KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemudahan ekspor dan impor
yang diberikan berupa sejumlah insentif oleh pemerintah dinilai masih belum
optimal. Pengusaha menyatakan masih membutuhkan sejumlah kemudahan untuk
memperlancar arus perdagangan dari dan luar negeri.
Erwin Taufan, Sekretaris Jenderal Gabungan Importir Nasional Seluruh
Indonesia (GINSI) menyatakan masih ada tumpang tindih kebijakan yang
terjadi antar Kementerian/Lembaga. Penekanan waktu dwelling time yang ditujukan
untuk mempermudah proses impor, menurutnya masih belum efektif.
Dia bilang, biaya logistik masih harus dikeluarkan
senilai Rp 3 juta per kontainer. "Kami tetap merasa cost tak
berkurang,"kata Erwin Taufan, di Jakarta, Selasa (11/10).
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengakui
Pusat
Logistik Berikat (PLB) sudah lebih mempermudah pemeriksaan Laporan
Suveyor (LS) di dalam negeri. Namun ia meminta pemerintah memberikan
lebih banyak insentif .
"Tapi selain insentif bea dan cukai , tapi kami
masih perlu insentif perdagangan yang lebih banyak,"kata dia.
Sumber : Kontan, 11.10.17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar