KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa
waktu terakhir, perhatian dunia tertuju pada besarnya polusi yang terjadi di
lautan akibat sampah plastik. Hal ini memicu desakan kepada pemerintah
negara-negara terkait untuk memberlakukan larangan menggunakan kemasan berbahan
plastik.
Tentu hal ini kurang tepat mengingat
plastik disisi lain juga membawa manfaat positif bagi peradaban. Faktanya,
plastik adalah memproduksi plastik ternyata lebih hemat energi dibanding
produksi paper bag atau alternatif kemasan berbahan dasar lainnya. Plastik
hasil daur ulang bahkan lebih energi dan rendah emisi gas rumah kaca.
Wakil Ketua Umum Pengembangan Bisnis Asosiasi Industri
Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Budi Susanto Sadiman mengatakan, plastik berperan besar dalam kehidupan
modern. “Masalah lingkungan yang terjadi bukan pada plastiknya, tetapi pada
perilaku manusia dan ketidaksiapan manajemen limbah. Hal ini perlu
diklarifikasi agar tidak menimbulkan kerusakan pada industri dan perlu
ditangani segera,“ katanya dalam keterangan resminya, Jumat (3/5).
Menurut Budi, salah satu upaya untuk
memberikan pemahaman yang proporsional terkait isu sampah plastik ini adalah
dengan konsep circular economy yang dibawa di pameran K 2019 yang membuat
siklus pakai plastik tidak lagi berakhir di tempat pembuangan sampah dan dapat
kembali dimanfaatkan baik dalam bentuk bahan daur ulang, lisrik, bahan bakar
dan naphtha.
K 2019 akan mengangkat topik hangat ‘plastics for
sustainable development’ dan ‘circular economy’ yang akan dibahas secara
komprehensif dalam seminar-seminar yang digelar sepanjang pameran. Adapun pabrikan mesin Eropa menawarkan berbagai solusi
dalam mengumpulkan, memisahkan, dan mendaur ulang limbah plastik menjadi
senyawa yang dapat digunakan kembali.
Rencananya, K 2019, yang merupakan
pameran industri plastik dan karet terbesar di dunia akan kembali digelar di kota
Düsseldorf, Jerman, pada 16-23 Oktober 2019 mendatang. Dalam pameran ini akan menampilkan mesin-mesin
pemrosesan plastik dan karet terkini serta menghadirkan forum-forum bisnis yang
dihadiri oleh para pelaku industri plastik dan karet di dunia.
Menjelang pameran K 2019, Messe
Düsseldorf, selaku penyelenggara pameran menggelar roadshow seminar ke
negara-negara yang memiliki potensi tinggi di industri plastik dan karet. Salah
satunya roadshow seminar pameran K 2019 diselenggarakan Kamis (2/5) lalu di
Hotel Grand Hyatt, Jakarta, yang dihadiri para pelaku industri plastik dan
karet Indonesia.
Petra Cullman, Global Portfolio Director Plastics &
Rubber Messe Düsseldorf Gmbh,
menyebutkan, pameran K 2019 Düsseldorf adalah barometer kinerja industri plastik
dan karet dunia dan pusatnya inovasi. Perusahaan-perusahaan ternama di industri
plastik dan karet dari berbagai belahan dunia akan bertemu memamerkan teknologi
terbaru mereka, membahas trenterkini sekaligus menetapkan arah untuk masa
depan. “Tidak ada pameran perdagangan lainnya yang menawarkan berbagai bahan,
pemrosesan, serta teknologi aplikasi sebaik pameran K 201,” klaimnya.
Pameran K 2019 akan diikuti oleh lebih dari 3,000
perusahaan dari seluruh dunia dan ditargetkan dikunjungi oleh sekitar 200,000
pengunjung. Peserta pameran akan
menampilkan inovasi yang inspirasional berupa produk, permesinan dan peralatan,
bahan mentah dan penunjang, serta produk yang setengah jadi plastik dan karet.
Pameran K 2019 mencakup seluruh rantai nilai industry
dari produksi bahan mentah dan pembuatan mesin, termasuk serangkaian peralatan
sekunder hingga pemrosesan. Hal
inilah yang menjadi daya tarik pameran K 2019. Para pelaku industri plastik dan
karet dunia mendapat kesempatan mendapatkan gagasan-gagasan baru untuk bisnis
maupun produk mereka.
Sumber : Kontan, 03.05.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar