JAKARTA--Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta akan membentuk tim khusus, dengan melibatkan perwakilan
masyarakat serta pihak otoritas, terkait penentuan tarif tiket pada
rencana pembangunan moda transportasi mass rapid transit (MRT).
Pembetukan tim
tersebut dirpoyeksikan untuk mencari solusi yang tepat agar moda MRT dapat
populer digunakan masyarakat Ibu Kota.
Adapun terkait tarif
berdasarkan hasil pengkajian PT MRT Jakarta, diprediksi memprediksi harga tiket
tanpa subsidi mencapai Rp 35.000 per orang.
Sementara jika dengan
subsidi, berada dikisaran Rp 15.000 per orang dengan proyeksi jumlah penumpang
mencapai 174.000-261.800 orang per hari. Dengan asumsi subsidi pemerintah Rp
3,1 triliun dalam 11 tahun dan atau Rp 2,2 triliun dalam 22 tahun.
Gubernur Joko Widodo
mengemukakan pembentukan tim khusus serta pendampingan pembangunan MRT dengan
kebijakan keras yang terkait merupakan langkah taktis agar moda MRT dijadikan
pilihan transportasi masyarakat Jakarta.
"Memang ada
keraguan ada keraguan dari masyarakat untuk menggunakan MRT.
Alasannya cukup
klasik, yakni tarif yang relatif lebih mahal dibanding beraktvitas menggunakan
jenis transportasi lain. Nah ini kemudian kita akan membentuk tim antara
otoritas dengan masyarakat untuk mencari solusi alternatif," ujarnya, Rabu
(20/2).
Kendati demikian,
Jokowi tetap optimistis jika MRT diterima dengan baik masyarakat Jakarta meski
sejumlah pihak masih meragukan jumlah cost serta jumlah penumpang yang rendah.
Direktur Utama PT MRT
Jakarta Tribudi Rahardjo mengungkapkan pihaknya telah melakukan sejumlah
pengkajian pengerjaan megaproyek tersebut, diantaranya telaah finansial serta
proyeksi penumpang MRT tahun pertama.
"Studi lanjutan
juga akan kami lakukan terutama terkait penentuan harga tiket karena masih
menunggu struktur dan besaran subsidi yang nantinya akan diberikan
pemerintah," tuturnya. (if)
Sumber : Bisnis
Indonesia, 20.02.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar