Bisnis.com,
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II/Indonesia Port Corporation (IPC)
menyatakan segera menggarap pengerjaan konstruksi New Priok Container Terminal
(NPCT) 2 dan NPCT 3 mulai tahun ini, menyusul telah selesai dan
beroperasinya proyek NPCT 1 per September 2016.
Direktur
Teknik dan Manajemen Risiko PT Pelindo II/IPC Dani Rusli Utama mengatakan dimulainya
pengerjaan tersebut sebagai bagian dari penyelesaian proyek Terminal Petikemas
Kalibaru yang menelan investasi total hampir mencapai kisaran Rp14,5 triliun
itu.
"Tahun
ini untuk NPCT 2 dan NPCT 3 sudah mulai konstruksi. Dalam satu dua bulan ke
depan untuk NPCT 2 dan 3, diharapkan sudah bisa mulai dilakukan
pemancangan," ujarnya pada Minggu (12/2/2017).
Dia
menjelaskan Pelindo II/IPC sedang melakukan proses reklamasi dan dalam tahap
pemadatan tanah/pasir untuk selanjutnya dapat dikerjakan konstruksinya.
"Kalau
dari persentase tahapan mungkin baru sekitar 15%-20% per Januari 2017. Karena
kalau membuat fasilitas bangunan laut itu tidak bisa cepat, karena begitu
tanah/pasir di taruh di air, harus menunggu jadi padat. Nah, pemadatan ini yang
makan waktu, kalau di buru-buru lahannya tidak bisa jadi," ujarnya.
Dani
menambahkan alokasi dana untuk pembangunan NPCT 2 dan NPCT 3 tersebut dapat
mencapai sekitar Rp8 triliun. "Kurang lebih satu terminal itu bisa sampai
Rp4 triliun."
Sementara
itu, pada saat bersamaan, Pelindo II/IPC juga sedang melakukan pengerukan
kedalaman."Minggu-minggu ini kita akan kedatangan kapal keruk untuk
melakukan pengerukan," ujarnya.
Dani
menerangkan untuk konstruksi bangunannya disiapkan untuk kedalaman sekitar
minus 29 lws, namun untuk kolamnya disiapkan untuk minus 16 low water spring
(lws). "Jadi itu kondisi pasang surut air yang paling rendah-rendahnya
sepanjang tahun," ujarnya.
Menurutnya
dengan disiapkan kedalaman kolam seperti itu maka nantinya sejumlah kapal besar
dengan kemampuan angkut hingga kisaran di atas 10.000 TEUs akan tetap bisa
bersandar dengan baik di terminal tersebut.
Dani
berharap pembangunan proyek prestisius itu dapat diselesaikan dan beroperasi
pada 2019, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Sementara
itu, Direktur
Utama Pelindo II/IPC Elvyn G. Masassya menambahkan bahwa penyelesaian
proyek Kalibaru merupakan bagian dari sejumlah rencana yang telah disusun oleh
perseroan pada 2017, selain menggarap Pelabuhan Kijing, Sorong, dan
Cikarang Bekasi Laut (CBL).
"Eksekusi
Kalibaru kan kita laksanakan secara bertahap, dan ditargetkan sudah bisa
beroperasi pada 2019 itu," ujarnya.
Dia
menambahkan apabila NPCT 2 & NPCT 3 selesai dibangun pada 2019 mendatang
maka akan terjadi penambahan kapasitas sekitar 3 juta TEUs, masing-masing 1,5
juta TEUs.
"Kalau
NPCT 1,2, dan 3 digabung ada tambahan 4,5 juta TEUs atau sekitar tiga perempat
dari kapasitas Tanjung Priok saat ini. Jadi totalnya ada sekitar 11 juta TEUs.
Jadi bisalah untuk kapasitas hub internasional," kata Elvyn.
Seperti
diketahui, bahwa Presiden Joko Widodo telah meresmikan Terminal Petikemas
Kalibaru atau New Priok Container Terminal (NPCT) 1 di Kalibaru, Pelabuhan
Tanjung Priok, Jakarta, September 2016.
Terminal
baru yang berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 32 hektare itu pada 2016
memiliki panjang dermaga 850 meter itu diharapkan dapat bersaing dengan
sejumlah pelabuhan lainnya di dunia.
Sumber
: Bisnis Indonesia, 13.02.17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar