JAKARTA.
DHL Express berinvestasi untuk pengadaan kendaraan operasional yang berfungsi
sebagai Mobile Service Station (MSS). Kendaraan ini ditujukan untuk
memangkas waktu layanan. MSS ini ditempatkan di kawasan segitiga emas Jakarta
dengan membidik perusahaan-perusahaan di lokasi penting seperti Sudirman,
Kuningan dan Sudirman Central Business District (SCBD).
Ahmad
Mohamad, Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia mengatakan, saat ini baru
ada satu unit mobil. Tahun depan, manajemen menargetkan bisa mengoperasikan
empat mobil serupa. Untuk mendatangkan satu mobil dengan tipe Mercedes-Benz
Sprinter 315 ini memakan biaya sekitar Rp 1,3 miliar.
Mobil
tersebut dilengkapi dengan empat CCTV, timbangan, pemindai nirkabel, mesin
pencitraan, heavy duty label printer dan konektivitas 4G untuk mengoperasikan
jaringan DHL. Setiba di MSS, berkas bisa langsung diproses dan dikirim ke
bandara untuk proses ekspor.
Satu
unit mobil mampu melayani 50 ton kiriman dan memproses sampai dengan 50.000 pengiriman
per tahun. "Kami membidik perusahaan-perusahaan perbankan,"
ungkapnya. "Meskipun bukan termasuk efisiensi, dengan investasi ini, kami
ingin waktu layanan menjadi lebih efisien dan cepat," ujar Ahmad
disela-sela peluncuran MSS di Jakarta, Senin (31/10).
Saat
ini, perusahaan ingin memfokuskan layanan tersebut di wilayah Jakarta. Untuk
daerah lain, perusahaan sudah menyusun rencana serupa. Namun berbeda cara.
Misalnya saja dengan membidik wilayah Jawa Tengah yang dinilai memiliki
pertumbuhan cukup pesat. "Saat ini permintaan pengiriman dari luar dan
dalam negeri hampir seimbang," ujar Ahmad.
Saat
ini di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, DHL Express memiliki tiga lokasi
service center yakni Yogyakarta, Solo, dan Semarang. "Kami berencana
pertengahan tahun depan bisa menghubungkan Jawa Tengah langsung ke
Internasional lewat Semarang," imbuhnya.
Sumber
: Kontan, 31.10.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar