JAKARTA: Industri galangan kapal nasional siap memangkas potensi kapal berbendera Merah Putih yang melakukan reparasi atau perbaikan ke galangan luar negeri, menyusul kurangnya kapasitas galangan kapal di dalam negeri.
Direktur Utama PT Dhumas Tanjung Perak Shipyard Yance Gunawan mengatakan industri galangan domestik semakin bergairah, karena proyek pembangunan kapal baru pesanan perusahaan BUMN saat ini diarahkan untuk dilaksanakan di dalam negeri.
Menurut dia, kebijakan pemerintah ini akan memicu pelaku usaha menambah kapasitas galangan terutama untuk memangkas kapal nasional yang dock ke luar negeri.
"Kami yakin sektor ini tumbuh signifikan di 2010," katanya hari ini.
Dia menjelaskan lonjakan jumlah kapal niaga nasional sejak kebijakan asas cabotage diberlakukan tidak mampu diantisipasi oleh kapasitas galangan nasional, sehingga 8%—9% kapal berbendera Merah Putih melakukan reparasi ke luar negeri.
Soerjono, Direktur Industri Maritim dan Jasa Keteknikan Direktorat Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin), mengatakan sejak 2005 hingga 2009 industri galangan tidak melakukan penambahan kapasitas.
Padahal, penambahan jumlah kapal berbendera Merah Putih lebih dari 3.000 unit, sehingga angkanya sekarang sudah mendekati 10.000 unit dengan kebutuhan kapasitas untuk reparasi lebih dari 10 juta DWT (dead weight ton).
Dia menjelaskan saat ini sektor industri galangan sedang berupaya untuk menambah kapasitas galangan dalam rangka mengantisipasi lonjakan pertumbuhan kapal nasional dalam rangka pelaksanaan asas cabotage. (sut)
Sumber : Bisnis Indonesia, 26.08.10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar