DEPOK, KOMPAS.com— Ekonomi Indonesia akan semakin positif. Bahkan, Indonesia akan menjadi tujuh kekuatan ekonomi di dunia pada 15 tahun mendatang.
Optimisme ini didukung oleh positifnya pendapatan kotor negara (PDB) yang pada akhir 2009 mampu mencapai 600 miliar dollar AS.
"Pada tahun 2025, Indonesia akan menjadi salah satu dari tujuh negara dengan ekonomi terkuat di dunia," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Auditorium Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, Jumat (21/5/2010).
Hatta menjelaskan, dengan nilai tukar rupiah yang stabil pada posisi Rp 9.000 per dollar AS, PDB pada akhir 2009, yang tercatat 600 miliar dollar AS, jika diproyeksikan pada 2010 akan meningkat menjadi Rp 6.400 triliun atau sekitar 700 miliar dollar AS.
Fakta itu, tutur Hatta, mementahkan prediksi para ekonom yang menilai bahwa Indonesia baru mampu mengejar PDB setelah tahun 2010. Padahal, Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi pesat pada 2009.
"Laju ekonomi kita terhitung pesat meski belum masuk upper middle country," ujarnya.
Guna meraih pencapaian yang maksimal, Indonesia harus memanfaatkan sebaik mungkin modal yang dimiliki, seperti sumber daya alam, posisi Indonesia yang merupakan negara demokrasi terbesar keempat di dunia, serta posisi Indonesia yang berada di tengah pusat perekonomian dunia.
"Satu lagi, Indonesia telah membuktikan diri mampu bertahan dalam kondisi krisis keuangan yang terjadi belum lama ini. Pemerintah mengambil kebijakan bail out sehingga laju ekonomi makin baik dan ekspor makin meningkat," ucapnya.
Hatta juga mengatakan, perekenomian Indonesia sangat bergantung pada perekonomian negara lain. Karena itu, guncangan ekonomi Yunani membawa pengaruh negatif bagi ekonomi dalam negeri, karena telah terjadi fluktuatif Indeks Harga Saham Gabungan di pasar modal dalam dua pekan terakhir.
Hal itu membuat pasar memiliki sentimen negatif terhadap keadaan ekonomi internasional. "Saya harap, krisis Yunani tidak menjalar ke Spanyol karena efeknya akan tambah besar," katanya. (Sigit Widya/Kontan)
Sumber : Kontan-Kompas, 21.05.10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar