JAKARTA.
PT
Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF AeroAsia) menggandeng empat
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak usaha pelat merah untuk kerja sama
strategis di bidang pengembangan bisnis Maintenance, Repair & Overhaul (MRO)
dan modifikasi.
Keempat
perusahaan pelat merah tersebut, yaitu PT Nusantara Turbin & Propulsi (NTP), PT
Dirgantara Indonesia (Persero), PT Indopelita Aircraft Services (IAS) dan PT
Merpati Maintenance Facility (MMF). Kelima perusahaan yang bergerak di
bidang perawatan pesawat terbang tersebut meneken nota kesepahaman (MoU)
pembentukan Indonesia Service Hub pada Kamis (2/3).
Indonesia
Service Hub akan mengembangkan bisnis MRO dan komponen pesawat, baik untuk
penerbangan sipil maupun militer.
Dalam
nota kesepahaman tersebut, GMF dipercaya sebagai koordinator dalam pelaksanaan
kerja sama. Direktur utama GMF Juliandra mengatakan, kerja sama strategis ini
merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam membesarkan industri perawatan
pesawat di Indonesia. "Dengan sinergi ini kami berharap industri perawatan
pesawat terbang dalam negeri dapat berkembang dan berinovasi bersama,” katanya
dalam keterangan resmin, Kamis (2/3).
Menteri
BUMN Rini M. Soemarno dalam kesempatan yang sama berharap, kelima perusahaan
ini mampu memberikan service terhadap pesawat-pesawat tidak hanya yang ada di
Indonesia namun bisa menjangkau seluruh Asia, bahkan sampai Afrika, mengingat
letak geografis kita masih sangat memungkinkan untuk melakukan hal tersebut.
Sementara
itu, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media (PSIM)
Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan, kelima perusahaan ini
memiliki potensi bisnis yang tinggi dengan kemampuannya masing-masing.
"Dengan bekerja sama tentu industri MRO dalam negeri akan menjadi lebih
optimal baik dari segi pengembangan kapasitas dan kapabilitas maupun daya serap
pasarnya,” kata Fajar.
Indonesia
Service Hub sebagai sinergi antar bengkel pesawat BUMN dan anak usaha BUMN ini
juga memberi nilai tambah bagi GMF. Kerja sama ini sebagai perwujudan ekspansi
bisnis yang menjadi salah satu pilar grand strategi GMF. Apalagi GMF sedang
melakukan ekspansi bisnisnya ke arah general aviation di mana dibutuhkan
kapabilitas dalam merawat pesawat khususnya berjenis turbo-prop.
Dalam
usahanya tersebut, GMF telah membentuk kerja sama operasi (KSO) dengan MMF yang
sudah mulai beroperasi Januari silam. KSO GMF-MMF saat ini juga telah
menyepakati kerja sama dengan Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang
Banyuwangi (BP3B) dan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia dalam hal perawatan
pesawat Cessna 172 yang bertujuan untuk pengembangan kapabilitas dan kapasitas
meliputi airframe, engine & propeller, komponen serta special services.
Sumber
: Kontan, 02.03.17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar