JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu akan menggelar misi dagang ke Rusia pada 15-18 September mendatang. Misi dagang ini bertujuan meningkatkan peluang kerja sama perdagangan dan investasi barang dan jasa Indonesia ke pasar tradisional Rusia dan Belarus.
"Rusia makin penting karena daya beli masyarakatnya yang makin meningkat. Kita harus lihat tren penduduk mereka yang besar dan peningkatan pendapatan mereka. Ini kita lakukan untuk meningkatkan investasi kita di Rusia," katanya dalam keterangan pers di kantor kementerian, Rabu (8/9/2010).
Menurut catatan neraca perdagangan Indonesia-Rusia, ekspor Indonesia ke Rusia diperkirakan akan meningkat dari 2009 ke 2010. Pada tahun 2009, nilai ekspor mencapai 316,1 juta dollar AS. Di semester pertama tahun 2010, nilai ekspor sudah mencapai 242 juta dollar AS.
Khusus produk nonmigas Indonesia yang mengalami peningkatan ekspor meliputi palm oil, coconut oil, produk elektronik, teh, dan alas kaki. "Jadi bukan saja berbasis sumber daya alam tapi juga manufakturing," katanya.
Sementara itu, nilai impor Indonesia dari Rusia juga terus mengalami peningkatan dari 458,8 juta dollar AS pada tahun 2009 ke angka 540,3 juta dollar AS di semester pertama 2010.
Menurut Mari, hal ini disebabkan besarnya impor migas, terutama minyak pelumas dan crude oil. Ia mengatakan selama ini potensi pasar impor Rusia yang dimasuki Indonesia masih sangat kecil, yaitu sekitar 0,4 persen saja. Sementara Cina, sudah menguasai 14 persen pasar impor Rusia. Oleh karena itu, misi dagang ini perlu dilakukan.
Bersama dengan menteri, turut 14 perusahaan Indonesia dalam rombongan, di antaranya PT Adaro, PT Miramas Utama, dan PT Agro Pangan. Ikut pula Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Lembaga Penjaminan Ekspor Indonesia, Pemda Jabar dan Kepri serta sejumlah kawasan ekonomi terpadu.
Sumber : Kompas, 08.09.10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar