KOMPAS.com - Stefan adalah seorang artis dari Stockholm. Suatu ketika, timbul ide darinya untuk melakukan kegiatan barter dengan teman-temannya di web.
Di sini ia dan teman-temannya bisa saling menawarkan apa-apa saja yang mereka punya untuk saling dibarterkan. Barang-barangnya bisa dalam bentuk apa saja, mulai dari sendok, garpu, sikat gigi, TV, lemari dan sebagainya.
Dengan memanfaatkan kekuatan dari Facebook, YouTube, Twitter, Blog, dan sebagainya, Stefan mendapatkan atensi yang luar biasa dari penduduk di dunia maya ini. Dalam waktu singkat, 4 juta pengunjung mendatangi blog Stefan untuk melihat produk apa saja yang dapat dan akan dibarter.
Dari 1.780 produk yang diusulkan untuk di barter, sekitar 187 barter terjadi setelah itu. Rata-rata pengunjung bertahan sekitar 15 menit di blog stefantheswopper.blogspot.com ini.
Percakapan di dunia online pindah ke dunia offline. Blog yang meliput kegiatan Stefan ini berjumlah ratusan sehingga berbagai media konvensional terkemuka di beberapa negara di dunia merasa tidak ingin ketinggalan sehingga harus pula meliput kegiatan Stefan ini.
Bahkan perusahaan pos Swedia akhirnya menggunakan Stefan sebagai endorsement untuk meningkatkan jumlah pengiriman parcel melalui beberapa kegiatan sponsorship yang ditujukan. Stefan dalam waktu singkat menjadi tersohor di dunia maya berkat ide barter atau swop ini.
Di dalam dunia New Wave, Promotion is Conversation. Apa yang dilakukan oleh Stefan dengan ide bisnis barter-nya dilakukan atas dasar praktek percakapan yang horizontal dan dua arah dan pastinya lebih kuat ketimbang promosi dengan gaya vertikal dan satu arah.
Konsumen di era New Wave seperti sekarang sudah semakin pintar, tidak mau lagi diperlakukan dibawah pemasar. Mereka semakin tidak mau untuk dijadikan objek untuk promosi, tapi pastinya mereka akan selalu bersedia untuk dijadikan lawan untuk bercakap-cakap.
Untuk dapat mencapai sebuah percakapan yang hot, diperlukan setidaknya sebuah ide-ide percakapan.
Berdasarkan pemikiran dari Lois Kelly, ada sembilan elemen dari conversation ideas, yaitu aspirasi dan kepercayaan (aspiration), pertempuran kecil lawan besar (David vs Goliath), trend, kegelisahan (anxieties), contrarian, kepribadian dan cerita pribadi (personalities), cara dan nasehat untuk melakukan sesuatu (How-To), kisah glamor (Glitz and Glam), dan terakhir acara-acara yang sifatnya musiman (Seasonal Event).
Menurut Kelly, kesembilan hal tersebutlah yang biasanya menyebabkan orang untuk memulai sebuah percakapan.
Stefan bisa dibilang menjadi perbincangan orang dimana-mana karena memiliki tiga aspek dari sembilan ide yang diusung oleh Kelly.
Pertama adalah aspirasi dan kepercayaan (aspiration). Stefan the Swopper menjadi percakapan dimana-mana karena ia percaya bahwa kegiatan barter dapat mengurangi kegiatan ekonomi yang secara tidak sadar mengeksploitasi lingkungan.
Kedua adalah karena ia sesuai dengan Trend yang ada sekarang. Barter sejalan dengan tren ‘gratis’ yang semakin umum di dunia internet. Kegiatan di internet menjadi ajang untuk saling memberi dan saling menerima secara gratis. Oleh karena itu barter menjadi sangat relevan dengan trend ini.
Ketiga adalah karena ia memberikan cara dan nasehat untuk melakukan sesuatu (How-To). Stefan bukan sekedar pemimpi yang memiliki aspirasi seperti di atas. Karena lewat apa yang dipraktekannya, ia memberikan contoh bagaimana caranya untuk mengurangi dampak sosial dan lingkungan akibat ekonomi kapitalis dan konsumerisme yang menjadi andalan produsen.
Stefan the Swopper berhasil menjual idenya kepada publik di dunia online dan offline untuk meningkatkan kesadaran terhadap alam dan lingkungan yang semakin buruk akibat faktor-faktor ekonomi.
Dan itu dilakukan bukan lewat promosi jor-joran kata-kata semata, namun lewat praktek conversation yang dua arah dan yang terwujud karena adanya connector di dunia New Wave yang membuat segala sesuatu lebih horisontal.
Oleh : Hermawan Kartajaya (HK), Waizly Darwin
Sumber : Kompas, 16.10.09.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar