JAKARTA: Pemerintah tetap menggandeng Japan International Coperation Agency atau JICA dalam proyek pengerukan di alur Timur Pelabuhan Tanjung Priok dan pembangunan Jembatan menuju terminal Kalibaru.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menjelaskan pemerintah tetap menggandeng JICA untuk mendanai kedua proyek yang dikeluarkan dari paket pembangunan terminal Kalibaru.
Dia menjelaskan meskipun konsep pembangunan Kalibaru tidak mengadopsi kajian JICA, tetapi lembaga donor asal Jepang tersebut tetap berkeinginan membantu di proyek itu.
“Jika kondisi keuangan negara terbatas, JICA akan membantu. Lembaga itu tetap menarik membantu RI,” katanya, hari ini.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur jembatan dan pengerukan alur pelayaran timur Pelabuhan Tanjung Priok menjadi tugas pemerintah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Seperti diketahui, dalam pengumuman lelang pra kualifikasi, pemerintah mengeluarkan proyek pengerukan alur timur dan jembatan dari paket proyek pembangunan terminal peti kemas di kawasan utara Kalibaru, Pelabuhan Tanjung Priok.
Melalui pemisahan itu, pengerjaan pengerukan alur timur Pelabuhan Tanjung Priok dan jembatan sejauh 700 meter akan menghemat biaya investasi yang harus dikeluarkan investor sebesar Rp2,9 triliun. (arh)
Sumber : Bisnis Indonesia, 13.07.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar