Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian
Komunikasi dan informatika berkomitmen mendukung pertumbuhan industri
robotik dalam negeri, sebagai bagian dari proses menuju transformasi digital
dan revelusi industri 4.0.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara mengatakan ke depan Indonesia akan menghadapi berbagai
kemajuan teknologi terbaru, salah satunya adalah robotika. Menurutnya, era
kolaborasi antara manusia dengan robot merupakan keniscayaan.
“Suka atau tidak aktivitas dan
pekerjaan kita akan banyak yang dilakukan oleh robot. Diluar [negeri] sudah
banyak, Indonesia tinggal menuggu waktu,” katanya di Jakarta, Sabtu (15/12).
Rudiantara menyampaikan bahwa
implementasi robotik di dalam negeri saat ini memang belum masif, baik untuk
sektor insutri manufaktur maupun layanan publik. Namun, industri ini akan
dipacu oleh komersialisasi teknologi internet of things (IoT).
Oleh sebab itu, dalam rangka
mendorong pertumbuhan industri robotik di Tanah Air, Rudiantara mengungkapkan
pihaknya tidak akan membatasi ruang gerak pelaku industri melalui regulasi yang
ketat. Hal tersebut ditujukan untuk membuka pembelajaran teknologi seluas-luasnya.
Selain itu, lanjutnya, Kominfo
bersama dengan Kementrian Perindustrian akan memfasilitasi kebutuhan yang
diperlukan bagi industri ini untuk terus berkembang dan memberikan dampak
positif bagi Indonesia.
“Karena ini (industri robotik) kan
baru, jadi kami akan lihat perkembangannya seperti apa dan apa saja yang
dibutuhkan industri. Nanti dirumuskan bersama-sama [dengan stakeholder
terkait],” ungkapnya.
Pendidikan Robotik
Rudiantara mengatakan salah satu
permasalahan terkait pengembangan ekosistem robotik dalam negeri adalah sumber
daya manusia atau talenta. Oleh karena itu, Menkominfo akan mendidik talenta
lokal di bidang robotik pada 2019 mendatang.
Program tersebut merupakan bagian
dari pembentukan 20.000 talenta digital di Indonesia hingga akhir 2019. Sampai
saat ini, Kominfo telah menjaring 1000 talenta untuk mendapatkan pelatihan
intensif tentang teknologi big data analytics, artificial intellegence, cyber
security, cloud computing, dan digital business.
Pada 2019, Kominfo akan menambah teknologi IoT, robotics,
dan programming ke dalam kurikulum pelatihan untuk menciptakan talenta digital
yang diharapkan mendorong percepatan revolusi industri keempat.
Selain itu, Rudiantara mengungkapkan
bahwa Kominfo akan berkolaborasi dengan Pusat Robot Indonesia (Puri Robotics)
untuk melakukan edukasi mengenai teknologi robotik ke sekolah, mulai dari
tingkat SD hingga SMA.
Presiden Direktur Puri Indonesia Jully Tjindrawan mengatakan kegiatan yang berkaitan dengan robotik telah
lama menjadi ekstrakurikuler di beberapa sekolah. Saat ini, pihaknya tengah
mengupayakan agar pendidikan robotik masuk dalam materi ajar di dalam kelas
(intrakurikuler).
“Kompetensi Dasarnya sudah dibuat
bersama Kemendikbud untuk masuk ke SD, SMP, dan SMA. Di tingkat Asean, kami
juga sedang mengupayakan membentuk framework supaya sesuai satu sama lain,”
katanya.
Jully mengungkapkan saat ini
pihaknya tengah melakukan diskusi dengan pemerintah DKI untuk memasukkan materi
pendidikan robotik ke beberapa TK dan SD di Jakarta. Selain itu, menurutnya,
pemerintah daerah lain juga merespon positif dan menyatakan ketertarikan dengan
ide tersebut.
Dia berharap masuknya pendidikan
robotik dalam kurikulum pendidikan menjadi langkah nyata untuk mendorong
ekosistem robotik yang kondusif, “Karena kami percaya, robotik akan membantu
perkembangan industri di indonesia menjadi efisien, efektif, dan lebih baik
lagi,” imbuhnya.
Sumber : Bisnis, 15.12.18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar