JAKARTA: PT Bank Bukopin Tbk dan PT Bank Agroniaga Tbk kemungkinan besar akan digabung (merger), menyusul izin yang diberikan oleh Kementerian BUMN kepada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk mengakuisisi Bukopin.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan merger itu dilakukan untuk mengantisipasi kebijakan single present policy (SPP), setelah BRI mengakuisisi kedua bank tersebut.
“BRI telah melaporkan kepada kami mengenai rencana pembelian Bukopin, dan kami lebih prefer kepada BRI daripada Jamsostek. Hal ini karena BRI memiliki core yang sama dengan Bukopin, dua-duanya bergerak di sektor perbankan,” ujarnya hari ini.
Menurut Mustafa, pihaknya telah meminta Jamsostek untuk tidak melanjutkan rencana untuk membeli Bukopin, karena langkah tersebut hanya untuk investasi.
Penggabungan Bukopin dan Bank Agro kemungkinan akan dilaksanakan pada tahun depan, setelah proses pembelian saham dua bank itu dirampungkan oleh BRI.
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sofyan Basir menyatakan perseroan akan mengonsolidasikan Bukopin dengan Bank Agro, apabila akuisisi tersebut berhasil dilaksanakan.
“Semuanya tergantung pada pemegang saham Bukopin. Kami komit untuk investasi jangka panjang, berbeda dengan pembeli lain [Jamsostek] yang lebih berorientasi investasi jangka pendek,” ujarnya.
Menurut Sofyan, BRI hingga saat ini belum melakukan penawaran resmi kepada pemegang saham Bukopin.
Perseroan akan memperkuat segmen kredit di sektor UMKM, yang selama ini juga banyak dilayani oleh Bukopin.
Sementara itu, terkait dengan akuisisi Bank Agro, BRI akan melaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dalam waktu dekat ini.
Setelah akuisisi, BRI akan melaksanakan penawaran tender (tender offer) saham Bank Agro pada akhir tahun.
Sekretaris Perusahaan BRI Muhammad Ali baru-baru ini menuturkan tender offer dilaksanakan apabila kepemilikan BRI di Bank Agro masih berada di atas 76% setelah waran bank tersebut di-exercise.
Harga akuisisi akan diumumkan setelah BRI mendapatkan persetujuan dari RUPSLB.
Berdasarkan catatan Bisnis, harga saham Bank Agro dipatok di level Rp100—Rp110 per saham. Namun, Ali tidak bersedia berkomentar saat ditanya mengenai angka tersebut.
Melalui akuisisi Bank Agro, BRI akan memperkuat penyaluran kredit di sektor UMKM dengan fokus pada pertanian. (yes)
Sumber : Bisnis Indonesia, 01.10.10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar