JAKARTA: Seiring dengan prediksi menurunnya angka penjualan kendaraan bermotor pada Agustus, Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) juga menyatakan penjualan ban pada bulan tersebut turun 12,5%.
Ketua Umum APBI Aziz Pane mengatakan penurunan tersebut semata-mata akibat pendeknya hari kerja karyawan guna mempersiapkan libur Lebaran, bukan disebabkan menurunnya pertumbuhan ekonomi.
"Penjualan ban baik ekspor maupun domestik pada Agustus tentu ikut terkoreksi. Penjualan ban turun karena produksinya menurun. Produksi menurun karena hari kerja pada Agustus lebih pendek gara-gara ada libur Lebaran," katanya hari ini.
Jika penjualan ban bulanan berkisar 4,5 juta unit, penjualan ban pada Agustus diperkirakan sekitar 4 juta unit atau terkoreksi sekitar 12,5% dibandingkan dengan penjualan bulanan.
Namun, dia yakin penjualan ban mulai pertengahan September dan Oktober akan kembali normal bahkan berpotensi mencapai puncaknya atau di atas 5 juta – 5,5 juta unit per bulan.
Jika prediksi itu benar, penjualan pada periode itu dapat menutupi defisit penjualan yang terjadi pada Agustus sehingga masih berpeluang mencapai target.
"Tren setelah Lebaran biasanya seperti itu. Secara umum, permintaan ekspor maupun domestik pada tahun ini tetap sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Artinya, masih terjadi pertumbuhan," terangnya. (sut)
Ketua Umum APBI Aziz Pane mengatakan penurunan tersebut semata-mata akibat pendeknya hari kerja karyawan guna mempersiapkan libur Lebaran, bukan disebabkan menurunnya pertumbuhan ekonomi.
"Penjualan ban baik ekspor maupun domestik pada Agustus tentu ikut terkoreksi. Penjualan ban turun karena produksinya menurun. Produksi menurun karena hari kerja pada Agustus lebih pendek gara-gara ada libur Lebaran," katanya hari ini.
Jika penjualan ban bulanan berkisar 4,5 juta unit, penjualan ban pada Agustus diperkirakan sekitar 4 juta unit atau terkoreksi sekitar 12,5% dibandingkan dengan penjualan bulanan.
Namun, dia yakin penjualan ban mulai pertengahan September dan Oktober akan kembali normal bahkan berpotensi mencapai puncaknya atau di atas 5 juta – 5,5 juta unit per bulan.
Jika prediksi itu benar, penjualan pada periode itu dapat menutupi defisit penjualan yang terjadi pada Agustus sehingga masih berpeluang mencapai target.
"Tren setelah Lebaran biasanya seperti itu. Secara umum, permintaan ekspor maupun domestik pada tahun ini tetap sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Artinya, masih terjadi pertumbuhan," terangnya. (sut)
Sumber : Bisnis Indonesia, 22.08.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar