JAKARTA: Sejumlah pelabuhan di Indonesia menerima bantuan hibah perlengkapan keamanan dari Jepang senilai 2,08 miliar yen, khususnya untuk pelabuhan kapal penumpang.
Dana tersebut diserahkan untuk penggunaan proyek sistem lalu lintas kapal (vessel trafic system/VTS) di perairan Malaka dan Singapura serta proyek sistem keamanan pelabuhan dan kapal.
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Leon Mohammad mengatakan dana tersebut dialokasikan untuk VTS senilai 1,53 miliar yen, sedangkan untuk keamanan pelabuhan senilai 545 juta yen.
"VTS untuk pengamanan kapal-kapal yang lewat di perairan Malaka dan Singapura. Realisasi VTS antara lain untuk pengadaan radar yang akan memantau keberadaan kapal," kata Leon saat serah terima hibah dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yosinori Katori di Jakarta, siang tadi.
Dia menambahkan perlengkapan untuk pelabuhan ini dititikberatkan pada pelabuhan kapal penumpang. "Pada intinya agar barang yang dibawa penumpang adalah barang yang tidak berbahaya," tuturnya.
Menurut Leon, sejauh ini alat-alat yang telah terpasang sangat efektif untuk mengamankan pelabuhan. Penumpang yang masuk dijamin tidak membawa barang berbahaya.
Beberapa pengadaan untuk VTS a.l. menara pemantau, gedung pusat VTS dan data komunikasi, dan lainnya.
Untuk proyek sistem keamanan pelabuhan ditargetkan bagi delapan pelabuhan di Indonesia, yaitu Belawan, Dumai, Teluk Bayur, Palembang, Tanjungpinang, Pontianak, Benoa dan Makassar.
Perlengkapan yang diadakan untuk sistem keamanan pelabuhan adalah CCTV kamera sistem monitor, X-ray, metal detector, power generator emergency dan lampu. (er)
Sumber : Bisnis Indonesia, 16.08.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar