JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pelabuhan Indonesia II Cabang Tanjung Priok dan Perusahaan Bongkar Muat sepakat untuk merealisasikan pola kerja 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu untuk melayani pengekspor, pengimporti, dan perdagangan antar-pulau di Indonesia.
Langkah ini diharapkan mampu mendekatkan Tanjung Priok pada kondisi maksimal sehingga mampu bersaing dengan pelabuhan internasional lain di kawasan Asia.
General Manager PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) Cabang Tanjung Priok Cipto Pramono mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Sabtu (6/11/2010), melalui siaran pers yang diterima Kompas pada Sabtu pagi.
"Pelindo II berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan melalui kerja sama dengan mitra perusahaan bongkar muat ini, untuk memacu kompetisi positif dalam hal pelayanan dengan menerapkan sistem reward and punishment," ujar Cipto.
Kedua pihak sepakat berkomitmen memberikan jaminan agar pelayanan kapal, barang, dan peti kemas di pelabuhan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Untuk di tingkat pelayanan, pokok-pokok kesepakatan mencakup tiga target yang harus dicapai oleh pihak operator pelabuhan dan perusahaan bongkar muat.
Target tersebut berkaitan dengan komitmen untuk pola kerja 24 jam sehari tujuh hari seminggu,berthing time atau lamanya waktu tambat kapal di dermaga untuk menyelesaikan bongkar muat, serta kecepatan bongkar muat barang dan peti kemas.
Selain itu, perlu ada produktivitas tenaga kerja bongkar muat (TKBM) yang dihitung berdasarkan rata-rata ton muatan yang dibongkar muat yang diukur dengan satuan ton/gang/hour (TGH).
Selain itu, dalam kesepakatan ini, PBM juga diwajibkan untuk melaksanakan sistem penyediaan dana secara online/cash management system (CMS).
Saat ini, kinerja pelayanan kapal, khususnya untuk waiting time kapal di Pelabuhan Tanjung Priok, meningkat cukup signifikan. Rata-rata waktu tunggunya mencapai satu jam.
Kegiatan arus barang melalui dermaga konvensional Pelabuhan Tanjung Priok hingga semester I 2010 tercatat 21.231.330 ton, yang terdiri atas ekspor 2.399.990 ton dan impor 6.535.094 ton. Adapun untuk perdagangan antar pulau, bongkar mencapai 7.409.954 ton dan muat 4.886.293 ton.
Jika dibandingkan pencapaian tahun lalu dalam periode yang sama sebesar 19.817.563 ton, maka arus barang melalui dermaga konvensional Pelabuhan Tanjung Priok mengalami kenaikan 7,1 persen atau 1.413.767 ton.
Sumber : Kompas, 06.11.10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar