30 September 2015

[300915.EN.BIZ] DP World's Dominican Republic CT Makes Bid for Panama Transshipments

DP WORLD's Caucedo transshipment hub in the Dominican Republic is moving forward with upgrades to handle 13,000-TEUers able to transit the expanded Panama Canal next year, reports IHS media.

With few US east coast and Caribbean ports able to handle the larger ships that will come through the canal, Caribbean deep-sea ports, including Manzanillo, Panama and Cartagena, Colombia, hope to win transshipment traffic.

Virginia and Miami have the deepest channels, with depths of 50 feet (15.2 metres). New York-New Jersey has nearly finished dredging to 50 feet, and Savannah is going to 47. Charleston has the green light to go to 52 feet.

But the new canal's April 2016 opening is said to be "likely" delayed due to cracks discovered in the Pacific Side locks, despite verbal reassurances from the contractor.

Caucedo has increased its annual capacity by 210,000 TEU to 1.65 million TEU from 1.44 million TEU in 2013 and an additional 1,771 feet of potential quay area is available beyond the existing berth, which could conceivably bring capacity to 2.5 million TEU.

Caucedo dredging to 49 from 44 feet alongside its 1,969-foot quay began in August. Dredging to 56 feet in an area adjacent to the current berth to prepare for future expansion has also begun, DP World said.

"That's still the long-term plan and the dredging is the first step in that direction," said DP World's Caucedo executive director Morten Johansen, while giving no commitment to build an additional berth.

Caucedo in August finished a 108,000-square foot warehouse the first part of its new logistics centre.

"The objective is to attract new international customers who will use the Dominican Republic as a distribution hub," Mr Johansen said.

The warehouse would be "the first of many," he said, noting that the land for the logistics centre is 99 acres and an additional 198-acre plot is available.


Source : HKSG.

[300915.ID.BIZ] Proyek Port Of Jakarta: Pemprov DKI Bakal Bikin PT Gabungan


Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berniat membangun  perusahaan gabungan terkait rencana pembangunan Port of Jakarta.

"Kami berencana membangun kawasan pelabuhan dan logistik baru di atas empat pulau reklamasi, yaitu pulau N, O, P, dan Q. Jika proyek ini terealisasi, Port of Jakarta bisa menjadi kawasan pelabuhan tercanggih dan terintegrasi di Asia," ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan DKI Jakarta Tuty Kusumawati ketika dihubungi Bisnis, Minggu (27/9/2015).

Dia memaparkan saat ini pengelolaan keempat pulau tersebut dipegang oleh BUMN/BUMD yang berbeda-beda.

Sebagai informasi, PT Pelindo II memegang hak kelola untuk Pulau N dan PT Jakpro memiliki pulau O.

Adapun, pembangunan Pulau P dan Q dipegang oleh PT Kawasan Ekonomi Khusus (PT KEK) dengan pembagian saham PT Jakpro 25%, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 25%, dan PT Pembangunan Jaya 50%.

Menurut Tuty, pembangunan dan pengembangan Port of Jakarta tak bisa dilakukan jika masing-masing perusahaan bergerak sendiri.

Apalagi, untuk membangun pelabuhan berskala internasional di atas pulau reklamasi membutuhkan investasi sangat besar.

"Konsep Joint Venture ini dilakukan oleh Belanda kala membangun Port of Rotterdam, dengan pembagian saham 30% pemerintah pusat dan 70% masyarakat Rotterrdam. Kami pikir skema ini bisa diimplementasikan untuk proyek Port of Jakarta," paparnya.

Tuty mengaku saat ini pihaknya masih menggodok konsep bisnis terkait pembangunan Port of Jakarta.

Rencananya, pihak Bappeda DKI serta BUMN dan BUMD terkait akan bertemu dengan para ahli reklamasi dan infrastruktur pelabuhan dari Rotterdam untuk membahas rencana ini secara komprehensif.

"Kami akan melakukan diskusi secara intensif dengan para ahli pada pertengahan Oktober mendatang. Tujuannya untuk membahas PT gabungan dan business plan. Kami berupaya mempersiapkan banyak hal sebelum melakukan studi kelayakan ," imbuhnya.

Sumber : Bisnis Indonesia, 27.09.15.

29 September 2015

[290915.EN.BIZ] World's Box Ship Fleet Hits 20 Million TEU Mark - With More To Come

THE global container fleet's capacity has swelled to 20 million TEU, with the biggest shipowner being Denmark's might Maersk Line.

Maersk has with three million TEU of the world's capacity (15 per cent). This year new vessel capacity ordered exceeded the number of annual contracts placed over the last seven years.

If the proposed merger between Cosco and China Shipping occurs, this could change fleet owner rankings, with both Chinese carriers moving up to fourth place, behind the world's top three, reports London's Port Technology International.

One of the highlights of the growth in the global fleet is a total of 1.2 million TEU of shipping capacity being added this year alone, owing to the delivery of 152 new vessels.

Over the next few years, the total cellular capacity of the world fleet is set to rise even further as a number of ocean liners take delivery of more mega-ships with capacities ranging from 19,000 to 20,000 TEU.


Source : HKSG.

[290915.ID.BIZ] Kereta Api Kaltim: Ini Mimpi Megawati Tentang “Si Ular Besi”

Bisnis.com, SAMARINDA - Ketika masyarakat di Ibukota meributkan rencana pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung, penduduk di Kalimantan justru masih menganggap sarana transportasi tersebut seperti mimpi di siang bolong. 

Saya bertemu dengan Megawati, 22, dalam perjalanan bus Samarinda-Balikpapan di pengujung Agustus. Sore itu dia mengenakan seragam serba putih. Mega adalah mahasiswi tingkat akhir di sebuah sekolah tinggi keperawatan di Samarinda.

Gadis ini lahir di Balikpapan tetapi kini menetap di Penajam Paser Utara (PPU). Setiap akhir pekan, dia meninggalkan Samarinda untuk pulang ke rumah orang tuanya.

Seperti banyak penduduk Kalimantan lainya, keluarga Mega adalah pendatang dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Selepas Idul Fitri lalu, Mega dan keluarganya mudik ke tanah leluhurnya tersebut. Mereka mengambil penerbangan Balikpapan-Surabaya sebelum melanjutkannya dengan mobil sewaan.

Bagi Mega, ini merupakan kesempatan langka. Tak heran jika dia menyimpan keinginan yang mustahil didapatkan di Kalimantan.

“Aku ingin lihat kereta api,” ujarnya singkat.

Ketika para pekerja di ibu kota harus berdesakan setiap hari di KRL, melihat kereta api beroperasi rupanya sudah cukup membuat seorang mahasiswi di Kalimantan Timur berbahagia.

Bagi telinga saya yang terbiasa melihat ‘ular besi’ berlalu lalang di Jakarta, keinginan sederhana Megawati terdengar absurd.

Namun, impian itu jelas mewakili angan-angan penduduk Kalimantan lainnya. Bagi mereka yang tidak pernah keluar dari pulaunya, kereta api hanya bisa dibanyangkan di kepala. Persis seperti impian penduduk ibu kota terhadap Shinkansen di Jepang.

Pemerintah bukan menutup mata. Beberapa kali wacana jalur kereta api Trans Kalimantan digulirkan. Faktanya, berkali-kali juga rencana tersebut diredam karena ketidakmampuan APBN untuk membiayai.

Tahun ini, pemerintah provinsi Kalimantan Timur kembali menebar harapan. Gubernur Kaltim Awang Faroek baru saja kembali dari Rusia membawa kabar gembira bagi masyarakat ‘Benua Etam’.

Pihaknya mengklaim berhasil merayu Russian Railways untuk menggelontorkan investasi membangun jalur kereta api di provinsi ini. Groundbreaking dijadwalkan dilakukan pada 17 November 2015.

“Kami menyadari keuangan negara tidak akan sanggup membangun kereta api di Kalimantan. Jadi kami menggandeng investor untuk merealisasikan rencana tersebut,” katanya, Kamis (24/9/2015) lalu.

Rencananya, jalur kereta api akan dibangun sepanjang 196 kilometer dari Kabupaten Kutai Barat hingga Balikpapan. Pihak Russian Railways juga akan bertanggungjawab membangun 23 jembatan di jalur tersebut.

Awang juga menjanjikan sarana tersebut tidak hanya ditujukan bagi angkutan barang semata. Kereta impian ini juga disiapkan agar bisa mengangkut penumpang dari pedalaman di Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Paser, PPU, dan Balikpapan.

Tentu masih terlalu dini untuk berpesta menyambut rencana tersebut. Sudah terlalu lama pasalnya pembangunan kereta api sekadar menjadi semacam janji kosong atau "pemberi harapan plasu alias ‘PHP’ bagi masyarakat Kalimantan.

Apalagi dana yang diperlukan juga tidak sedikit. Sebelumnya, sempat beredar kabar pembangunan jalur kereta ini membutuhkan hingga Rp17 triliun.

Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur Zairin Zain yang juga ikut dalam rombongan gubernur ke Rusia enggan mengonfirmasi besaran dana tersebut.

Meskipun groundbreaking akan dilakukan kurang dari dua bulan lagi, dia menuturkan pihak Russian Railways masih menghitung rencana investasi yang dbutuhkan.

“Desain dan survei lapangannya masih diselesaikan jadi nilai investasinya belum bisa diketahui,” katanya saat ditemui Bisnis, Kamis (24/9).

Zairin hanya menjelaskan proyek ini kemungkinan besar baru bisa diselesaikan pada 2020. Itupun dengan catatan jika groundbreaking dan pembangunannya berjalan lancar. Persoalan utama yang akan menghambat adalah soal pembebasan lahan.

Ini bukan persoalan sembarangan. Pemprov Kaltim sudah merasakan batunya dalam pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda. Di beberapa ruas, pemerintah daerah kesulitan meyakinkan masyarakat agar mau merelakan tanahnya.

Awang pun meminta masyarakat mau bekerja sama untuk memuluskan rencana tersebut. Bagi perusahaan perkebunan dan pertambangan, dia bahkan mengultimatum akan mencabut izin usaha jika mereka enggan bekerja sama dalam hal penyediaan lahan. Menurut Awang, kemudahan pembebasan lahan memang menjadi syarat utama yang diminta pihak Russian Railways.

Pangkas ongkos logistik

Pelaku usaha memang pantas bertepuk tangan jika rencana ini terealisasi. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim M. Slamet Brotosiswoyo menuturkan kereta api bakal menurunkan biaya logistik. Dia menceritakan selama ini distribusi barang ke sejumlah daerah memang terkendala jalur transportasi yang buruk.

Melalui jalur darat, pengusaha logistik dihadapkan pada jalan yang akan menjadi genangan lumpur saat musim penghujan.

Saiful Huda, seorang pengusaha logistik di Samarinda, menceritakan sudah menjadi hal yang lumrah bagi supir untuk bermalam di hutan saat jalan terputus karena longsor atau musim penghujan. Bahkan beberapa daerah nyaris terisolir karena belum ada transportasi darat yang memadai.

“Jalan lintas di Kalimantan memang sangat sulit diprediksi. Jalan yang biasanya bisa ditempuh 12 jam bisa jadi 3 hari 3 malam di musim hujan,” katanya belum lama ini.

Menggunakan jalur sungai juga sebelas duabelas. Slamet menuturkan sungai tidak bisa dilewati sepanjang waktu. Di musim hujan, arus air kadang terlalu besar sehingga membahayakan pengguna. Di musim kemarau, debit air sungai merosot tajam yang membuat kapal mustahil melintas.

Tidak heran jika Slamet menyambut gembira rencana pembangunan jalur kereta api ini. Di sisi lain, dia juga memperingatkan pemerintah provinsi terkait dengan pola kerja sama dengan pihak Rusia. Kendati sangat dibutuhkan, dia berharap kolaborasi tersebut justru tidak merugikan Kalimantan Timur di masa mendatang.

Di sisa masa jabatannya yang tinggal 3 tahun lagi, Gubernur Awang Faroek memang makin gemar menebar harapan. Soal terealisasi atau sekadar menjadi ‘PHP’ tentu masih butuh waktu. Namun, kita tentu berharap Mega dan generasi selanjutnya tidak perlu lagi menyeberang ke Pulau Jawa hanya untuk menonton kereta.


Sumber : Bisnis Indonesia, 27.09.15.

28 September 2015

[280915.EN.SEA] Djibouti, Bills Self 'Dubai of Africa' Plans to Make Nigeria Big Cargo Hub

DJIBOUTI is finalising plans to launch a sea, air cargo service to west, east and central Africa from Nigeria, reported This Day of Lagos.

Speaking at a business forum organised by the Djibouti Consulate, Djbouti Port chairman Abubakar Omar Hadi said his country was adopting a proactive approach towards connecting intra-African trade.

"We are developing the sea-air cargo business to serve countries, which have to endure unreasonably long transits for goods coming from Asia," said Mr Hadi.

"This has been handicapping the business community for many years and the development of sea-air cargo services especially for high value goods will be a great solution," he said.

Mr Hadi said Djibouti had invested millions in infrastructure to meet the demands of becoming a multi-modal regional hub for East Africa as well as being a key player in connecting Africa through rail and air.

"When it comes to sea port services we have been very successful in putting Djibouti on the world map and it is evident to all that we are making rapid advances in this sector by building four brand new ports," he said.

Earlier, Sifax Group vice Taiwo Afolabi urged Nigerian businessmen and investors to take advantage of the emerging economic opportunities in the country, adding that Djibouti is positioned to become the Dubai.

Dr Afolabi, also Djibouti's honorary consul in Nigeria, noted that his country enjoys the advantage of a stable political system, strategic location on a busy maritime route and a friendly business environment.

"The trade mission will provide a platform for interested parties to explore and interact effectively with a view to making an informed decision on available opportunities," he said.


Source : SN-TR.

[280915.ID.BIZ] Pemerintah Janji Pangkas Tarif PPh

JAKARTA. Lagi, pemerintah menjanjikan insentif pajak kepada para pengusaha. Janji terbaru ialah pengurangan pajak penghasilan (PPh) badan atau perusahaan dari 25% saat ini menjadi 18%.

Rencana baru ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator (Menko) bidang Politik, Hukum dan HAM Luhut Binsar Panjaitan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo akhir pekan lalu (25/9). Luhut bahkan menegaskan bahwa rencana ini dapat dipastikan akan berlaku tahun depan karena rencana ini sudah bulat dan sudah matang direncanakan.

"Mudah-mudahan aturannya selesai dalam waktu dekat dan berlaku mulai tahun depan," kata Luhut.

Tapi, tampaknya, rencana ini belum sepenuhnya bulat. Sebab, menteri-menteri di bidang ekonomi terkesan hati-hati saat mengomentari kebijakan ini. Bahkan, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro membantah adanya rencana penurunan tarif PPh badan dalam waktu dekat. "Tidak ada. PPh badan itu masih nanti," kata Bambang.

Adapun Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution tampak bersikap lebih hati-hati. Menurut Darmin, Pemerintah masih menghitung baik buruknya kebijakan ini terhadap dunia industri. Sebab, berkaca pada kebijakan insentif pajak sebelumnya, pemberian insentif pajak bagi industri sering tidak efektif.

Misalnya pemberian pengurangan pajak dengan syarat perusahaan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Alih-alih menahan perusahaan memecat karyawannya, insentif ini justru dianggap pengusaha sebagai jebakan dari pemerintah agar pengusaha membuka data pajak. "Kita pelajari kemungkinan seperti itu," kata Darmin, kepada KONTAN.

Selain pertimbangan efektivitas, penurunan tarif PPh Badan memerlukan perubahan peraturan setingkat Undang-Undang (UU) sehingga membutuhkan persetujuan DPR RI.
Berdasar riset KONTAN, tahun depan, pemerintah memang berencana merevisi dua UU Pajak: UU Ketentuan Umum & Tata Cara Perpajakan (KUP) dan UU PPh.

Ekonom Lembaga Ilmu Penegtahuan Indonesia (LIPI) Latif Adam berpendapat, insentif pajak tepat jika dikeluarkan saat ini demi mendorong perekonomian kembali bergairah. Tapi, kebijakan penurunan tarif pajak berpotensi mengurangi penerimaan pajak tahun depan.

"Pemerintah menjadi tidak fokus, mau memberikan insentif atau menggenjot penerimaan pajak?" tanya Latif.


Sumber : Bisnis Indonesia, 28.09.15.

27 September 2015

[270915.EN.BIZ] Fuel Savings Due To Slow-Steaming And Not Ship Size, Says OECD

A REPORT by the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) has said that more than half of the fuel savings generated from larger ships were due to design changes for slower speeds.

It suggested fuel savings among mega-boxships come more from slow-steaming and less from its larger vessel size, said Vancouver's Ship & Bunker.

Carrier lines making orders for larger ships to cut down on per-unit costs have long touted the fuel efficiency of using larger containerships, reported Reuters.

Between 55 and 63 per cent (at least) of the savings per TEU when upgrading the vessel size from an early 15,000 TEU design to a modern 19,000 TEU design are actually attributable to the layout for lower operation speeds.

Newbuilds these days are increasingly having slow-steaming built into the ship design, which make the difference for ships beyond a certain size.

"Cost savings are decreasing as ships become bigger," the OECD said.

"A large share of the cost savings were achieved by ship upsizing to 5,000 TEU, which more than halved the unit costs per TEU, but the cost savings beyond that capacity are much smaller."

Nevertheless, the organisation said that mega-containerships were "astonishingly fuel efficient," generating more fuel savings than even a 16,000 TEU carrier.

Meanwhile, the upgrade to larger ship size is also increasing landside costs by up to US$400 million per year, with factors such as new equipment, dredging costs and port infrastructure having been taken into consideration.

Earlier this year, a unit of the OECD also clashed with the World Shipping Council (WSC) over differing opinions of mega-containerships.

Source : HKSG.

[270915.ID.BIZ] Ini Pelabuhan Yang Berpeluang Gantikan Cilamaya

JAKARTA. Lokasi pengganti pelabuhan Cilamaya masih terus dikaji. Dari pelaksanaan pra studi kelayakan atau pra feasibility study (FS) yang selesai pada bulan September ini, ditetapkan ada enam lokasi alternatif, yakni Tarumanagara Bekasi, Pusakajaya Karawang, Patimban Subang, Eretan dan Balongan di Indramayu serta pelabuhan Cirebon.

Dari keenam usulan lokasi tersebut, wilayah yang cocok untuk dibangun pelabuhan sebagai pengganti Cilamaya adalah Patimban. Dibandingkan dengan lokasi alternatif lainnya, pantai Patimban tidak terlalu banyak area offshore atau anjungan lepas pantai sehingga tidak membahayakan keamanan.

Seperti diketahui, dalam perencanaan membangunan pelabuhan Cilamaya banyak pihak yang khawatir akan mengganggu produksi minyak dan gas di Offshore North West Jawa (ONWJ) milik PT Pertamina. Ditempat itu, produksi minyak dapat mencapai 40.000 barel per hari, sedangkan produksi gas mencapai 180 Million Metric Cubic Feet per Day (MMSCFD).

Disampaing itu, Pemerintah Deerah (Pemda) Patimban juga sangat mendukung dengan kesanggupan untuk membangun infrastruktur penunjang. "Yang memungkinkan (dibangun pelabuhan) Patimban, karena dari sisi resiko lebih kecil," kata Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Kementerian Perhubungan (Kemhub) Tonny Budiono, akhir pekan lalu.

Bila dilihat dari sisi ketahanan pangan dan keamanan lingkungan, wilayah Patimban tidak ada areal persawahan seperti di Cilamaya yang termasuk dalam lumbung beras nasional. Wilayah Patimban menurut Tonny bukan termasuk wilayah konservasi hutan lindung, sehingga masih aman.

Meski tidak merinci, Tonny bilang jarak antara pelabuhan Patimbang relatif dekat dengan kawasan industri di Cikarang. Dengan kondisi tersebut, maka distribusi barang akan lebih efektif dan efisien.

Rekomendasi pembangunan pelabuhan pengganti Cilamaya sendiri sudah dilaporkan ke Menko Maritim dan Wakil Presiden. "Setelah ini kita akan memulai melakukan FS dari usulan pelabunan pengganti Cilamaya itu," kata Tonny.

Tonny menyadari, untuk dapat segera direalisasikan masih perlu waktu yang sangat panjang dalam membangun pelabuhan pengganti Cilamaya. Pasalnya, bila feasibility study selesai dilakukan, tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah Detail Engineering Design (DED) serta Analisis dampak lingkungan (Amdal).

Hariyadi Sukamdani Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengatakan, sah-sah saja pemerintah melakukan pengkajian lokasi baru atas perubahan pembangunan pelabuhan Cilamaya. Namun, pihaknya menyoroti terkait dengan fasilitas pendukung yang harus disediakan.

Selain itu, dengan perubahan lokasi yang dilakukan tersebut membutuhkan waktu yang lama lagi untuk dapat segera direalisasikan.

Sumber : Kontan, 27.09.15 / Kredit Foto : Kabar rakyat.

26 September 2015

[260915.EN.BIZ] Weapons Seized in UN Vehicle Shipment On Board Norwegian Ship in Kenya

NORWAY's HOEGH Autoliners has confirmed that undeclared weapons were discovered aboard one of its car carriers during a search at Mombasa over the past few days.

The weapons were found inside UN vehicles from India destined for the Democratic Republic of Congo, according to Lloyd's List.

The Norwegian shipping company said in a statement: "It is our understanding that these weapons belong to the UN vehicles in which they were found, and were for use by the UN during their peacekeeping mission.

"The weapons were not declared to us at the time the cargo was loaded, and the fact that weapons were in the vehicles is in violation with our terms of transportation, which clearly states that no arms or ammunition are accepted for shipment."

A Hoegh spokesman could not clarify whether the UN is the current owner of the cargo due to a confidentiality policy, but said that the company carries UN vehicles "from time to time".

Kenyan media reports have stated that drugs in a crystal form were also found during the search, to which the company said: "We have noted reports in the press that in addition to weapons, the Kenyan authorities have found a substance which is being tested to ascertain whether could be drugs. We have no clear information at this point as to whether this is correct or not."

Mombasa port was closed in the early hours of Friday last week when a team of paramilitary police officers and soldiers sealed off the port, evicting workers and security guards. The port has since been reopened, with tight security remaining around the vessel as investigations continue.


Source : HKSG.

[260915.ID.BIZ] IMF: Investasi China Lemah, Australia Paling Menderita

Bisnis.com, PERTH -  Laporan lembaga moneter internasional IMF menyebutkan bahwa Australia akan menjadi negara dengan tingkat ekonomi maju paling menderita bila pertumbuhan investasi Tiongkok melemah.

Posisi Australia ini hanya bisa ditandingi oleh Irak, Saudi Arabia, dan Zambia, yang akan mengalami kerugian paling buruk dari pelemahan pertumbuhan investasi Tiongkok seperti dikutip Skynews.com.au pada Selasa (22/9/2015).

Skenario IMF itu juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Australia bakal hanya berada di kisaran 2,5 persen per tahun sejak 2020.

Prakiraan ekonomi ini menjadi landasan pemimpin IMF, Christine Lagarde, menyampaikan peringatan kepada negara-negara berkembang agar waspada terhadap guncangan akibat kondisi di Tiongkok.

Seperti dikutip Skynews.com.au, semua ini bermula dari prediksi pertumbuhan Tiongkok oleh pemerintahnya bahwa laju investasi akan jatuh dari 46 persen dari GDP menjadi hanya sekitar 35 persen dalam kurun 10 tahun ke depan.

Pelemahan di sisi investasi ini akan dirasakan sangat signifikan di negara-negara yang memang memiliki ketergantungan sangat besar terhadap ekonomi negeri komunis tersebut.

Sumber : BIsnis Indonesia, 22.09.15.

25 September 2015

[250915.EN.BIZ] Better Balance In Shipping Supply-Demand in 2016: Hapag-Lloyd CEO

THE long-term overcapacity problem that has contributed to the extreme rate volatility and reduced carrier earnings on major container shipping trades is set to ease, according to the chief executive of Hapag-Lloyd, Rolf Habben Jansen.

Speaking at the Journal of Commerce's Container Trade Europe conference in Hamburg, Mr Habben Jansen said several fundamentals would begin to address the supply-demand imbalance that has afflicted shipping trades in recent years, the London's Loadstar reported.

"Before we all jump into despondency, this is actually quite a healthy industry," he said. "In 2014, the global container trade was about 20 per cent above what it was in 2008, while many economies around the world haven't shown that sort of growth."

He argued that while the growth of capacity had been significant over the past 10 years - and especially this year - over the next 18-24 months it would be less-than or at least equal to demand growth.

Mr Habben Jansen also argued that the current generation of ships were unlikely to be superseded any time soon, because "as you go larger, the incremental benefits of bigger ships diminish.

"We are starting to reach the limits of what makes economic sense, which means that that whole wave of investment is beginning to slow down," he said.

However, it is next year's opening of the Panama Canal that could have the most dramatic effect on the supply-demand balance, as the current maximum size of 4,500 TEU increases to around 12,000 TEU.

"At some point in 2016, you will have a whole class of [smaller] ships that will become uneconomical. What will we do with these vessels, which currently represent 20 per cent of the global fleet?

"Perhaps some will become feeders or find employment on the intra-Asia trades, but I would argue that over the next seven years these vessels will be scrapped. So that 20 per cent would represent a three per cent reduction per year over that period. It doesn't make sense that in an industry which is so cost-conscious that will continue to operate these ships," he said.


Source : HKSG.

[250915.ID.BIZ] Kepala Suku: Freeport Hilangkan 14 Gunung Di Papua

Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas penambangan oleh PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika, Papua menyebabkan 14 gunung di wilayah marga Natkime dan Magal hilang.

Janes Natkime, Kepala Suku Amungme, mengatakan masyarakat adat kehilangan banyak gunung akibat eksplorasi dan eksploitasi Freeport di Tanah Ulayat Suku Amugme selama 1967-2015.

"Mulai dari grasberg salju abadi, tempat sakral, dusun, kebun masyarakat kalau dihitung semua sangat besar," ujarnya di Kantor Staf Khusus Presiden, Selasa (15/9/2015).

Sebanyak 14 gunung yang hilang akibat penambangan Freeport, antara lain Uang ma buk, TOlten ningok, Jalsel ongop segel, Mulkini atau Tembagapura, dan Hagawak Ogom.

Janes mengatakan lokasi tersebut harus diselesaikan Freeport dengan membayar ganti rugi kepada masyarakat pemegang hak ulayat 212.000 ha konsesinya.

"Secara adat dan tata nilai hidup di masyarakat Suku Amungme, PT Freeport Indonesia melakukan pelanggaran hukum adat," katanya.

Asisten I Gubernur Papua Doren Wakerwa mendukung langkah masyarakat adat menuntut ganti rugi tanah ulayat kepada Freeport. Nilainya disebut sebesar US$3,6 miliar untuk eksplorasi selama 48 tahun dan US$17,2 miliar untuk total cadangan emas, perak, dan tembaga di perut bumi Papua.

"Kami mendukung masyarakat minta ganti rugi tanah, tambang, gunung, pohon yang dikelola Freeport di wilayah sekitar tambang itu. Dari 1967 sampai hari ini belum bayar hak ulayat mereka," imbuhnya.

Sumber : Bisnis Indonesia, 15.09.15 / Kredit Foto : Grahafauzi.wordpress..

24 September 2015

[240915.EN.BIZ] 2011 Start-Up Box Ships Gets a 'Strong Sell' Bell From Analysts

NEW YORK-listed start up Box Ships has been assigned an average broker rating score of 4.65 (Strong Sell) from the two analysts that cover the company, Zacks Investment Research reports.

Two research analysts have rated the stock with a strong sell recommendation.

Analysts have set a one year consensus target price of US$1.20 for the company and are expecting that the company will post ($0.05) earnings per share for the current quarter, according to Zacks.

Zacks has also assigned Box Ships an industry rank of 100 out of 265 based on the ratings given to related companies.

Box Ships last released its quarterly earnings results August 17, reporting $0.02 earnings per share for the quarter.

The firm had revenue of $11.6 million for the quarter, compared to analysts' expectations of $12 million. On average, equities research analysts expect that Box Ships will post ($0.12) earnings per share for the current fiscal year.

Box Ships is an international shipping company engaged worldwide container shipment.

The company outsources the technical and commercial management of its vessels. It operates through a number of wholly owned, vessel-owning subsidiaries incorporated in Liberia, Marshall Islands and Hong Kong.

The Athens-based charter owner, listed in New York in 2011, but its shares slipped on their debut.

At the time. parent company Paragon Shipping, a bulk shipping line, hoped to raise $200 million in a listing of 10 million shares, then valued at $15 to $17 each on the New York Stock Exchange, but the IPO ended up raising $147 million instead.

By August, Box Ships shares sell 18.8 per cent below in the previous four weeks. Its shares are now rated negative as compared to the S&P 500 for the past week following a share price shrinkage of 8.46 per cent.

Source : HKSG.

[240915.ID.BIZ] Kementerian BUMN Bantah Terima Gratifikasi RJ Lino

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN membantah tuduhan penerimaan gratifikasi dari Dirut PT Pelindo II RJ Lino kepada Menteri BUMN Rini Soemarno yang dilaporkankan anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Tidak benar bahwa Ibu Menteri menerima perabot rumah tangga seperti dituduhkan. Tuduhan tersebut mengada-ada dan tidak memiliki dasar yang kuat," kata Kepala Bagian Komunikasi Publik Kementerian BUMN, Teddy Poernama, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (22/9/2015) malam.

Anggota Komisi III DPR RI asal Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, mendatangi KPK, Selasa pagi, dan membuat laporan tentang ada dugaan gratifikasi yang diberikan Direktur Utama PT Pelindo II R J Lino kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.

"Saya mau menyampaikan, minta klarifikasi ke KPK perihal dugaan penerimaan gratifikasi dari Dirut Pelindo ke Menteri BUMN dalam bentuk perabot rumah yang ditaksir nilainya sekitar Rp 200 juta ," ujar Masinton.

Teddy menjelaskan ungkapkan bahwa selama ini Menteri BUMN tidak pernah tinggal di kediaman resmi Jalan Widya Chandra IV No 15 Jakarta Selatan. Rini Soemarno selama ini tinggal di kediaman pribadi. Sedangkan rumah jabatan dijadikan tempat aktivitas para anggota Darma Wanita KBUMN dan Ikatan Istri Pimpinan BUMN (IIP BUMN) yang diselenggarakan sewaktu-waktu (tidak sehari hari). Menteri BUMN adalah pembina kedua organisasi tersebut.

"Memang ada 15 lukisan karya Ny Betty RJ Lino, yang dipajang di rumah yang digunakan sebagai tempat pertemuan anggota Darma Wanita dan IIP BUMN," ujarnya.

Rumah yang menjadi jatah menteri BUMN serta seluruh barang dan perabot di dalamnya adalah inventaris negara dan dikelola oleh Kementerian Sekretariat Negara. Rumah jabatan ini diserahterimakan kepada Biro Umum Kementerian BUMN pada 20 Oktober 2014.

Rumah jabatan tersebut sejak zaman menteri BUMN Dahlan Iskan pada tahun 2012 tidak pernah ditempati sampai saat ini. "Karena itulah rumah terasa kosong dan hampa, minus dekorasi seperti lukisan misalnya. Melihat hal tersebut Ny. Lino dalam kapasitasnya sebagai ketua Ikatan Istri Pimpinan BUMN yang mempunyai hobi melukis berinisiatif memajang lukisan karyanya agar ruangan terlihat lebih asri," jelas Teddy.

Selain lukisan, Ny Betty Lino juga menempatkan satu set sofa dan beberapa barang lain pada bulan Maret 2015 "Pada Bulan itu pengadaan sofa baru masih dalam proses lelang. Baru beberapa pekan kemudian secara bertahap rumah dinas itu dipenuhi furniturnya," kata Teddy. Sofa dan peralatan lainnya akan dikembalikan kepada Pelindo 2 mengingat statusnya sebagai barang inventaris Pelindo 2.

Sejak era Menteri Rini Soemarno rumah jabatan digunakan sebagai tempat kegiatan anggota Darma Wanita dan IIP BUMN untuk acara kegiatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan. Kementerian BUMN untuk tahun 2015 menggunakannya untuk tempat berbuka bersama wartawan dan direksi BUMN pada bulan Ramadhan lalu.

Sumber : Bisnis Indonesia, 23.09.15.

23 September 2015

[230915.EN.BIZ] Mega Ships Here To Stay, Like It Or Not, Says Maersk's North America Chief

MORE mega ships are on the way "like it or not", says Maersk Line North America Michael White CEO Michael White.

They will require more cooperation between terminals, shipping lines and cargo interests to ease congestion at ports, he said.

"Sometimes we're quick to blame others for the challenges we face, rather than collectively finding solutions," he told the South Carolina International Trade Conference.

"The big ships are coming. They're no surprise. They didn't sneak up on us. We've been talking about them for years," said Mr White, adding, "Everyone has a role to play."

Mr White asserts that carriers' large ships and vessel-sharing agreements are a rational reaction to falling rates, while still meeting anticipated growth demand, reported Vancouver's Ship & Bunker.

"I think that's something that is just a reality. All carriers have to find a way to reduce costs... and reducing your average slot cost is a big element of that," said Mr White.

"I think big ships are an opportunity, and like it or not there are going to be more of them."


Source : HKSG.

[230915.ID.BIZ] Tahan Valas, Pelayaran Dorong Penggunaan CIF

JAKARTA. Perusahaan pelayaran domestik skala besar berharap pemerintah segera mewajibkan transaksi angkutan ekspor impor yang selama ini memakai free on board (FOB) menjadi cost insurance freight (CIF). Mereka yakin cara ini efektif untuk mengerem laju aliran valuta asing ke luar negeri, sehingga bisa menguatkan kurs rupiah.

Pengusaha pelayaran domestik yang tergabung dalam Indonesia National Shipowners Association (INSA) bahkan mengaku sudah mengajukan usulan ini pemerintah. "Dengan kewajiban CIF, bisa nambah devisa negara," ujar Asmary Herry Prayitno, Direktur PT Samudera Indonesia Tbk (foto).

Ia menilai, skema FOB membuat pebisnis pelayaran domestik sulit mendapat bersaing dengan perusahaan pelayaran asing. Soalnya, pembeli barang punya tanggung jawab memilih jasa pelayaran. "Selama ini, bila kami ingin mendapatkan kontrak pelayaran ke China, kami diharuskan ke China terlebih dahulu untuk menghubungi pembelinya," urai Asmary kepada KONTAN, Jumat (19/9).

Jika ada kepastian CIF berlaku, Samudra Indonesia akan menyewa kapal baru untuk ekspor.

Darmansyah Tanamas, Presiden Direktur PT Pas Maritim Nusantara  optimistis kebijakan ini akan mendongkrak bisnis perkapalan lokal. Ia berharap kebijakan ini juga didukung perbankan. "Begitu ada kebutuhan kapal, perbankan harus support," ucap dia.

Hanya saja Darmansyah mengakui, peralihan skema ini juga berisiko. Pengusaha kapal harus merogoh kocek lebih untuk menyediakan kapal. Adapun pemilih barang atau produsen punya tanggung jawab lebih yakni mengawal barang sampai tujuan.

Pengamat pelayaran Saut Gurning menyarankan agar transaksi ekspor impor diserahkan ke mekanisme pasar. Dengan begitu, produk ekspor Indonesia tak  menjadi lebih mahal dan bisa bersaing.


Sumber : Kontan, 21.09.15.

22 September 2015

[220915.EN.BIZ] Oman Stays on Despite China Merchants-Cosco's Turkish Terminal Takeover

OMAN's State General Reserve Fund (SGRF), the main sovereign wealth fund of the Sultanate of Oman, plans to retain its 35 per cent stake in the Turkish container port of Kumport, where Hong Kong's China Merchants, Cosco Pacific and CIC Capital have purchased 65 per cent.

SGRF confirmed the decision in the context of the majority shareholder, FIBA Holding, announcing its decision to sell its 65 per cent stake to the Chinese consortium.

Kumport is the third largest container terminal in Turkey and is located towards the north west of the Marmara Sea, on the European side of Istanbul, notes the Times of Oman.

It is an important strategic location, placed at the junction of Europe and Asia. The terminal is located only 35 kilometres from the Bosphorus Strait, the sole gateway into the Black Sea.

The six-berth terminal currently has a shoreline of 2,180 metres and a maximum depth of 16.5 metres, and is capable of accommodating the world's largest container vessels currently in service.

The container handling capacity of the terminal is pegged at 1.8 million TEU and could potentially be expanded to 3.5 million TEU. In 2014, Kumport handled a total container throughput of 1.4 million TEU; accounting for 17 per cent of Turkey's total, with the compound annual growth rate exceeding 30 per cent between 2009 and 2014.

SGRF has achieved significant returns through this investment and the value of its business has more than doubled since its original investment in 2011. As a long-term investor, SGRF has a strategic focus on ports and logistics as one of its key themes for direct investment, and the investment in Kumport is an important one in that context.

China Merchant's participation in the consortium represents the second collaboration with SGRF. They are also entered a partnership in the development of a port and special economic zone in Bagamoyo in Tanzania in October 2014.

Said SGRF executive president Abdulsalam bin Mohammed Al Murshidi: "Our partnership in this venture has been very positive and Kumport has become a very successful port in Turkey, which generates strong financial returns."

Mr Al Murshidi said that with FIBA now exiting, the company is entering into a new exciting phase.

He spoke of China Merchants and Cosco Pacific's portfolio of container terminals, and their experience in investing, managing and operating overseas port operations, as well as their respective relationships with liners.

This, he said, "will add further value to Kumport operations. This will strengthen its position and make Kumport a key location for the 21st century Maritime Silk 'One Belt One Road' initiative'".


Source : HKSG.

[220915.ID.BIZ] Saatnya Bilang, Selamat Tinggal Power Bank!

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pemakaian ponsel pintar tidak bisa lepas sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

Aktivitas kecil seperti mencatat kegiatan harian sampai urusan komunikasi pun lancar karena perangkat ini.

Masalah timbul ketika frekuensi pemakaian smartphone yang membuat daya baterai menurun dalam waktu singkat.

Sementara itu, mengingat fungsinya, kebanyakan pengguna pasti menuntut agar perangkat ini terus hidup.

Beberapa tahun belakangan, tren mencari steker listrik untuk mengisi daya ponsel di tempat umum lekat di masyarakat.

Mereka akan lebih memilih restoran sampai warung kopi yang menyertakan fasilitas ini.
Lalu, power bank hadir menggerus tren ini. Alat penyimpan daya listrik ini dapat dipakai beberapa kali sehingga pengguna smartphone tidak perlu terputus dari perangkatnya.
Power bank menjadi solusi, terlebih saat orang sedang dalam perjalanan.

Namun, perkembangan teknologi tidak berhenti di situ. Bahkan, ini yang paling canggih, hadirnya teknologi fast charging atau pengisian daya cepat.

Fasilitas tersebut dapat Anda temukan pada ponsel pintar, misalnya Samsung S6 edge+.
Smartphone ini memberikan dua metode pengisian daya cepat melalui wired charging dan wireless charging.

Dengan wired charging, proses mengisi daya hanya memakan waktu 90 menit, sementara wireless charging membutuhkan 120 menit.

Baterai berkapasitas 3.000 mAh dapat terisi penuh dan dinikmati lebih lama.

Samsung Galaxy S6 edge+ juga menambahkan fitur Ultra Power Saving Mode. Ketika mengaktifkannya, tampilan akan berubah hitam putih dan secara otomatis Samsung Galaxy S6 edge+ menonaktifkan hampir semua aktivitas ponsel. Anda masih bisa menerima telepon, berkirim pesan, dan menggunakan aplikasi pilihan hingga 24 jam ke depan meski daya baterai 10 persen.

Dilihat dari sisi kenyamanan, kecepatan mengisi daya memberikan efisiensi bagi Anda yang memiliki kegiatan padat sepanjang hari.

Anda pun tak perlu khawatir kehabisan baterai dan mencari kesempatan untuk mengisi daya ponsel di tengah kesibukan.

Selamat tinggal power bank!.


Sumber : TribunLampung, 19.09.15.

21 September 2015

[210915.EN.SEA] China Merchants, Cosco Pacific to Buy Istanbul Container Terminal

HONG KONG's China Merchants, Cosco Pacific and CIC Capital have agreed to buy 64.5 per cent of Fina Liman and Turkac's Istanbul container terminal for US$940 million.

The move coincides with Maersk unit APM Terminals' decision to buy a container terminal on Turkey's west coast (story below) on the Aegean across from Athens.

In Istanbul, the Chinese consortium will take shares in Kumport representing 1.3 percent of issued share capital, the remainder of which (98.6 per cent) is owned by Fina Liman, for an initial purchase price of $20.2 million.

Cosco Pacific and China Merchants will hold 40 per cent each while CIC Capital will hold 20 per cent pending approval of the Turkish Competition Board.

Kumport Terminal, the third largest container terminal in Turkey, "is located at a gateway to the Black Sea and a strategic interchange between Europe and Asia," according to Cosco Pacific.

It has six berths with a current capacity of 1.84 million TEU and space for expansion to up to 3.5 million TEU. The terminal is able to handle containerships with capacity for up to 18,000 TEU and had a container throughput of 1.4 million TEU in 2014.

Cosco has hopes that the purchase will produce synergies between the Kumport Terminal and Piraeus Container Terminal near Athens.

"Furthermore, Kumport Terminal is situated in Turkey, which is a strategic location along the 'Silk Road Economic Belt and the 21st Maritime Silk Road,'" said Cosco Pacific.


Source : SN-TR.

[210915.ID.BIZ] KA PELABUHAN: Biaya Angkut Kontainer Bakal Hemat 30%

Bisnis.com, Jakarta—Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menilai kereta api sangat dibutuhkan untuk masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok karena dapat mengurangi biaya perjalanan kontainer dari atau menuju pelabuhan. Ketua ALI Zaldy Ilham Masita mengatakan akibat kemacetan yang sangat parah untuk masuk dan keluar pelabuhan, biaya transportasi menjadi tinggi.

Dia menjelaskan bahwa truk dari Cikarang menuju Priok hanya mampu melakukan 1,4 trip/perjalanan dalam sehari. Padahal empat tahun sampai lima tahun lalu, truk dapat melakukan empat kali perjalaan dari Cikarang ke Priok. Hal itu menyebabkan biaya transportasi mencapai Rp35.000/km dibandingkan Rp20.000/km pada kondisi normal dengan jarak yang sama.

“Jadi pernyataan dari RJ Lino kalau kereta api ke pelabuhan tidak efisien adalah salah besar. Tanjung Priok sudah menjadi biang kemacetan Jakarta ,” ucapnya, Minggu (20/9/2015).

Dia menyebutkan bahwa 85% truk yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari kota-kota di luar Ibu Kota yang menyebabkan jaringan jalan di Jakarta menjadi lumpuh. Menurutnya, beroperasinya kereta api dari Cikarang ke Priok dapat menghemat biaya transportasi sebesar 25%-30% atau sekitar Rp25.000/km dibandingkan dengan truk.

“Misal, dengan harga yang sama pun dengan truk, kereta api akan lebih menguntungkan dari sisi waktu. Waktu tempuh dari Cikarang ke Priok sekarang ini bisa mencapai 4-5 jam dan bisa lebih kalau terjadi kemacetan parah,” katanya.


Sumber : BIsnis Indonesia, 21.09.15.

20 September 2015

[200915.EN.BIZ] Indonesian President Tours DP World's Jebel Ali to Cement Ties

INDONESIAN President Joko Widodo has been taken on a tour of the container handling facilities and Free Zone of DP World's Jebel Ali port as part of the his state visit to Saudi Arabia, the United Arab Emirates and Qatar.

President Widodo and his entourage, consisting of Coordinating Minister of Economics of Indonesia Darmin Nasution, Foreign Minister Retno Lestari Priansari Marsud, National Development Planning Minister Sofyan Djalil, Cabinet Secretary Pramono Anung, and Minister of Trade Thomas Lembong, were greeted by the global port operator's chairman Sultan Ahmed Bin Sulayem.

DP World has managed PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) terminal since the group's acquisition of P&O in 2006. It is a joint venture with a 51 per cent shareholding held by state-owned company Pelabuhan Pelindo III and 49 per cent held by DP World.

The DP World head said: "DP World is a long-time partner of the Indonesian government through the joint venture in PT. We look forward to cementing our relationship," reported UK's Handy Shipping Guide.

"With our global experience we work closely with our partners to support economic growth where we operate. The president's visit builds on already existing amicable relations and lasting partnerships that benefit both countries," he said.

TPS, on the north shore of eastern Java, serves a wide-ranging hinterland. It is an origin and destination Container terminal with a capacity of 1.8 million TEU and an annual throughput of 1.4 million TEU.


Source : HKSG.