KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menggenjot
pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Hingga saat
ini, pembangunan KIT Batang untuk zona 1 & 2 mencapai 95% dan
zona 3 ditargetkan selesai akhir Februari ini.
Sekretaris Perusahaan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP)
Yuyus Juarsa menyebutkan pembangunan dibagi menjadi 3
kluster, yaitu kluster I seluas 3.100 Ha, kluster II seluas 800 Ha, dan kluster
III seluas 400 Ha.
"Kluster I dibagi menjadi 2 fase, yaitu dimana Fase I
seluas 450 Ha yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan dengan target
selesai di Q2 tahun 2021," ujarnya kepada kontan.co.id, Rabu (10/2).
Dalam pengembangan KIT Batang tahap I ini dibangun beberapa
fasilitas pendukung dan konektivitas kawasan, antara lain akses sementara
kawasan, simpang susun tol KM 371+800, jalan sekunder sepanjang 11,4 km, jalan
utama sepanjang 5,2 km, marketing gallery, perluasan stasiun dan dryport,
jaringan listrik, suplai air baku, rumah susun sederhana sewa, dan IPAL Sampah.
Progresnya, Yuyus bilang sampai saat ini progres zona 1 dan
2 sudah mencapai Lebih dari 95%. Sedangkan zona 3 diperkirakan selesai pada
akhir Februari 2021. "Yang disiapkan sekarang pematangan lahan, cut and
fill untuk menyiapkan lahan siap bangun bagi investor," lanjutnya.
Dengan progres yang ada, PTPP menargetkan triwulan 2-3 ini
investor sudah bisa masuk untuk mulai membangun pabriknya.
Adapun, salah satu investor yang digaet adalah Wavin BV,
produsen pipa asal Belanda yang akan berinvestasi di Indonesia senilai US$ 125
juta atau Rp 1,7 triliun dengan target produksi pada tahun 2022. Sementara,
investor lainnya ia belum bisa mengumumkannya.
"Saat ini kami dan BKPM sedang melakukan penjajakan ke
beberapa perusahaan besar dan kami masih terus berkomunikasi dengan beberapa
investor yang menjadi hot prospect bagi KIT Batang," sebutnya.
Di sisi lain, Yuyus mengungkapkan proyek ini ke depannya
akan memberikan banyak kontrak baru. Sayangnya, ia belum bisa memproyeksikan
kontrak baru yang bakal masuk dari proyek ini.
Yang jelas, sepanjang tahun 2021 emiten berkode saham PTPP
di Bursa Efek Indonesia ini membidik kontrak baru sebesar Rp 30,1 triliun atau
tumbuh 35% dari realisasi tahun lalu.
Untuk mengejar target tersebut, perusahaan konstruksi plat
merah ini menargetkan 62% dari sisi konstruksi, 18% EPC, 2% Proyek Luar Negeri
dan 18% dari anak-anak perusahaan 18%.
Sumber : Kontan, 11.02.2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar