KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perekonomian
Indonesia berkinerja cukup baik pada tahun 2018, sedangkan pasar Fast-Moving
Consumer Goods (FMCG) terlihat stabil. Rumah Tangga Indonesia lebih
selektif dalam mengalokasikan pos pengeluarannya.
Fanny Murhayati, Marketing Director Kantar Indonesia menjelaskan bahwa konsumen menjadi lebih cerdas di dalam
mengonsumsi atau memilih produk dan servis. Ketersediaan barang di pasar adalah
hal yang penting, begitu juga dengan harga yang ditawarkan.
Persaingan tidak hanya berdasarkan
hal tersebut, tetapi juga bagaimana suatu produk dapat lebih menonjol
dibandingkan dengan pesaingnya, dan bagaimana mereka bisa meraih hati konsumen.
"Brand tidak bisa membuat satu
rencana untuk semua tipe konsumen, tetapi harus membuat strategi yang berbeda
sesuai karakter dan tipe target konsumennya," kata dia dalam siaran pers,
Minggu (5/5).
Venu Madhav, General Manager Kantar Indonesia, Worldpanel
Division menambahkan bahwa tahun
2019 adalah tahun yang menarik, tetapi juga tahun yang penuh dengan tantangan.
"Kami telah mengidentifikasi 6 faktor utama yang dapat membantu brand
untuk tumbuh di pasar kompetitif saat ini," ujarnya.
Pertama, membangun antusiasme dengan memberikan
pengalaman untuk konsumen melalui berbagai hal. Pengalaman tidak hanya didapat dari memiliki atau
mengkonsumsi produk. Pengalaman juga bisa didapatkan pada saat konsumen
berbelanja di toko, ataupun pada saat mereka melihat iklan di media atau media
sosial.
Misalnya untuk produk kosmetik,
dimana brands berkomunikasi dan memberikan pengalaman tentang produk mereka,
dengan menggunakan blogger atau vlogger kecantikan. Hal ini membantu brand
tersebut untuk lebih dikenal dan diingat oleh konsumen.
Kedua, memberikan kemudahan untuk konsumen melalui produk
siap santap dengan berkembangnya gaya hidup urban, Konsumen Indonesia kini menghabiskan lebih banyak waktu
diluar rumah.
Berdasarkan Worldpanel FMCG data,
konsumen Indonesia lebih sering mengkonsumsi produk makanan dan minimuman siap
santap di luar rumah di bandingkan dengan di dalam rumah.
Ketiga, rasa bangga sebagai orang Indonesia, banyak hal yang bisa dibanggakan sebagai orang
Indonesia. Seperti halnya menjadi tuan rumah Asian Games 2018; mempunyai
4
dari 7 unicorn start-up di kawasan ASEAN.
Rasa bangga sebagai Indonesia juga
terlihat dari meningkatnya jumlah referensi dan nilai-nilai lokal dalam
komunikasi suatu brand, serta produk inovasi dengan rasa lokal khas Indonesia
Keempat, berbeda (lebih menonjol) dibandingkan dengan
pesaing Bergantung hanya pada ketenaran tidak lagi cukup untuk suatu brand. Konsumen mencari hal-hal yang berbeda dan lebih
bermakna yang membuat mereka tertarik terhadap suatu produk atau servis.
Dengan persaingan market yang ketat
dan banyaknya pemaim baru yang memasuki pasar, merek harus menemukan cara untuk
menonjol dibandingkan dengan para pesaingnya. Komunikasi yang mudah diingat
harus sesuai dengan konten dan maksud yang tepat, dan ditargetkan kepada
audiens yang tepat.
Kelima, memahami aspirasi dari tipe konsumen yang berbeda. Dengan persaingan pasar yang sangat tinggi, mendorong
para pemain FMCG untuk dapat membuat strategi yang berbeda, untuk setiap tipe
target konsumennya.
Mereka juga harus dapat memahami
berbagai macam aspirasi berdasarkan perbedaan tipe kelompok usia (Generasi
Centenial vs. Millenial vs Gen X) di mana proses pengambilan keputusan
yang berbeda terlihat dari tipe kelompok usia ini.
Sebagai contoh, desain yang menarik
secara visual atau menarik sangat menarik bagi para centennial. Secara
keseluruhan, humor atau berita baru adalah penambah kreatif utama untuk semua
generasi. Lalu, perbedaan tipe kelas ekonomi, Ekonomi atas vs menengah vs
bawah, tipe kelas ekonomi atas biasanya mencari merek, produk, dan pengalaman
yang terbaik.
Berbeda halnya dengan kelas ekonomi
yang lebih rendah. Dengan mudahnya akses informasi melalui digital, mereka juga
banyak mendapatkan aspirasi melalui berbagai media. Brand yang dapat ditemui
dengan mudah dan menawarkan harga yang mudah dijangkau, akan dapat menari tipe
kelas ekonomi ini.
Kemudian, perkotaan besar vs
pedesaan. Pemain FMCG juga perlu menentukan strategi berdasarkan wilayah yang
berbeda Mereka perlu memahami aspirasi yang berbeda dari konsumen perkotaan dan
pedesaan "Apa yang mereka cari". Produk atau layanan yang dapat
menunjukkan keuntungan untuk para konsumen, akan memiliki kesempatan untuk
memenangkan hati konsumen
Keenam, merangkul digital. Konsumen Indonesia memiliki banyak pilihan untuk
hiburan elektronik mereka. Tidak hanya television tetapi internet sudah dapat
diakses hampir diseluruh nusantara. Banyak para pemain FMCG juga memanfaatkan
momentum ini, untuk berkomunikasi dengan konsumennya.
Meskipun e-commerce masih sangat kecil, tetapi
pertumbuhannya signifikan. Untuk FMCG, jumlah orang yang membeli secara online
di Indonesia, tumbuh dari 2% pada 2017 menjadi 6% pada 2018.
Semakin banyak konsumen Indonesia
melihat manfaat dan keuntungan berbelanja online terutama untuk kebutuhan bayi
dan premium produk perawatan pribadi.
Sumber : Kontan, 05.05.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar