Bisnis.com,
JAKARTA - Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalihan saham PT
Kawasan Berikat Nusantara (KBN), PT Pembangunan Jaya Ancol, dan PT JIEP kepada
PT
Jakarta Propertindo diharapkan mampu menjadikan perusahaan semakin
semakin kuat dan komplit untuk bersaing dengan perusahaan besar lainnya.
Kepala Badan Pembinaan
BUMD dan Penanaman Modal DKI Jakarta, Catur Laswanto mengatakan persaingan di dunia bisnis
saat ini sedemikian kuatnya, sehingga kalau masih bertahan dalam bentuk
perusahaan-perusahaan skala kecil, modal terbatas, dan keahlian yang kurang
mencukupi, tentu akan kesulitan bersaing dengan perusahaan swasta besar yang
sudah ada.
"Tapi
kalau bergabung tentu akan menjadi semakin besar secara modal, SDM, dan
kecakapan ditopang oleh orang-orang yang profesional dan kompeten di bidangnya,
tidak seperti kondisi BUMD sebelumnya," tuturnya, Senin (28/9/2015).
Pihaknya
mengakui bahwa pengelolaan BUMD sebelum-sebelumnya masih jauh dari harapan,
baik dari sisi profesionalisme contohnya kerja sama dengan pihak swasta yang
selalu lemah, lalu pengelolaan yang bermasalah lantaran good corporate
governance pengurusnya tidak begitu bagus.
"Kemarin
kan BUMD-BUMD dikelola oleh orang-orang yang kurang memiliki latar belakang
bisnis, namun untuk yang baru-baru ini kan banyak dipimpin oleh orang orang
yang secara track record berhasil di beberapa perusahaan sebelumnya dan
pemilihan manajemen itu juga dijamin tidak ada interest politis tertentu,"
tuturnya.
Saat ini
pihaknya sedang intensif melakukan pertemuan-pertemuan dengan SKPD terkait dan
BUMD untuk kesiapan hal itu, pasalnya akan banyak hal yang harus diperiapkan
guna mendorong segera terbentuknya holding company tersebut.
"Karena
ini bukan persoalan sederhana, seperti kita lihat aspek legalnya yang harus
didukung dengan perda, yang mana tentu ini bukan proses gampang, lalu belum
lagi secara legal dalam hal yang berkaitan dengan kewajiban pada pihak ketiga,
integrasi kelembagaannya, tentang business plan ke depan seperti apa, sumber
daya manusianya," tuturnya.
Pihaknya
berharap pada 2016 proses holding company tersebut sudah bisa terealisasi
dengan baik.
"Kami
kira 2016 sudah bisa terbentuk, akan tetapi kita harus ada komunikasi politik
yang dibangun dengan baik, termasuk dengan dewan, karena menyangkut perubahan
perda. Kalau dari sisi BUMD sudah clear dan mendukung," tuturnya.
Sumber :
Bisnis Indonesia, 28.09.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar