DENPASAR: Bali segera mengoperasikan bus kota Trans Sarbagita yang menghubungkan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan yang merupakan bantuan pemerintah pusat untuk mengatasi persoalan transportasi. Hari ini empat bus, dari 15 bus yang dijanjikan telah tiba di Denpasar.
Bus itu kini diparkir di di halaman Kantor Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali di Denpasar.
Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Pemprov Bali I Made Santha mengatakan bus Trans Sarbagita bantuan pemerintah pusat akan dikirim secara bertahap.
Saat ini nomor polisinya masih status Jakarta (B) pelat merah, karena pencabutan berkas di Polda Metro Jaya belum tuntas.
“Sekarang Kabid Teknik, Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Pemprop Bali, sedang mengurus mutasi dari Polda Metrojaya ke Pemprov Bali,” ujarnya hari ini.
Secara resmi penyerahan bus itu telah dilakukan pada 20 Juli 2011 dari Departemen Kementerian Perhubungan kepada Wakil Gubernur Bali Anak Agung Puspayoga di Jakarta.
Santha menjelaskan, Bali mendapat jatah bantuan 15 buah bus yang ber-AC dengan kapasitas masing-masing 40 tempat duduk penumpang.
Setiap hari dijadwalkan empat bus tiba di Bali, sehingga paling lambat Jumat pekan ini ke-15 bus tersebut sudah tiba di Bali. Untuk operasionalnya, lanjut Santha, ditargetkan paling lambat pekan ketiga atau keempat Agustus ini, karena pihaknya masih menyelesaikan administrasi balik nama dari Jakarta ke Bali.
"Kami sudah melakukan berkoordinasi dengan instansi terkait dan bila semua kelengkapan surat-surat sudah beres, paling lambat pekan ketiga atau keempat Agustus sudah bisa melayani trayek yang sudah disiapkan," papar Santha.
Santha menambahkan, bus Trans Sarbagita akan melayani tiga koridor yakni, koridor I trayeknya dari Patung Catur Muka, Denpasar menuju Patung GWK (PP) Jimbaran, koridor II trayeknya Terminal Batubulan Gianyar menuju Nusa Dua (PP), dan koridor III dari Jl. Gatot Subroto-Canggu-Bandara Ngurah Rai, Badung (PP).
"Bus Trans Sarbagita bukan barang instan, melainkan angkutan ini untuk menjawab kemacetan yang terjadi di sejumlah wilayah di Bali,” kata Santha.
Karo Humas dan Protokol Pemprop Bali I Ketut Teneng mengatakan tarif angkutan bus Trans Sarbagita ini sangat terjangkau bagi masyarakat termasuk masyarakat kurang mampu. Teneng mengimbau warga yang melalui jalur-jalur tersebut agar menggunakan angkutan ini, karena selain nyaman juga dapat mengurangi kemacetan arus lalu lintas.
Masyarakat pengguna angkutan ini, kata Teneng, dijamin tidak akan sampai memerlukan waktu lama, karena setiap 15 menit dari satu halte ke halte lainnya bus sudah tiba dan hanya berhenti satu menit untuk menaikkan penumpang," kata Teneng.(mmh)
Sumber : Bisnis Indonesia, 01.08.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar