Bisnis.com, JAKARTA – Industri
digital dinilai berpotensi memberikan sumbangsih US$150 miliar bagi
perekonomian nasional. Pengembangan industri 4.0 pada industri
kecil dan menengah (IKM) dengan menggandeng perusahaan rintisan dinilai
dapat memaksimalkan potensi tersebut.
Hal tersebut disampaikan Menteri
Perindustrian Airlangga Hartarto dalam acara Semarak Festival IKM di
Jakarta, Kamis (13/12/2018). Dia menjelaskan industri digital yang sejalan
dengan program Making Indonesia 4.0 perlu menyentuh bukan hanya industri skala
besar, tetapi juga IKM.
Airlangga menjelaskan, industri
digital berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan bagi 17 juta orang, di mana
4,5 juta bergerak pada sektor manufaktur dan sisanya pada pelayanan industri.
Potensi tersebut diperkuat dengan
tumbuhnya berbagai perusahaan rintisan dan meningkatnya peluang bisnis melalui
e-commerce. Untuk itu, Kemenperin mendorong IKM agar memanfaatkan tren
tersebut.
"Kita tidak mau semua [peluang]
dinikmati bukan oleh talenta nasional, terlebih kita punya bonus demografi,
harus bisa kita manfaatkan sampai 2030. Kita bisa tingkatkan ekonomi sampai
1%-2%," ujar Airlangga.
Direktur Jenderal IKM Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) Gati Wibawaningsih menilai
terdapat empat hal yang harus dikembangkan untuk mendorong daya saing IKM di
era digital. Keempat hal tersebut adalah ciri khas produk, kualitas produk dan sumber
daya manusia (SDM), pemanfaatan era digital, serta pola pemasaran yang baik.
Ciri khas produk menurutnya telah
dikembangkan melalui program satu desa satu produk, sehingga potensi dari tiap
daerah dapat dimaksimalkan. Program itu pun menurut Gati dapat menjembatani
produk IKM lokal untuk menyentuh pasar yang lebih luas.
Langkah pemanfaatan era digital
menurut Gati di antaranya dengan menggandeng perusahaan rintisan dalam
pengembangan IKM. Perusahaan rintisan menurutnya memiliki ekosistem yang mampu
menghasilkan solusi efisiensi biaya, energi, dan waktu bagi industri.
Industri digital dan perusahaan
rintisan yang tergolong ke dalam industri kreatif mencatatkan kontribusi yang
terus meningkat terhadap PDB.
Berdasarkan data Kemenperin, pada 2015
industri kreatif menyumbang Rp852 triliun terhadap PDB, pada 2016 sebesar Rp923
triliun, dan menjadi Rp990 triliun pada 2017. Hingga akhir tahun ini,
industri kreatif diproyeksikan akan menyumbang Rp1.000 triliun terhadap PDB.
Sumber : Bisnis, 13.12.18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar