Liputan6.com, New York : US Airways Group Inc dan AMR
Corp akan bergabung untuk menjadi maskapai penerbangan terbesar di dunia
senilai US$ 11 miliar. Kesepakatan itu akan diumumkan dalam waktu seminggu,
setelah menyelesaikan perbedaan penting pada penilaian dan struktur manajemen.
Berdasarkan ketentuan dari kesepakatan yang masih sedang
diselesaikan, Chief Executive US Airways Doug Parker akan menjadi CEO,
sedangkan AMR Corp Tom Horton menjadi ketua non-eksekutif dewan, ketentuan itu
akan berakhir pada 2014, ketika penggabungan perusahaan mengadakan rapat
tahunan pertama.
Kesepakatan itu bisa lebih dari 14 bulan, setelah induk
dari American Airlines mengajukan kebangkrutan pada November 2011 dan akan
menandai kombinasi terakhir pembawa warisan AS, menyusul Delta dan United
Continental.
"Dari hasil penggabungan semua saham diantaranya
sebesar US$ 10.5 miliar dan US$ 11 miliar, dan akan memberikan AMR kreditur 72%
kepemilikan di perusahaan baru dan Airways US pemegang saham sisanya,"
ujar CEO US Airways Doug Parker seperti dilansir dari reuters, Senin
(11/2/2013).
Dewan perusahaan penerbangan mengatakan keduanya
diharapkan untuk bertemu di tengah-tengah minggu mendatang untuk memberikan
suara pada kesepakatan yang telah diusulkan. Untuk pengumuman, mungkin akan dikabarkan
pada akhir minggu. Proses negosiasi masih terus berlangsung dan masih bisa
tertunda.
Perusahaan awalnya mencoba untuk menjadwalkan rapat dewan
pada hari senin esok, pihak kreditur komite AMR yang merencanakan pertemuan
rapat tersebut, dan akan diumumkan kata kesepakatan penggabungan tersebut pada
hari selasa esok.
Tapi, pihak AMR Corp masih membutuhkan waktu lebih banyak
dalam menyelesaikan detail dan rincian dari dua maskapai penerbangan ini. Untuk
penyelesaiannya diharapkan sampai hari Rabu.
Komite Kreditur AMR akan bertemu di New York, sebagai
langkah awal, dan akan melanjutkan diskusi mengenai penggabungan kedua maskapai
penerbangan tersebut.
Kombinasi dengan US Airways akan menciptakan maskapai top
di dunia, dengan lalu lintas penumpang dan membantu kedua operator lebih mampu
bersaing dengan rivalnya yaitu, Serikat Continental Holdings dan Delta Air
Lines Inc.
Dana penggabungan kedua maskapai tersebut dananya lebih
kecil sebesar US$ 11 miliar, jika dibanding rivalnya Delta mencapai sebesar US$
12,4 miliar dan United Continental mencapai sebesar US$ 8,7 miliar.
Modal saat ini direncanakan untuk perpecahan rasio antara
kreditur AMR dan US Airways sebagai pemegang saham menyiratkan, untuk valuasi
sekitar $ 3 miliar untuk US Airways dan sisanya sekitar US$ 7,5 miliar-US$ 8
miliar untuk pihak AMR Corp. (Dis/Nur)
Sumber : Liputan6, 11.02.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar