KOMPAS.com - Kadang kita lupa, anak-anak belum bisa membedakan mana yang benar dan salah. Hal itu memicu kita jadi lebih keras, dan akhirnya meluncurlah kata-kata yang sebenarnya tak dapat mereka pahami, seperti:
1. ''Karena mama bilang begitu!''
Alasan ini biasanya Anda lontarkan ketika Anda kesal. Tetapi hal ini tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan mungkin hanya membuat anak membantah terus.
Anak balita harus diberi penjelasan mengapa mereka harus melakukan suatu hal yang Anda perintahkan.
2. ''Kamu dalam masalah besar!''
Hentikan menggunakan kata-kata ini, karena bisa membatasi kreativitas anak. Bukan tidak mungkin mereka jadi takut mencoba hal-hal baru.
3. ''Kalau kamu makan es krim itu nanti kamu tidak nafsu makan!''
Lebih baik gunakan kata-kata yang lebih halus tanpa bentakan. Sarankan ia agar makan es krim setelah makanan utama. Beri juga penjelasan mengapa es krim bisa merusak selera makan.
4. ''Karena aku ibumu!''
Ini mungkin adalah kata-kata pamungkas, saat Anda tidak memiliki alasan lagi untuk membuat si kecil mau menuruti perintah Anda.
Jika kata-kata ini sering Anda pakai, bukan mustahil ia akan terlihat manis dan berpura-pura penurut di depan Anda, namun di belakang ia menunjukkan sikap pembangkang.
5. Kalau kamu masih membantah, tidak akan ada pesta ulang tahun nanti!''
Jangan terlalu sering memberi ancaman seperti ini pada anak-anak, apalagi bila Anda tidak berniat sungguh-sungguh melakukannya.
Gunakan penjelasan yang sesuai dengan usianya dan mudah dicerna. Selain itu, lama-lama kelamaan anak tahu bahwa Anda hanya mengancam, dan tidak takut lagi dengan konsekuensi yang akan diterimanya bila membantah.
6. ''Jangan sampai Mama ambil mainan itu, ya!''
Beri reward dan punishment untuk sesuatu yang dilakukan anak. Misalnya, si kecil mau membereskan mainannya, maka nanti akan ada hadiah.
Hadiah tidak harus dalam bentuk benda. Membacakan buku cerita, ataupun memberikan pelukan sayang juga bentuk reward kepada si kecil.
7. ''Jangan banyak tanya. Ayo cepat, kerjakan!''
Anak-anak penuh dengan keingintahuan. Mereka ingin tahu banyak hal, dan akan mencari jawaban hingga mereka puas dengan jawabannya. Bersabarlah untuk memberi penjelasan yang diperlukan.
8. ''Habiskan makan malammu. Kalau tidak, kamu enggak boleh makan camilan nanti.''
Sebisa mungkin jangan memberikan ancaman jika anak tidak mau menghabiskan makanan yang tidak disukainya. Hal ini hanya akan membuat anak makin trauma dengan suatu jenis makanan.
9. ''Jangan sampai Ibu hitung sampai 3!''
Jangan buat anak merasa tertekan. Buatlah ia merasa nyaman dengan lingkungannya. Mendikte ataupun memberikan ancaman bisa menjadi contoh buruk buatnya, dan akan terbawa sampai ia besar.
10. ''Aduh... anak Mama yang cakep dan imut-imut... Cup, cup, cup....''
Ayolah, ingat bagaimana ketika Anda kesal karena mendapat rayuan seperti ini dari orangtua Anda dulu. Anak yang sudah memasuki usia sekolah sudah punya rasa malu.
Jangan memberikan panggilan atau pujian yang bisa membuatnya malu di depan teman-temannya.
Sumber: Shine-Kompas, 10.01.10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar