KOMPAS.com - Yogurt yang sedang populer sekarang memiliki manfaat untuk kesehatan pencernaan.
Yogurt juga terbukti menjadi makanan pengganti untuk batita yang alergi susu sapi. Setelah menjalani terapi yogurt selama beberapa bulan, seorang anak yang sebelumnya harus mengonsumsi susu kedelai akhirnya sembuh dan "kebal" terhadap susu sapi.
Yogurt, atau produk probiotik lain, juga dipercaya dapat menyembuhkan serangan diare pada anak. Dalam sebuah studi yang dilakukan para peneliti Jerman pada tahun 2008 terlihat bahwa terapi probiotik sebaiknya dilakukan sedini mungkin pada bayi dan batita yang mengalami diare.
Bila tak ditangani dengan tepat, diare pada anak memang bisa menyebabkan kematian. Para peneliti Jerman secara spesifik mengevaluasi makanan probiotik E. coli Nissle 1917 atau EcN, yang terlisensi di Eropa untuk mengatasi penyakit yang berkenaan dengan usus, sejak ditemukan pada tahun 1917.
Sekadar mengingatkan, di dalam usus besar tinggal sekitar 500 jenis mikroba dengan 100 triliun bakteri di dalamnya. Ada jenis bakteri yang "jahat" seperti E coli (yang dapat menimbulkan diare), dan jenis bakteri yang "baik" seperti Lactobacillus dan Bifidobacteria yang menyehatkan tubuh kita.
Kedua jenis bakteri yang "bersahabat" bagi manusia ini sering digunakan sebagai kandungan probiotik yang semakin populer di berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Produk probiotik, atau suplemen bakteri hidup ini, antara lain yogurt, kefir, dan susu asam.
Sebanyak 151 bayi dan batita yang mengikuti survei di Jerman tersebut sembuh lebih cepat berkat EcN sebagai bagian dari pengobatannya, dibandingkan yang hanya melakukan perawatan dengan obat-obatan.
Secara rata-rata, anak yang tidak menerima probiotik baru akan sembuh tiga hingga empat hari lebih lama. Studi ini dipublikasikan pada Pediatric Infectious Disease Journal edisi Juni 2009.
Sebelumnya juga sudah ada penelitian mengenai hubungan antara probiotik dan diare. Sebuah studi di Swedia tahun 2007 yang menunjukkan bahwa kondisi diare pada anak dapat ditangani dengan lebih efektif tanpa perlu mengeluarkan biaya mahal, karena probiotik dijadikan perawatan utama, dan bukannya pengobatan antibiotik.
Anak-anak yang diteliti sebenarnya juga sudah dibekali beberapa obat antibiotik, namun hanya mengonsumsinya sekitar 10% dari dosis normal.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter, berapa banyak asupan probiotik yang berfungsi menyembuhkan diare pada anak. Anda sendiri pun tak ada salahnya mencoba terapi ini jika mengalami serangan diare.
Sumber : Kompas, 11.09.09.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar