JAKARTA. Sejumlah perusahaan konsumer terus mengerek
kapasitas produksi. Upaya tersebut untuk mengimbangi permintaan pasar yang
terus meningkat saban tahun.
Tengok saja PT Mandom Indonesia Tbk yang
mengalokasikan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 165 miliar
bersumber kas perusahaan. Jumlah ini meningkat dibandingkan capex tahun lalu
yang hanya Rp 135 miliar.
Dana tersebut untuk pembelian mesin, peralatan,
software dan lainnya. "Yang jelas bila permintaan bertambah produksi ikut
bertambah", kata Alia Dewi, Sekretaris Perusahaan PT Mandom
Indonesia Tbk, saat dihubungi KONTAN, Kamis (22/6).
Emiten berkode dagang TCID ini memiliki dua pabrik di
Cibitung, Bekasi, Jawa Barat. Sayang, Mandom belum bersedia memberikan
informasi mendetail terkait peningkatan kapasitas dan kapasitas eksisting.
"Tahun ini, kami tetap membidik kenaikan penjualan dua digit," sebut
Alia.
Demi meningkatkan performa penjualan di semester kedua
nanti, Mandom berencana merilis produk baru untuk pria, yakni Gatsby. Sedangkan
produk wanita merek Pixie.
Sepanjang tahun lalu, Mandom Indonesia mencatat
penjualan Rp 2,53 triliun. Angka tersebut tumbuh 9,2% dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya.
Pabrik baru
Setali tiga uang dengan PT Kalbe Farma Tbk, yang menyediakan belanja modal tahun ini
senilai Rp 1,2 triliun atau tumbuh dari penyerapan tahun lalu yang sebesar Rp 1
triliun. Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, dana capex
tersebut akan dipakai untuk membiayai pembangunan dua pabrik baru di Pulogadung
dan Cikarang. "Kuartal I-2017 terserap sekitar Rp 250 miliar," kata
Vidjongtius, kepada KONTAN Kamis (22/6).
PT Kalbio Global
Medika, salah satu anak usaha Kalbe Farma, bakal
mengoperasikan pabrik di Cikarang secara komersial pertengahan tahun 2018.
Nantinya, pabrik tersebut akan memproduksi produk obat biosimilar. Pabrik ini
berkapasitas produksi 10 juta-11 juta unit obat per tahun. Sedangkan pabrik di
Pulogadung akan memproduksi obat resep injeksi.
Kalbe Farma memproyeksikan pabrik ini berproduksi
secara komersial tahun 2019. Pada 2017, emiten berkode dagang KLBF menargetkan
penjualan bisa naik 8%-10%. "Akan ada 10 produk baru di tahun ini,"
sebut Vidjongtius.
Menilik laporan keuangan kuartal I-2017, penjualan
bersih Kalbe Farma sebesar Rp 4,89 triliun atau naik 7,7% dibandingkan tahun
lalu yang sebesar Rp 4,54 triliun.
Direktur PT Kino Indonesia Tbk Peter Chayson menyebutkan,
tahun ini perusahaan yang dia pimpin juga menganggarkan belanja modal sebesar
Rp 50 miliar. Dan yang bersumber dari sisa dana initial public offering (IPO)
untuk revitalisasi mesin pabrik.
Jumlah ini turun dibandingkan tahun lalu yang sebesar
Rp 220 miliar. "Dana ini untuk kebutuhan peralihan beberapa mesin lama ke
model otomatisasi," ungkap Peter, ke KONTAN, Kamis (22/6).
Asal tahu saja, emiten berkode KINO ini menargetkan
penjualan bisa tumbuh 4%-5% tahun ini. Dalam laporan keuangan kuartal 1-2017,
tercatat penjualan KINO sebesar Rp 670 miliar, turun 22% dari periode yang sama
tahun sebelumnya Rp 860 miliar.
Tahun ini, KINO juga berencana membentuk joint venture
dengan sebuah perusahaan asing. Aksi korporasi ini diharapkan rampung akhir
tahun ini. Sayang, belum ada penjelasan lebih detail terkait rencana joint
venture itu.
Sumber : Kontan, 23.06.17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar