JAKARTA, KOMPAS.com — Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan
Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD)
mencatat, masyarakat Jepang yang berusia dewasa memiliki kemampuan paling
tinggi dalam hal matematika dan membaca jika dibandingkan dengan 23 negara lain
yang menjadi anggota organisasi itu.
Hal itu diperoleh dari survei yang dilakukan terhadap
166.000 penduduk negara anggota OECD untuk penduduk yang berusia 16-65 tahun.
Hasilnya, hanya 4,9 persen penduduk dewasa Jepang yang memperoleh skor rendah
(1 dari skala 5) dalam soal matematika sederhana dan membaca.
Setelah Jepang, posisi kedua ditempati oleh Finlandia dan
ketiga oleh Belgia. "Dari survei itu secara umum bisa disimpulkan bahwa
setiap lima penduduk Jepang dan Finlandia memperoleh skor tinggi dalam hal
matematika dan membaca, yaitu di kisaran level 4," tulis OECD dalam
laporan yang dirilis Selasa (8/10/2013).
Dengan hasil itu, diketahui bahwa masyarakat Jepang dan
Finlandia bisa melakukan pekerjaan dalam satu waktu (multitasking), yaitu
mengintegrasikan informasi dan menafsirkan atau menyintesiskan informasi.
OECD juga menyebutkan bahwa jumlah warga Jepang yang
kurang berpendidikan sangatlah kecil jika dibandingkan dengan yang mengenyam
pendidikan tinggi.
Dalam hal kemampuan matematika, hasil tersebut
mencerminkan bahwa warga Jepang paling unggul jika dibandingkan negara lainnya.
Hanya 8,1 persen warga Jepang yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan
matematika.
Sementara itu, untuk Perancis, persentase warga yang
kesulitan dalam hal mengerjakan matematika mencapai 28 persen, sedangkan untuk
Spanyol dan Italia di atas 30 persen.
Berikut adalah daftar 10 besar anggota OECD yang warga
negaranya pandai mengerjakan matematika dan memiliki literasi yang baik.
1. Jepang
2. Finlandia
3. Belgia
4. Belanda
6. Swedia
7. Norwegia
8. Denmark
9. Slowakia
10. Ceko
11. Austria
12. Estonia
13. Jerman
Sumber : Kompas, 08.10.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar