JAKARTA.
PT
Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) optimistis masih bisa mencetak
pertumbuhan tahun ini seiring dengan berbagai strategi yang disiapkan
perusahaan pelayaran ini. APOL optimistis bisa mencetak kinerja positif setelah
tahun sebelumnya masih merugi.
APOL
masih akan melanjutkan strategi efisiensi di segala lini, terutama untuk
pemakaian bahan bakar serta penjualan aset-aset yang tidak produktif seperti
kapal-kapal yang sudah tua. "Ini kami lakukan agar perusahaan lebih
efektif, ramping dana dapat bersaing," kata Ferdy Suwandi, Sekretaris
Perusahaan APOL di Jakarta, Jumat (16/6).
Perusahaan
pelayaran ini tercatat memiliki 42 unit kapal yang terdiri dari dua unit kapal
Paramax untuk disewakan, satu medium range, 14 tongkang, tiga unit floating
crane, 21 kapal tunda dan satu kapal crew.
Tahun
lalu, APOL sebetulnya memiliki 53 armada kapal namun terlah berhasil dijual
sebanyak delapan unit, yakni dua unit tongkang, dua floating crane dan empat
unit kapal tunda.
Ferdy
bilang, pelepasan kapal yang dilakukan tahun lalu membantu efisiensi sehingga
beban usaha juga mengalami penurunan. "Tujuan utama kami melepas kapal
karena usianya sudah tua dan tidak produktif yang membuat biaya bahan bakarnya
sangat besar," jelasnya.
Sementara
dari sisi prospek usaha, APOL optimistis melihat bisnis angkutan batubara tahun
2017 ini. Apalagi sejalan dengan program pemerintah yang menetapkan target
produksi batubara 413 juta ton, yakni 121 juta ton akan dialokasikan untuk
pasar domestik.
Selain
itu, pemerintah juga untuk menggalakkan program untuk merealisaiskan penyediaan
listrik sebesar 35.000 MW tahun 2019 dengan 25.000 MW Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU). Itu juga akan menopang pertumbuhan bisnis batubara. Perusahaan ini
juga sekaligus mendukung transportasi pembangunan infrastruktur.
Di
luar angkutan barubara, APOL juga berencana untuk lebih angresif mencari
proyek-proyek baru di dalam negeri yang berhubungan dengan kegiatan usaha
pelayaran dan jasa pendukung lainnya seperti manajemen kapal, jasa bongkar
muat, jasa pengelolaan pelabuhan dan jasa keagenan.
Saat
ini, APOL tengah menjalankan kontrak kerja sama angkutan pelayaran batubara dan
migas. Pertama, kontrak dengan Pertamina untuk angkutan migas. Kemudian dengan
PLN untuk angkutan batubara dari Kalimantan ke PLTU Tanjung Jati B Jawa Timur
dan satu lagi kontrak angkutan batubara dengan PT Asmin Bara Bronang (ABB).
Sumber
: Kontan, 16.06.17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar