KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grab
Indonesia menyebut pihaknya merupakan pemain utama dalam sektor pembayaran
digital.
"Kami sudah tidak lagi memakai
GrabPay, kami berkolaborasi dengan OVO. Seperti yang sudah diketahui,
Grab adalah satu-satunya startup financial technology yang punya lisensi di
enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Secanggih apapun sebuah aplikasi jika tidak memiliki lisensi akan
sulit. Nah, paltform pembayaran kami, OVO, yang saat ini jangkauannya paling
banyak," ujar Ongki Kurniawan, Executive Directur Grab Indonesia, kepada
Kontan.co.id, Kamis (25/4).
Lebih jauh, Ongki menjelaskan jika
pertumbuhan OVO sangatlah pesat jika dihitung dari waktu awal kolaborasi dengan
Grab sejak Juli 2018. Hal ini, jelas Ongki, didorong oleh sistem fleksibel OVO
dalam ekosistem Grab.
"Semua transaksi dalam platform
Grab, akan menghasilkan Grab points. Poin tersebut dapat dipakai dan
dikumpulkan kembali dalam platform yang sama," imbuhnya.
Di tahun ini, OVO juga tidak hanya
berlaku di layanan transportasi, tetapi juga merambah ke pengiriman makanan
(delivery food) hingga layanan kesehatan. Hal ini berguna menambah jumlah
transaksi OVO dan Grab.
"Selain itu OVO juga berlaku di
222 kota di Indonesia dan secara regional digunakan di 336 kota di Asia
Tenggara. Melihat hal ini, tentu saja secara magnitude, OVO menjadi leading di
Indonesia dan Asia Tenggara," katanya.
Sebagai informasi, OVO saat ini juga
telah diunduh di 115 juta perangkat dan bisa digunakan untuk mengakses
pembayaran, transfer, top up dan tarik dana, serta manajemen aset dan
investasi.
Sumber : Kontan, 25.04.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar