KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hujan lebat mengguyur Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan banjir di beberapa wilayah sejak kemarin. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terus bersiaga memantau sistem kelistrikan pada daerah terdampak.
"Untuk saat ini, PLN tetap menyiagakan 72 posko yang
tersebar di wilayah Jakarta, 2.371 orang personel serta menyiapkan 103 Genset,
20 UPS, 99 Unit Gardu Bergerak, 12 Unit Kendaraan Deteksi, dan 700 Unit
Kendaraan Operasional pada Kondisi Siaga ini," terang General
Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan dalam
siaran pers, Sabtu (20/2).
Doddy menambahkan, pihaknya terus bekerja keras dan
memantau kondisi di lapangan sejak cuaca ekstrem terjadi. Dia juga mengimbau
masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan di musim hujan dan
banjir.
Saat banjir mulai surut, PLN berhasil memulihkan 100%
kelistrikan pada pukul 22.30 WIB. Namun, hujan lebat yang terjadi semalam
menyebabkan banjir kembali melanda Jakarta.
Sampai dengan Sabtu (20/2) pukul 09.00 WIB, terdapat 180
unit Gardu Distribusi dan 61.320 pelanggan yang terdampak banjir. Sementara
itu, sebanyak 39 gardu distribusi dan 14.473 pelanggan telah dinyalakan
kembali.
Adapun beberapa wilayah yang terdampak di Jakarta dan
Bekasi meliputi Bintara, Jatiasih, Kalimalang, Cipinang, Pondok Gede Permai,
Fatmawati, Kemang, Pejaten, Warung Buncit, Kalibata, Pondok Kacang, Puri
Bintari, Jatibening, Jatiwarungin, Pondok Gede, Ciledug, Petukangan, Kampung
Makasar, Pinang Ranti, dan Karet Tengsin.
Doddy mengatakan, terdapat kondisi yang menyebabkan listrik
kembali dinonaktifkan demi keselamatan, yaitu apabila rumah warga terendam,
jaringan listrik PLN terendam, dan keduanya terendam. "PLN akan memulihkan
listrik di lokasi banjir apabila semua jaringan listrik baik di sisi warga
maupun PLN sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik, serta kedua
belah pihak menandatangani berita acara penyalaan," kata Doddy.
PLN terus memantau perkembangan situasi di lokasi-lokasi
yang terdampak maupun berpotensi banjir untuk secara sigap mengambil langkah.
PLN juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk hal
tersebut.
Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri
dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter.
Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui Contact Center 123 atau melalui
aplikasi PLN Mobile.
Sumber : Kontan, 20.02.2021 / Foto : Kompas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar