KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT
Jasa Marga Tbk (JSMR) Cabang Jakarta-Tangerang-Cengkareng (JTC) menggelar
operasi Over Dimension dan Over Load (ODOL) di KM 9+600 (eks Gerbang Tol Karang
Tengah) arah Jakarta, Senin (30/7) hingga Jumat (3/8).
Operasi yang berlangsung sekitar
pukul 09.00-14.00 WIB ini bertujuan untuk menertibkan kendaraan berat
yang melintas di Jalan Tol Jakarta-Tangerang. Operasi digelar dengan
menggandeng tim dari Kepolisian dan Dinas Perhubungan
setempat.
Selain kendaraan melebihi
berat muatan (over load), penertiban juga dilakukan terhadap kendaraan
berat yang melebihi dimensi kendaraan maupun muatan (over dimension) serta
melewati masa berlaku KIR.
Berdasarkan data sementara operasi
ODOL di Jalan Tol Jakarta-Tangerang KM 9+600 yang telah masuk sejak tanggal 30
Juli-1 Agustus 2018, diketahui adanya kecenderungan peningkatan jumlah
kendaraan over load atau over dimensi yang terjaring tiap harinya.
Traffic Control Service Manager Ruas Jakarta-Tangerang
Jasa Marga Cabang JTC Bing Purwatadi mengatakan,
pada operasi hari pertama (30/7), jumlah kendaraan berat yang diperiksa dalam
operasi ini adalah sebanyak 64 unit. Dari jumlah itu, kendaraan yang terbukti
over load sebanyak 41 unit (64,06%), over dimensi 12 unit (18,75%), dan normal
11 unit (17,19%).
Pada hari kedua, (31/8), ada 86 unit
kendaraan yang diperiksa dengan rincian kendaraan yang terbukti over load 47
unit (54,65%), over dimensi 6 unit (6,98%), dan normal 33 unit (38,37%).
Pada hari ketiga operasi (01/8),
dari 109 unit kendaraan yang diperiksa, 65 unit (59,63%) di antaranya terbukti
over load, over dimensi 15 unit (13,76%), dan normal 29 unit (26,61%).
Secara keseluruhan, dalam tiga hari operasi, jumlah
kendaraan yang diperiksa adalah 259 unit. Dari jumlah itu, kendaraan yang
terbukti over load 153 unit (59,07%), over dimensi 33 unit (12,74%), dan normal
73 unit (28,19%).
"Rencananya, operasi ini akan
tetap digelar setiap bulannya sampai dengan akhir Desember 2018." kata
Bing dalam siaran persnya, Kamis (2/8).
Menurut Bing, rata-rata kendaraan
yang melintas di ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang berjumlah lebih dari 100.000
kendaraan per hari. Dari jumlah itu, sebanyak 17% di antaranya adalah kendaraan
Golongan 2 hingga Golongan 5. Kendaraan Golongan 2 sampai Golongan 5 tersebut
banyak yang muatannya berlebih.
“Over load ini tentunya sangat
berpengaruh pada faktor penunjang kelancaran, di mana kendaraan yang over load
itu tentunya sering mengalami gangguan, seperti pecah ban, patah baut roda,
bahkan patah as roda sehingga menjadi hambatan-hambatan di jalan,” ujar Bing.
Selain itu, kendaraan over load itu
tidak mempunyai akselerasi dan daya pengereman yang baik. Dampaknya adalah
meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan di jalan, tabrak depan, maupun
tabrak belakang. Kendaraan over load dapat menyebabkan kerusakan konstruksi
jalan sehingga jalan menjadi bergelombang, berlubang, dan tidak rata.
Bing meneruskan, akibat kendaraan
over load, kepadatan bisa terjadi dua kali, yakni saat kendaraan over load
melintas dan saat perbaikan jalan yang menjadi cepat rusak akibat kendaraan
over load tersebut.
Sumber : Kontan, 02.08.18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar