JAKARTA: Operator kapal nasional mengaku kehilangan kesempatan untuk ekspansi ke sektor penyediaan armada berskala besar jenis LNG carrier (kapal pengangkut gas alam cair) akibat sulitnya mendapatkan kesempatan mengikuti tender.
Ketua Bidang Angkutan Cair Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Widihardja Tanudjaja mengatakan pelaku usaha nasional memiliki kemampuan untuk menyediakan kapal LNG carrier.
Namun, katanya, dalam tender yang dibuka oleh PT Nusantara Regas, kesempatan pelaku usaha pelayaran nasional untuk ikut tidak ada.
“Kami tidak diundang dalam tender itu, bagaimana mau ikut,” katanya kepada Bisnis hari ini.
Menurut dia, pengadaan kapal LNG carrier yang memerlukan investasi besar hanya bisa dilakukan setelah operator mendapatkan kontrak.
“Pengadaannya baru dilakukan setelah ada kepastian kapal bekerja. Berarti harus ada kontrak,” katanya.
Dia menjelaskan saat ini pemerintah menutup kesempatan kepada pengusaha nasional untuk memasok kebutuhan kapal jenis LNG carrier di PT Nusantara Regas jika tender yang hanya mengundang operator asing itu tetap jalan.
Peserta tender LNG carrier berasal dari Jepang, Malaysia, Norwegia dan Eropa. Nusantara Regas menginginkan kapal yang bisa mengangkut LNG dengan kapasitas antara 125.000 m3-137.000 m3.
Penyewaan kapal diperlukan untuk memenuhi kebutuhan FSRU Teluk Jakarta untuk Tanjung Priok dan Muara Karang.
Adapun volume yang dibutuhkan adalah sebanyak 400 BBtud (billion british thermal unit per day) yang diperkirakan akan onstream Januari 2012, dengan pasokan LNG sementara dari Bontang sebesar 200 Bbtud. (sut)
Sumber : Bisnis Indonesia, 23.06.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar