JAKARTA.
PT
Pelabuhan Indonesia III cabang Cilacap untuk pertama kalinya memulai
proses bongkar muat bahan pangan berupa kedelai di Pelabuhan Tanjung Intan.
Selama ini pelabuhan tersebut hanya menangani aktiivitas bongkar muat untuk
jenis klinker dan batubara. Kapal MV Pac Schedar membawa 12.000
ton kedelai dari Amerika Selatan itu bersandar di dermaga III Pelabuhan
Tanjung Intan.
”Kebutuhan
masyarakat akan kedelai membuka peluang potensi pengiriman kedelai di wilayah
Cilacap dan sekitarnya,” ujar Fariz Hariyoso, General Manager Pelindo III
Tanjung Intan dalam keterangan tertulisnya, MInggu (9/10).
Ia
memperkirakan dengan muatan yang diangkut, proses bongkar muar bisa
diselesaikan dalam waktu tiga hari. Setiap jamnya bisa diselesaikan 100 ton per
jam, sehingga dalam sehari bisa dibongkar 3500 ton. Kata Fariz pihaknya akan
berusaha melakukan bongkar muat diatas rata-rata.
Umar Halil, ,
Supervisor Bongkar Muat Pelindo III Tanjung Intan menambahkan setelah dari
Cilacap, pasokan kedelai itu akan dilanjutkan ke Banyuwangi. Sebanyak 12.483,71
ton akan dibongkar di pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Tirmur.
Sejauh
ini arus barang yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap masih didominasi
oleh barang jenis curah kering. Batubara terctat sebagai komoditas utama.
Sampai September kemarin, bongkar muat batu bara di Pelabuhan Tanjung Intan
mencapai 1.429.649 Ton dan disusul oleh klinker sebanyak 531.069 Ton.
Sumber
: Kontan, 09.10.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar