JAKARTA.
PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk mengundur rencana mengoperasikan secara
komersial pabriknya yang berlokasi di Rembang, Jawa Tengah. Pengoperasian yang
semula dijadwalkan April akan ditunda beberapa bulan setelahnya.
Agung
Wiharto, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mengatakan, saat ini PT
Semen sedang melakukan uji coba produksi 2.000 ton. Sejatinya produksi sudah
dilakukan sejak Desember 2016 namun memang belum produksi untuk komersial.
“Entah Mei atau Juni akan dioperasikan secara
komersial. Kami tidak tergesa-gesa,” ujar Agung, Minggu (19/3). Meski saat ini
aksi demo petani Rembang terus berlangsung, namun, hal tersebut tidak
menghalangi perusahaan untuk mengoperasikan pabriknya.
Sekadar
informasi, pabrik Semen di Rembang, Jawa Tengah yang sempat kena semprit Mahkamah
Agung (MA). Sebab, proyek pabrik ini masih harus memperbaiki analisis
dampak lingkungan (Amdal).
Menurut
Agung, selama ini perusahaan sudah sering melakukan mediasi dengan masyarakat.
Anggaran corporate social responsibility (CSR) tahun 2016 misalnya
sebesar Rp 25 miliar. CSR tersebut meliputi bidang pendidikan, kesehatan, dan
infrastruktur.
Perusahaan
menawarkan solusi pengadaan air untuk masyarakat dengan menggunakan block
mining system dan zero run off dengan membentengi daerah batu kapur yang
panjangnya 10 meter sampai 50 meter. Dengan begitu air tidak akan lari keluar
dan air tertampung ke dalam tidak mengalir keluar. Selain itu perusahaan
membatasi diri dengan hanya menggali sekitar 10 hektare per tahun.
Mengenai
rencana perusahaan untuk mengakuisisi pabrik penggilingan (grinding) semen di
Bangladesh, Agung mengatakan hal tersebut masih belum sampai titik final.
“Kami
melihat Bangladesh salah satu pasar yang baik. Potensinya besar karena di sana
tidak ada pabrik semen, hanya ada grinding plan. Mereka tidak punya pabrik
semen karena tidak ada tambang batu kapur,” kata Agung.
Agung
mengatakan, selama ini Semen Indonesia mengekspor semen setengah jadi atau
semen jadi ke Bangladesh sekitar 200.000 ton per tahun. Angkanya cukup besar
mengingat total ekspor Semen Indonesia sendiri sekitar 500.000 ton per tahun.
Sumber
: Kontan, 20.03.17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar