Oleh: M. Tahir Saleh
NEW YORK (Bloomberg): American International Group (AIG) akan menjual salah satu unit usahanya, American International Assurance (AIA), kepada British Prudential Plc senilai US$35,5 miliar.
Manajemen AIG menyatakan penjualan itu termasuk di dalamnya dana sebesar US$25 miliar yang akan digunakan sebesar US$16 miliar untuk membayar utang ke Federal Reserve, sebagai pembayaran tunggal terbesarnya setelah bank sentral AS itu member dana talangan (bailout) lebih dari US$180 miliar.
Presiden dan CEO AIG Bob Benmosche mengatakan penjualan unit usaha itu adalah langkah signifikan dalam proses restruktusisasi perusahaan guna proses pengembangan.
"Transaksi ini adalah tonggak bagi kami dalam upaya membayar pajak, juga untuk memberikan ruang kemudahan bergerak lebih maju dalam restrukturisasi AIG," katanya, hari ini.
Pembelian AIA, unit AIG asuransi jiwa yang berbasis di Hongkong oleh British Prudentian ini semakin menguatkan posisi perusahaan asal Ingris itu yang sudah hadir di Asia selama 160 tahun sebagaimana dilaporkan New York Times. Adapun, Prudential sudah memiliki 11 juta polis asuransi, sementara AIA sendiri memiliki 23.500 pegawai dan 23 juta pelanggan di 15 wilayah di pasar Asia.
Rencana pembelian perusahaan asuransi itu juga menguatkan indek saham dan dolar AS pada level tinggi selain juga didorong meningkatnya pertumbuhan data konsumen di negara Paman Sam itu dan kemungkinan penyelamatan Yunani oleh Eropa. Sejumlah indikator itu member sinyal ada perbaikan ekonomi AS yang signifikan.
Indeks Standard & Poor's 500 naik 0,5% pada pukul 09.35 waktu New York hari ini seperti yang dialami indeks Eropa Stoxx 600. Adapun indeks dolar AS juga naik 0,7% menjadi 80,906 mendekati level tertingginya sejak Juni tahun lalu.
Indeks konsumsi AS naik 0,5% pada Januari dan melengkapi kenaikan empat kali berturut-turut. Hal itu menandakan optimistis cukup besar bahwa ada kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi AS pada masa mendatang dengan naiknya indek konsumsi.
"AIG atau AIA cukup besar. Penjualan ini menunjukkan ada minat masyarakat pada saham
di pasar. Dengan demikian kepercayaan konsumen meningkat positif untuk pasar," kata John Carey, manajer keuangan Pioneer Investment Management, perusahan yang mengawasi lebih dari US$200 juta.(yn)
Sumber : Bloomberg-BI, 01.03.10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar