JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kini tengah serius mengembangkan konsep konektivitas domestik untuk mempercepat perumbuhan ekonomi sekaligus menurunkan disparitas antar wilayah yang tinggi. Kunci penting dalam perekonomian terkoneksi tersebut adalah pengembangan sektor perhubungan dan infrastruktur.
Demikian disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana, dalam Seminar Akademik Pembangunan Ekonomi Indonesia Tahun 2010, di Hotel Nikko, Jakarta.
"Daya percepat pembangunan hanya akan terjadi apabila konsep domestic connectivity ini diterapkan segara. Caranya, perekonomian di kota besar harus dimasukkan ke dalam wilayah. Dari kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, Makassar ini seharusnya bisa menghubungkan wilayah di sekitarnya juga," ujar Kepala Bappenas.
Armida menjelaskan ada dua strategi konektivitas domestik yang tengah dijalankan pemerintah yakni intraconnectivity dan interconnectivity. Bentuk intraconnectivity adalah dengan mengintegrasikan satu wilayah, misalnya di daerah pulau Jawa saja.
"Sementara interconnectivityini seberang pulau misalnya Makassar ini bisa menghubungkan kegiatan ekonomi di Maluku dan Papua juga, tidak hanya di Makassar," ungkapnya di hadapan peserta diskusi.
Konsep lainnya yakni dengan mengembangkan fishbone approach dan in spot approach.
Fishbone approach, lanjut Armida, dilakukan untuk menghubungkan perekonomian Jawa dan Sumatera dengan adanya jalur lintas Sumatera dan lintas selatan Jawa.
"Sedangkan in spot khusus untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan jalur darat seperti Papua yang kondisi geografisnya sulit sehingga lebih difokuskan pada perkembangan jalur laut dan udara," ucap Armida.
Konektivitas ini, akan menimbukan manfaaat dari sisi produksi dan akhirnya berimplikasi pada pengurangan disparitas dan berujung pada pengentasan kemiskinan.
"Kalau sampai pasar bebas ekonomi Indonesia belum terintegasri, masih pecah-pecah per wilayah, maka bisa dipastikan kita akan dengan mudahnya tersedot.
Yang riskan seperti wilayah perbatasan Sumatera yang mungkin tersedot ke semananjung Malaka dan Kalimantan yang ke Malaysia," ujarnya.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan konektivitas domestik ini, lanjut Armida, kuncinya terletak pada tiga hal yakni Sistem Logistik Nasional (Sisloknas), Sistem Transportasi Nasional (Sistranas), dan pengembangan ekonomi regional.
"Maka rencana pembangunan jembatan selat Sunda menjadi penting. Dan juga revitalisasi revitalisasi transportasi kereta api, di Jawa, Sumatera, Kalimantan untuk arus sumber daya manusia dan barang," tandas Armida.
Sumber : Kompas, 28.09.10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar