DENPASAR: Sejumlah perusahaan kargo di Bali terancam gulung tikar akibat penurunan ekspor dari daerah ini sebesar 30%.
Chairman IATA Cargo Agent Club (ICAC) Bali Handy Saputra mengatakan penurunan bisnis kargo ini sangat memukul pengusaha dan berdampak buruk terhadap kinerja usaha.
Sumber : Bisnis Indonesia, 21.08.11.
Chairman IATA Cargo Agent Club (ICAC) Bali Handy Saputra mengatakan penurunan bisnis kargo ini sangat memukul pengusaha dan berdampak buruk terhadap kinerja usaha.
"Jika kondisi ini terus berlangsung hingga akhir tahun, bukan mustahil akan banyak usaha kargo yang gulung tikar," kata Handy akhir pekan lalu.
Menurut Handy menurunnya bisnis di industri kargo tak lepas dari turunnya nilai ekspor produk dari Bali. Hantaman krisis internasional dan musibah tsunami di Jepang menjadi penyebab menurunnya pasar ekspor dari Bali.
Handy mengatakan krisis berkepanjangan serta musibah tsunami telah dirasakan dampaknya oleh pelaku bisnis kargo di Bali. Bahkan ada ancaman besar terhadap keberlangsungan perusahaan kargo.
Kata dia sejumlah perusahaan kargo ada yang sudah melakukan pengurangan karyawan. Mereka harus menekan pengeluaran untuk bisa bertahan. "Jika kondisi ini bertahan sampai akhir tahun, saya perkirakan ada beberapa perusahaan kargo akan tutup," katanya.
Handy menjelaskan di Bali banyak usaha ydi bidang pengiriman barang ke luar negeri, namun hanya puluhan yang memiliki sertifikasi dari IATA. Perusahaan kargo yang tergabung dalam ICAC Bali berjumlah 21 perusahaan. Sebagai asosiasi pihaknya berupaya melakukan kebijakan yang bisa mendukung akyivitas para anggota.
Selain persoalan pasar, dia mengatakan perusahaan-perusahaan kargo di Bali mengalami kekurangan SDM. Tenaga yang benar-benar siap untuk bekerja di sektor ini sangat terbatas. "Tahun ini kami akan kembali melakukan kursus bekerja sama dengan Garuda Training Center. Ini merupakan upaya kita untuk meningkatkan SDM yang sudah ada," tkata Handy.
Selain traning, pihaknya juga akan menggandeng lembaga pendidikan, asosiasi yang terkait ekspor untuk mencetak SDM yang bisa bekerja di sektor ini. Tenaga-tenaga yang terampil diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik.
"Kami ingin kehadiran ICAC di Bali ini akan menciptakan persaingan sehat. Kami harapkan ICAC ini akan memberikan dampak bagi masyarakat," kata Hany yang juga pemilik PT Prathama Line Logistics ini.(Ema Sukarelawanto/ Bsi)
Menurut Handy menurunnya bisnis di industri kargo tak lepas dari turunnya nilai ekspor produk dari Bali. Hantaman krisis internasional dan musibah tsunami di Jepang menjadi penyebab menurunnya pasar ekspor dari Bali.
Handy mengatakan krisis berkepanjangan serta musibah tsunami telah dirasakan dampaknya oleh pelaku bisnis kargo di Bali. Bahkan ada ancaman besar terhadap keberlangsungan perusahaan kargo.
Kata dia sejumlah perusahaan kargo ada yang sudah melakukan pengurangan karyawan. Mereka harus menekan pengeluaran untuk bisa bertahan. "Jika kondisi ini bertahan sampai akhir tahun, saya perkirakan ada beberapa perusahaan kargo akan tutup," katanya.
Handy menjelaskan di Bali banyak usaha ydi bidang pengiriman barang ke luar negeri, namun hanya puluhan yang memiliki sertifikasi dari IATA. Perusahaan kargo yang tergabung dalam ICAC Bali berjumlah 21 perusahaan. Sebagai asosiasi pihaknya berupaya melakukan kebijakan yang bisa mendukung akyivitas para anggota.
Selain persoalan pasar, dia mengatakan perusahaan-perusahaan kargo di Bali mengalami kekurangan SDM. Tenaga yang benar-benar siap untuk bekerja di sektor ini sangat terbatas. "Tahun ini kami akan kembali melakukan kursus bekerja sama dengan Garuda Training Center. Ini merupakan upaya kita untuk meningkatkan SDM yang sudah ada," tkata Handy.
Selain traning, pihaknya juga akan menggandeng lembaga pendidikan, asosiasi yang terkait ekspor untuk mencetak SDM yang bisa bekerja di sektor ini. Tenaga-tenaga yang terampil diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik.
"Kami ingin kehadiran ICAC di Bali ini akan menciptakan persaingan sehat. Kami harapkan ICAC ini akan memberikan dampak bagi masyarakat," kata Hany yang juga pemilik PT Prathama Line Logistics ini.(Ema Sukarelawanto/ Bsi)
Sumber : Bisnis Indonesia, 21.08.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar