JAKARTA.
Kontribusi pendapatan Non Aeronautika PT Angkasa Pura I (AP I) terus
mengalami peningkatan. Sepanjang tahun 2016, pendapatan perusahaan dari bisnis
di luar pengelolaan bandara mencapai Rp 2,52 triliun atau meningkat 20,5%
dibanding tahun sebelumnya yang hanya tercatat sebesar Rp 2,09 triliun.
Sepanjang
tahun 2016, AP I membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 6,13 triliun pada 2016
atau meningkat 17% dibandingkan dengan Rp 5,24 triliun pada 2015. Dengan
begitu, bisnis non aeronautika tahun lalu berkontribusi 41,1% terhadap
pendapatan perusahaan pelat merah tersebut. Sedangkan tahun sebelumnya, bisnis
ini baru berkontribusi 39,8%.
Danang Satio
Baskoro, Direktut Utama AP I mengatakan pendapatan non aeronautika tersebut didapat
dari pendapatan pemakaian telepon, listrik, air, parkir, anjungan dan kartu pas
Rp 250,01 miliar, sewa Rp581,3 miliar, pemakaian ruang tunggu Rp 96,72 miliar,
dan konsesi Rp1,134 triliun.
"Kemudian
dari event dan promosi Rp 27,67 miliar, pergudangan Rp 302,89 miliar, jasa
pemeliharaan dan perbaikan Rp 84,47 miliar serta jasa lainnya Rp 48
miliar," ungkap Danang dalam keterangan resminya, Senin (27/3).
Sementara
pendapatan aeronautika perusahaan mencapai Rp 3,61 triliun atau hanya tumbuh
14,4% dibanding pendapatan pada tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 3,15
triliun.
Pendapatan
aeronautika itu berasal dari jasa pendaratan, penempatan dan penyimpanan
pesawat udara senilai Rp 525,53 miliar, jasa penumpang pesawat udara Rp 2,77
triliun atau tumbuh 16,5% dari tahun sebelumnya, pemakaian aviobridge Rp133,82
miliar, pemakaian counter Rp 105,76 miliar dan pemakaian BHS/HBS international
Rp 74,65 miliar.
Sejalan
dengan pertumbuhan pendapatan usaha tersebut, AP I juga mencetak laba bersih
atau laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
sebesar Rp1,15 triliun. Ini meningkat 38% dari Rp841,54 miliar pada tahun 2015.
Sumber
: Kontan, 27.03.17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar