cent from 27.9 per cent), and Oakland (7.3 per cent from 11.2 per cent).


Source : HKSG.

[230715.ID.BIZ] Jonan: Soal INKA, Banyak Pejabat Yang Sok Tahu

JAKARTA. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan, banyak pejabat yang menentang keputusannya yang melarang kereta buatan PT Industri Kereta Api (INKA) dioperasikan untuk angkutan orang. Pejabat-pejabat itu, kata Jonan, menuduhnya tidak memberikan kesempatan bagi PT INKA untuk maju.

"Ada yang bilang kapan majunya. Mereka yang seperti itu orang-orang yang enggak ngerti engineering; dan enggak ngerti masalah kereta api. Banyak pejabat yang sok tahu," ujar dia kepada Kompas.com, di Kantor Kementerian Perhubungan, Senin (20/7/2015).

Sebelumnya, Jonan mengatakan bahwa PT INKA belum bisa memproduksi kereta untuk angkutan orang. Sebab, kata dia, banyak kereta angkutan orang buatan PT INKA tidak memenuhi aspek keselamatan.

Jonan mengatakan, apabila kereta buatan PT INKA dipaksakan tetap beroperasi, maka pihak yang dirugikan adalah masyarakat pengguna dan operator penggunanya.

"Sekarang pilih mana? Bela INKA atau pelayanan masyarakat? Kalau dua-duanya butuh proses," ujar dia.

Menurut Jonan, kalau ingin memberikan kesempatan bagi PT INKA untuk maju, caranya adalah dengan menyuntikan dana yang besar untuk proses penelitian dan pengembangan. Bila cara itu bisa dilakukan, Jonan yakin ke depannya kualitas kereta buatan PT INKA bisa lebih baik.

"Dari dulu waktu masih di kereta api, saya sudah sering bilang ke pemerintah, kalau INKA mau dibesarkan, harus ada penambahan penanaman modal yang cukup. Harus punya proses untuk pengujian, proses quality control yang cukup, proses research and development," papar mantan Dirut PT KAI ini. (Alsadad Rudi)


Sumber : Kontan-Kompas, 21.07.15.

22 Juli 2015

[220715.EN.SEA] Shipping Alliances Pull Capacity From Far East Trades As 2M Beefs Up

THREE out of the four mega container shipping alliances are scaling back capacity on the Far East trades, apart from 2M, which is even looking to increase the capacity of their AE9/Condor services by operating larger ships than ever before.

The Ocean Three alliance cancelled weekly departures between the Far East and northern Europe between July and September, and are limiting their capacity during the Chinese export peak season with 12,000 slots per week, reported Atlas Logistics Network, Antwerp.

China Shipping, CMA CGM and UASC pioneered the rationalisation hoping the other mega alliances would follow suit, with the G6 confirming they would reduce slots by cancelling four departures during August.

The CYKHE Alliance has not yet officially reacted but has cancelled various departures over the last couple of months. During August they have scheduled two "blank sailings" in their CES/NE8 service.

Furthermore, the NE2 departure scheduled for August 7 ex Hong Kong and the NE7 departure scheduled for August 27 ex Ningbo have no nominated vessels for the time being. This could result in a further reduction of 8,500 weekly slots for this alliance.

Although, the 2M vessel sharing agreement between Maersk Line and MSC announced a rationalisation of their schedules in June, whereby vessels of 9,600 TEU would be replaced by smaller ships of 6,500 TEU, no signs have emerged of this capacity cut.

Even larger box ships are to be deployed on their AE9/Condor service given that the 11,600-TEU MSC Luciana, 13,050-TEU MSC Aurora and the 13,102-TEU MSC Vega will be added to the fleet.

Also, other loops from the 2M alliance have seen capacity boosts. The AE2/Swan service will absorb both the 19,224-TEU MSC Zoe and the 18,340-TEU Mathilde Maersk on their maiden voyages. Plus the fourth 19,224-TEU newbuilding, the MSC Maya, will call Antwerp on its maiden trip, starting in Busan on August 27.


Source : HKSG.

[220715.ID.BIZ] Bos Toshiba Terlilit Skandal Akuntansi

TOKYO. Hisao Tanaka, Chief Executive Officer (CEO) Toshiba Corp mengundurkan diri hari ini, Selasa (21/7) atas kasus penyimpangan akuntansi. Selain Tanaka, tujuh eksekutif lainnya mundur dari perusahaan elektronik tersebut.

Panel investigasi independen yang terdiri dari akuntan dan pengacara menemukan, Tanaka secara sadar mengetahui penggelembungan laba operasional setidaknya sebesar 151,8 miliar yen atau sekitar US$ 1,2 miliar selama enam tahun terakhir. Tidak ada gugatan yang dilayangkan terhadap delapan eksekutif tersebut terkait penemuan ini.

"Ini merupakan kejadian paling merusak brand kami selama sejarah Toshiba 140 tahun," kata Tanaka. Dalam pemaparan publik, Tanaka dan eksekutif juga membungkuk meminta maaf pada publik.

Menurut hasil investigasi yang telah dimulai sejak Mei ini, Tanaka dan top eksekutif menekan divisi bisnis untuk mencapai target yang sulit. Karyawan tidak bisa menolak permintaan atasan ketika diminta menunda melaporkan kerugian.

"Penyimpangan akuntansi ini disembunyikan secara terampil dari peninjau luar perusahaan," tulis investigasi yang dirilis kemarin.

Awalnya, Toshiba melakukan investigasi internal untuk divisi infrastruktur, yang mencakup bisnis peralatan nuklir, hydroelectric, dan pembangkit listrik tenaga angin. Perusahaan kemudian menunjuk panel pihak ketiga untuk melebarkan investigasi di produk visual, komputer, dan semikonduktor.

Chairman Masashi Muromachi akan menjadi presiden interim Toshiba menggantikan Tanaka. Perusahaan akan mengumumkan jajaran eksekutif baru pada pertengahan Agustus mendatang. Toshiba juga tengah mempertimbangkan penjualan sebagian aset, termasuk di bisnis sekuritas dan real estate untuk meningkatkan kas.

Tak diduga, saham Toshiba melesat 6,1% dalam perdagangan di Tokyo hari ini. Namun, sejak investigasi dimulai Mei lalu, saham Toshiba sudah merosot 17%.

Toshiba harus membuat perubahan dalam 18 bulan mendatang. Jika tidak, otoritas bursa Tokyo bisa mendepak perusahaan dari daftar perusahaan publik.


Sumber : Kontan, 21.07.15.

21 Juli 2015

[210715.EN.SEA] Hapag-Lloyd Picks Banks For Planned IPO As Rumours Rife Of NOL Takeover

GERMAN shipping giant Hapag-Lloyd, the fourth biggest after Maersk, MSC and CMA CGM, is preparing for an initial public offering (IPO) by picking Deutsche Bank, Goldman Sachs and Berenberg to lead the transaction, Reuters reports.

This comes amid speculation that Hapag-Lloyd is among the leading candidates to take over Singapore's NOL and its principal holding APL now Temasek appears ready to sell. Hong Kong's OOIL has also been named as a candidate.

A flotation of a Hapag minority stake could value Hapag-Lloyd at more than EUR5 billion (US$5.5 billion) and take place as early as the fall, Dow Jones reported.

When it announced its merger with the container shipping activities of Chilean rival Compania Sud Americana de Vapores (CSAV) last year, Hapag-Lloyd said it would seek to list on the stock exchange.

But CEO Rolf Habben Jansen said in May a flotation was more likely after 2015.

Europe's largest tourism group TUI, which holds 13.9 per cent in Hapag, has stressed in the past that it wants to sell its stake in the event of an IPO as part of a strategy to focus solely on tourism.

The Vapores owner family holds 34 per cent in the combined group, while the City of Hamburg holds 23.2 per cent and entrepreneur Klaus-Michael Kuehne holds 20.8 per cent, with smaller stakes held by financial investors.

Mr Habben Jansen has previously said the company would like to get three or four good quarters under its belt before floating a minority stake.


Source : HKSG, 21.07.15.

[210715.ID.BIZ] Holcim dan Lafarge Resmi Bergabung

JAKARTA. Induk usaha PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), Holcim Ltd telah resmi bergabung dengan Lafarge SA. Proses penggabungan usaha pada tingkat global telah diselesaikan pada tanggal 15 Juli 2015.

Andika Lukmana, Deputy Corporate Secretary SMCB menyebutkan, Holcim Ltd dan Lafarge SA telah meluncurkan LafargeHolcim dan bertekad menjadi perusahaan dengan kinerja terbaik dalam industri bahan bangunan di seluruh dunia. 

"Seluruh persyaratan untuk menyelesaikan merger ini telah dipenuhi mengikuti suksesnya proses public exchange offer dan penerbitan lembar saham baru LafargeHolcim di Zurich dan Paris," ujarnya dalam keterangan resmi pekan lalu.

Selanjutnya, dalam fase pertama integrasi ini grup Lafarge dan Holcim akan fokus pada lima hal. Pertama, mencapai target sinergi dengan penghematan sebesar EUR 1,4 miliar dalam waktu tiga tahun ke depan. Kedua, melakukan pendekatan ketat dalam mengalokasikan modal serta pengurangan belanja modal secara keseluruhan.

Ketiga, melakukan transformasi komersial dengan menciptakan perubahan melalui inovasi produk dan solusi. Keempat, melakukan integrasi dengan menciptakan sebuah grup dan budaya baru. Kelima, menempatkan kesehatan dan keselamatan di pusat organisasi.

"Terkait dengan penggabungan global tersebut, PT Holcim Indonesia Tbk saat ini sedang mengkaji langkah-langkah integrasi yang akan dilakukan dengan PT Lafarge Cement Indonesia," lanjut Andika.

LafargeHolcim sendiri akan dikelola sejalan dengan model operasional baru. Hal tersebut bertujuan untuk melayani pelanggan lokal, serta memanfaatkan besarnya grup, rekam jejak dan kemampuan grup di skala dunia.

Setelah bergabung, grup LafargeHolcim tersebar merata di 90 negara dan fokus pada Semen, Aggregate serta Beton. LafargeHolcim memiliki 115.000 karyawan di seluruh dunia dengan penjualan bersih gabungan sekitar EUR 27 miliar pada tahun 2014.

LafargeHolcim melayani konsumen mulai dari individual hingga proyek besar dan paling rumit dengan produk terbaiknya. LafargeHolcim berkomitmen untuk memberikan solusi berkelanjutan bagi bangunan dan infrastruktur yang lebih baik.

LafargeHolcim akan mengumumkan hasil kinerja keuangan semester pertama tahun ini dari masing-masing perusahaan yakni Lafarge dan Holcim pada tanggal 29 Juli mendatang. Sementara hasil interim gabungan pertama dari grup akan diumumkan pada akhir kinerja bulan ke-9 tahun 2015.

Sebelumnya, proses merger antara kedua perusahaan tersebut sempat menuai masalah. Awalnya, keduanya sepakat, satu saham Holcim akan ditukar dengan satu saham Lafarge atau 1:1. Namun, belakangan, harga saham Holcim melampaui harga saham Lafarge.

Selain itu, nilai tukar mata uang Swiss, yakni Swiss franc terhadap euro menguat. Hal ini kemudian membuat manajemen Holcim berpikir ulang dan ingin rasio transaksi diubah.


Sumber : Kontan, 21.07.15.

20 Juli 2015

[200715.EN.BIZ] Expected Termination Of Sanctions Against Iran To Add To Global Oil Glut

FOLLOWING the recent Iranian nuclear agreement, the EU and the US are expected to drop economic sanctions if Iran does what is required under the terms of the accord, reports London's Tanker Operator.

Iran said it would endeavour to return exports to pre-sanction levels if and when the embargo is lifted. Tehran said it could increase production immediately by 500,000 barrels per day and then by the same amount six months later.

IHS Energy said low oil prices will persist throughout 2015 only rising "near balance" in late 2016, though Iranian barrels would extend oversupply longer.

A test of the deal comes on October 15 after which the International Atomic Energy Agency (IAEA) will report to the major powers by December 15.

In an assessment by IHS Maritime, the consultancy said that once sanctions are lifted, Iran could export 100,000 barrels per day within two to three months increasing to about 500,000 barrels per day in 2016.

The Middle East sour crude oil market will remain under pressure from a large supply overhang, but stronger demand growth globally and a potential reduction of US crude oil production could provide support, before the Iranian impact is considered.

The Iranian fleet includes 37 very large crude carriers (5.8 per cent of the global VLCC fleet), 12 Suezmaxes and five Aframaxes. Most of the vessels are not trading.

They will need to regain compliance with international standards if they are to enter the mainstream spot markets, said the report.

As for insurance, the ban will be lifted as a result of the agreement reached, the Japan Ship Owners' Mutual Protection & Indemnity Association said.

Japan, a major importer of Iranian oil, introduced a supplementary insurance scheme in June 2012 to enable crude imports from Iran in the wake of a ban by the EU on P&I cover for tankers carrying Iranian oil.

But the UK P&I Club has advised operators to proceed with extreme caution and continue to seek independent advice before committing to trade contracts with Iranian interests.


Source : HKSG.

[200715.ID.BIZ] Stasiun Gambir & Senen: Tren Pemudik Masih Lebih Tinggi Dibandingkan Arus Balik

Bisnis.com, JAKARTA – Data sementara Posko Perhubungan Perkeretaapian menyatakan jumlah penumpang yang naik dari dua Stasiun Utama Jakarta, Gambir dan Pasar Senen lebih tinggi dibandingkan dengan penumpang turun.

Bernadette E.S Mayashanti, Kepala Posko Perhubungan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mengatakan sampai hari ini tren pemudik masih lebih tinggi dibandingkan dengan penumpang balik.

“Dari yang kami pantau arahnya masih mudik ya meskipun tidak masif. Untuk balik masih belom ada lonjakan yang signifikan,” katanya, Senin (20/7/2015).

Data sementara hari ini menunjukkan jumlah pemudik di Stasiun Pasar Senen mencapai 16.099 penumpang sedangkan yang balik 13.955 penumpang.

Sama halnya di Stasiun Gambir yang mencatat jumlah pemudik sebanyak 8.693 penumpang sedangkan yang balik 7.317 penumpang.

Kemarin (19/7/2015), arus mudik juga masih mendominasi. Pemudik yang naik dari Stasiun Pasar Senen mencapai 15.451 penumpang sedangkan yang balik 13.301 penumpang.

Di Stasiun Gambir, pemudik yang naik mencapai 10.007 penumpang sedangkan yang turun hanya 8.368 penumpang sepanjang kemarin.


Sumber : Bisnis Indonesia, 20.07.15.

16 Juli 2015

[160715.EN.BIZ] Greek Bailout Terms Remove Barriers To Full Waterfront Privatisation

WHAT remaining doubts there were about the state's sale of 67 per cent of Piraeus and Thessaloniki ports were removed after Athens agreed to a thoroughgoing privatisation of government assets to pay down debt.

Ahead of talks, the Greek government said it would "announce binding bid dates for Piraeus and Thessaloniki no later than end-October 2015."

And the leftist Syriza-led government's commitment to "the broadening the tax base to increase revenue" will result in higher tonnage taxes and an end to tax breaks for Greek shipowners who control a fifth of the world's fleet.

Athens launched the bidding of Piraeus in May, but there were doubts whether it would stick with the sale. Dockers staged strikes and imposed overtime bans to protest the award of a 35-year concession to Cosco Pacific.

The dockers union condemned privatisation as "incomprehensible and criminal" and called out its members on a 24-hour strike in May, recalled Newark's Journal of Commerce.

Competing with Cosco for the Piraeus concession is Maersk’s port operator APM Terminals.

"We remain interested in showing Greek leaders our expertise in the investment, building, modernising and operating of ports," said APM Terminals vice president Francois-Xavier Delenclos.

APM Terminals is bidding for 51 per cent of Piraeus alongside Cosco Pacific and Manila's International Container Terminal Services (ICTSI).

Cosco Pacific is favoured to win as it transformed the low-productivity port into one of Europe's top 10 hubs with volumes surpassing three million TEU in the first five years of the concession.

The privatisation of Thessaloniki has stalled since eight companies, including APM Terminals and ICTSI, expressed an interest a year ago in acquiring a majority stake in Greece's second-largest port.

Earlier attempts to attract private investment into Thessaloniki have fallen through. Hong Kong's Hutchison Port Holdings and its Greek partner, pharmaceuticals company Alapis, withdrew a EUR3.1 billion (US$3.45 billion) offer for a 30-year deal to manage and update its container terminal at the last minute in December 2008, citing the downturn in global shipping markets in the wake of the global financial crisis.

Greek shipping also risks losing its tax exemption status, enshrined in the Greek constitution, that has ensured shipowners remained in the country, employing nearly 200,000 seafarers and onshore staff, while their ships fly flags of convenience, led by Liberia and Panama, and their companies are registered in tax havens or listed on foreign stock markets.

Greek shipowners have already pledged an extra EUR420 million in tonnage taxes over the next four years in a deal struck with the previous New Democracy government that was ousted by Syriza in January's general election.


Source : HKSG (fyi, we will off, starting july 17-19, 2015, thanks).

[160715.ID.BIZ] Info Libur + KAI Pariwisata Tambah Hotel Transit

Dear Pembaca Yang Budiman.

Sebagai penghormatan terhadap perayaan upacara keagamaan dan sehubungan dengan akan tibanya hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1436 H.

Seiring gema takbir yang berkumandang di bulan penuh ampunan, tiada kata dan tindakan yang tak terampunkan oleh Allah SWT.

Terkait hal tersebut diatas, kami menyampaikan selama tgl merah (17-18 Juli 2015) blog ini libur dan akan kembali hadir meng-update info yang ada pada tgl 20 Juli 2015.


Selamat menikmati libur panjang dan salam untuk keluarga.

Jakarta, 16.07.15.


---quote ---

[artikel] Pasar Asyik, KAI Pariwisata Tambah Hotel Transit

JAKARTA. PT KAI Pariwisata benar-benar ingin memaksimalkan sinergi bisnis dengan sang induk usaha, PT Kereta Api Indonesia (KAI). Setelah mendirikan hotel transit di stasiun Gambir, Jakarta, perusahaan itu akan mendirikan hotel transit lagi di Cirebon dan Yogyakarta.

KAI Pariwisata memilih Cirebon dan Yogyakarta atas pertimbangan jadwal kedatangan kereta api di waktu dini hari hingga pagi. Nah, KAI Pariwisata menilai jadwal kedatangan kereta api terlalu pagi, sebagai peluang.

Sayangnya, KAI Pariwisata belum mau berbicara banyak soal rencana mendirikan hotel transit kedua dan ketiga itu. Mereka hanya bilang, butuh waktu empat bulan untuk membangun hotel transit.

KAI Pariwisata juga menyatakan tak memiliki kendala dari sisi pengadaan lahan karena memanfaatkan aset KAI. "Prinsipnya, kami sewa lahan milik KAI lalu kami bangun," kata Adi Suryatmini, Direktur Utama PT KAI Pariwisata kepada KONTAN Rabu (8/7).

Sementara itu, dari pengoperasian hotel transit di Gambir, KAI Pariwisata menargetkan bisa meraup tambahan pendapatan Rp 2 miliar tahun ini. Meski belum genap sebulan menerima tamu, manajemen perusahaan tersebut mengklaim tingkat okupansi hotel transit Gambir mencapai 50%. Dari 23 kamar yang tersedia, KAI Pariwisata menyebut, ada 10-15 tamu yang menginap saban hari.

Target pendapatan hotel transit Gambir setara dengan porsi 8%-10% dari target total pendapatan KAI Pariwisata tahun ini. Pasalnya, tahun ini perusahaan itu mengincar pendapatan Rp 20 miliar–Rp 25 miliar.

Sepanjang tahun ini, KAI Pariwisata memprediksi kontributor terbesar pendapatan tahun ini masih berasal dari bisnis kereta api pariwisata hingga 40%. Lantas, menyusul kontribusi dari bisnis  penjualan tiket rombongan dan paket tour, hotel transit, serta terakhir bisnis jasa pengurusan dokumen.

Selama periode mudik lebaran tahun ini, KAI Pariwisata mengoperasikan sembilan kereta wisata. Ada 41 rute perjalanan dengan tujuan ke Semarang, Yogyakarta dan Malang yang sudah dipesan.

Sumber : Kontan, 14.07.15.