Oleh : Dewi Astuti
JAKARTA (Bisnis.com): Mulai besok, Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand (Asean-6) dapat mengimpor dan ekspor hampir semua barang melintasi perbatasan mereka tanpa tarif.
Hal tersebut menyusul pemberlakuan pengurangan tarif dalam perdagangan intra Asean secara bertahap dalam kerangka Common Effective Preferential Tariff for Asean Free Trade Area (CEPT-AFTA).
"Per 1 Januari 2010, untuk Asean-6, sebanyak 7.881 pos tarif tambahan akan turun ke nol persen," tulis keterangan pers Sekretariat Jenderal Asean yang diterima Bisnis.com, hari ini.
Penurunan tambahan pos tarif meliputi produk akhir konsumen seperti AC, cabe, saus ikan dan kedelai, serta produk intermediate seperti komponen sepeda motor dan silinder kendaraan.
Produk lainnya termasuk juga besi dan baja, plastik, mesin dan peralatan mekanis, kimia, peralatan makanan, kertas, semen, keramik dan glass sector.
Dengan tambahan 7.881 pos tarif yang diturunkan menjadi 0%, total pos tarif yang diperdagangkan di bawah kerangka CEPT-AFTA menjadi 54.457 atau 99,11% dari rencana.
Selain itu, dengan adanya pengurangan, tingkat tarif rata-rata untuk Asean-6 diharapkan lebih menurun dari 0,79% pada 2009 menjadi hanya 0,05% pada 2010.
Pada 2008, nilai impor komoditas untuk 7.881 pos tarif mencapai US$22,66 miliar atau 11,84% dari total nilai impor Asean-6 di dalam kawasan.
CEPT-AFTA yang meliputi seluruh rangkaian produk yang diperdagangkan oleh negara anggota Asean telah berlangsung sejak 1993.
Di bawah jadwal pengurangan tarif CEPT-AFTA, masing-masing negara anggota Asean diperbolehkan untuk menempatkan produk mereka di trek normal, dengan komitmen pengurangan tarif menjadi 0% pada 2010 untuk Asean-6 dan 2015 untuk sisa empat negara lainnya, yaitu Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam.(yn)
Sumber : Bisnis Indonesia, 31.12.09.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar