Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi
Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menilai Indonesia perlu membangun sistem
rantai pasok berbasis digital guna meningkatkan daya saing.
Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan kemajuan sistem perdagangan dalam kerangka
logistik saat ini sangat bergantung pada perkembangan teknologi yang ada
sekarang yakni bagaimana semua stakeholders dapat merasakan manfaat teknologi
tersebut.
“Marilah kita melihat beberapa
perkembangan teknologi yang merubah bisnis, perilaku dan birokrasi. Begitu pun
Indonesia, kita sedang berusaha berubah menjadi lebih digital dan
terintegrasi,” ujarnya, melalui siaran pers, Rabu (2/1/2019).
Dia mengatakan digitalisasi dan
logistik menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena cepat atau
lambat digitalisasi telah merambah ke semua lini dan salah satunya adalah
sektor logistik.
Menghadapi era revolusi industry 4.0.,
imbuhnya, ALFI telah melakukan pengembangan digital smart logistics yang
dibangun dalam platform khusus dalam portal ilfa.or.id dan pengembangan
tersebut telah dilakukan secara bertahap.
“Melalui portal itu, saat ini modul
yang siap adalah modul impor, ekspor, track and trace, yang telah mencakup
lebih dari 150 negara, selanjutnya pengembangan rantai pasok sampai dengan ke
last mile delivery,” paparnya.
Saat ini, industri logistik berada
di perjalanan atau menuju pada Industri 4.0 dengan pertumbuhan berada pada
kecepatan atau dari economy of scale ke economy of speed dan mempengaruhi
hampir di semua Industri termasuk di bidang mata rantai pasok maupun
e-logistics.
Yukki mengatakan, transformasi
digital dari revolusi industri ketiga menuju Industri 4.0 adalah gabungan
operasional dengan industri digital. Penggabungan akselerator dalam inovasi
itu, salah satunya dengan implementasi IOT (internet of things),
dimana ALFI telah memfasilitasi anggotanya untuk menggunakan platform tersebut.
Sumber : Bisnis, 02.01.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar