KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Maskapai
penerbangan Sriwijaya Air berharap Presiden baru yang terpilih diharapkan
bisa menjaga tarif keekonomian di industri penerbangan.
Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Saul mengapresiasi aturan tarif batas atas dan tarif batas
bawah yang sekarang sudah cukup bagus. "Adanya kenaikan TBB dari 30% jadi
35% dari TBA itu positif," katanya kepada Kontan.co.id pada Rabu (17/4).
Joseph berharap agar ke depan
Presiden baru bisa mendorong industri penerbangan agar bisa berkompetisi lebih
sehat. Selain itu, pemerintah juga dituntut untuk tetap menjaga keamanan atau
safety di industri penerbangan. "Kalau bisa perhubungan darat dan laut
juga," tambahnya.
Soal infrastruktur bandara, Joseph
menilai sebaiknya investasi pemerintah terhadap bandara lebih baik fokus pada
bandara-bandara tertentu. Misalnya dirinya menilai cukup lima saja bandara
internasional di Indonesia yakni Soekarno Hatta, Kualanamu, Denpasar,
Surabaya, dan Makassar.
Pemerintah juga diminta untuk bisa
mendorong pariwisata lewat kebijakannya pada industri penerbangan. Misalnya
meminta bandara agar memberikan insentif bagi maskapai berupa diskon parking
charge.
Tujuannya, agar maskapai juga bisa
menurunkan harga tiket sehingga pariwisata bisa menarik. Untuk hal ini, Joseph
menyoroti destinasi wisata yang kini sedang digeber, Lombok.
Lombok memiliki potensi untuk
pariwisata, karenanya diperlukan adanya insentif-insentif tersebut. Kemudian,
ia menilai, lebih baik rute yang dibuka juga rute dalam negeri.
Terakhir, rute-rute tertentu menurut
Joseph justru menurunkan potensi pariwisata. Misalnya rute Kualanamu -
Singapura. Walaupun internasional, tetapi rute tersebut gagal membawa wisatawan
asal Sngapura ke Kualanamu, Medan.
Justru lebih banyak masyarakat
Indonesia yang terbang ke Singapura karena Singapura merupakan hub untuk rute
lainnya. "Kalau mau buka Amsterdam - Medan, Tokyo - Denpasar, nah itu
potensial bawa turis ke sini," tutupn Joseph.
Sumber : Kontan, 17.04.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar