JAKARTA: Komisi IV DPR menilai seminggu menjelang Lebaran seluruh pasokan kebutuhan pokok aman dan harga relatif stabil meski diperlukan perbaikan sistem pergudangan dan pola pendistribusian barang.
Demikian dikemukakan oleh Wakil Ketua Komisi IV Herman Khaeron saat memimpin inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah pasar dan tempat pendistribusian barang. Selain mengunjungi gudang Dolog DKI Jakarta, Dolog Cimindi, Jawa Barat, rombongan Komisi IV DPR yang membidangi pertanian, kehutanan dan kelautan juga meninjau Pasar Induk Sayuran Cibitung, Pasar Beras Johar Karawang dan Rumah Potong Hewan Ciroyom.
"Seminggu menjelang Lebaran ini kebutuhan pokok aman, terutama untuk beras di DKI Jakarta dan Banten. Semua stok aman dan harga stabil," ujar Herman didampingi Anggota Komisi IV Siswono Yudohusodo dan sejumlah anggota DPR lainnya.
Kendati stok kebutuhan aman, kata Herman, pelaku pasar juga diminta untuk tetap mewaspadai sistem pendistribusian barang. Menurut dia, sistem pendistribusian barang akan sangat berpengaruh pada harga.
Terkait adanya masa jeda pelaku pasar seminggu sebelum dan seminggu setelah Lebaran akibat terjadinya penurunan pendistribusian barang, Herman meminta Kementerian Pertanian untuk menyikapinya.
"Saya meminta Sekjen Kementerian Pertanian ke depan harus ada mekanisme yang dibangun bahwa selama jeda libur pengiriman barang, seminggu dan seminggu setelah lebaran harus ada solusi bagaimana mengisi kekosongan distribusi itu. Ini persoalan yang harus dituntaskan," ujarnya saat meninjau Pasar Induk Sayur Cibitung hari ini.
Anggota Komisi IV DPR Siswono Yudohusodo menyatakan kekhawatirannya akibat kian merajalelanya buah impor di pasar lokal. Menurut dia, semua pihak termasuk pemerintah dan pelaku pasar untuk terus mencari upaya guna memberdayakan produk lokal.
Dari hasil pemantauan Komisi IV di pasar yang dikunjungi, hampir semua buah dan sayur andalan lokal dikuasai oleh komoditas impor dari China.
"Memang China itu kelebihan pasok dari kebutuhannya sehingg diimpor ke Indonesia dengan harga bersaing," ujarnya. Beberpa komoditas yang dikuasai China termasuk jeruk, wortel dan kentang. (tw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar