Bisnis.com, JAKARTA - Kegiatan perekonomian selama
Lebaran dan mudik dinilai tidak mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan
signifikan. Sejumlah ekonom menilai target pertumbuhan 6,3% untuk tahun ini
masih tidak realistis.
Kepala Ekonom Bank Tabungan Negara Agustinus
Prasetyantoko mengatakan Lebaran dan mudik hanya sedikit membantu dari sisi
konsumsi rumah tangga yang memang merupakan komponen terbesar dalam
perekonomian Indonesia.
"Mudik hanya menambah sedikit uang beredar yang
mendongkrak konsumsi sedikit saja. Mudik lebih menjadi sarana redestribusi tapi
tidak sebagai pendongkrak pertumbuhan," kata Prasetyantoko kepadaBisnis,
Minggu (11/8/13).
Menurut Prasetyantoko, untuk menggenjot pertumbuhan
ekonomi hingga mencapai target yang ditetapkan pemerintah umtuk 2013 diperlukan
juga penguatan di komponen produk domestik bruto (PDB) lainnya seperti
investasi dan perdagangan dengan luar negeri.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menilai kedua
komponen itu masih sulit diandalkan mengingat masih besarnya tekanan dari
pelemahan ekonomi global. Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah harus
mengoptimalkan belanja pemerintah.
"Kalau mau diakselerasi, maka yang harus didorong
adalah pegeluaran pemerintah. Aku rasa pemerintah akan mengoptimalkan
penyerapan penyerapan anggaran, terutama belanja modal," katanya.
Sumber : Bisnis Indonesia, 12.08.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar