Bisnis.com, JAKARTA—Upaya
peningkatan kapasitas sumber daya manusia tak lepas dari perhatian pemerintah
untuk mengantisipasi perubahan dinamis di era globalisasi dan revolusi
industri 4.0.
Salah satunya dengan mendorong
adanya kecocokan kebutuhan tenaga kerja dengan permintaan dunia usaha melalui
pembaruan kurikulum di SMK yang mengedepankan praktek daripada teori.
“Pemerintah juga akan membuka Balai
Latihan Kerja di berbagai Pondok Pesantren sebagai bagian peningkatan
keahlian SDM Indonesia,” ucapnya, Kamis (16/8).
Di tingkat pendidikan tinggi, Jokowi
menekankan Indonesia harus berani melakukan berbagai terobosan untuk mempersiapkan
generasi muda yang unggul dan siap berkompetisi di masa depan. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan memunculkan program studi baru yang mencerminkan
realitas kebutuhan keahlian masa kini dan masa depan.
“Kita harus bisa bicara tentang artificial
intelligence, Internet of Things, dan berbagai kemajuan teknologi.
Indonesia harus cepat beradaptasi. Indonesia tidak boleh tertinggal dari
negara-negara lain yang sedang berlomba, sedang adu kecepatan, untuk membenahi
negaranya masing-masing di era digital,” tambahnya.
Dia menyebutkan contoh kepercayaan
diri Indonesia dalam menghadapi perkembangan teknologi ditunjukkan dengan
kemenangan empat santri muda dari Indonesia di kontes Robotic Games tingkat
dunia di akhir tahun lalu.
Menurutnya, Indonesia harus
memanfaatkan kesempatan yang ada di depan mata karena rumus yang berlaku
sekarang bukan lagi yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepat
mengalahkan yang lambat.
“Indonesia tidak perlu gentar,
jangan sampai kita tidak percaya diri, jangan kita meragukan kemampuan bangsa
sendiri,” tekannya.
Sumber : Bisnis, 16.08.18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar