Bisnis.com,
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tengah merancang pembangunan
kota baru Patalassang-Moncong Loe seluas 3.500 hektar, sebagai penyangga
strategis Kota Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar (Mamminasata).
Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman Sulsel Andi Bakti
Haruni mengatakan kota baru tersebut diproyeksikan mampu menampung hingga
300.000 jiwa sehingga mampu mengurangi kepadatan di Kawasan Mamminasata
terkhusus Kota Makassar.
Menurutnya, pembangunan kota baru Patalassang-Moncong Loe
direncanakan menggunakan skema kerjasama pemerintah swasta (public private
partnership/PPP), serta melibatkan asosiasi untuk pembahasan peruntukan dan
tata ruang proyek tersebut.
"Untuk realisasinya, kami targetkan mulai tahun
depan untuk pengembangan infrastruktur seperti jalan dan penyediaan sarana air
bersih, karena saat ini kami masih melakukan studi kelayakannya," katanya,
Sabtu (1/2/2014).
Adapun, lokasi kota baru Patalassang-Moncong Loe berjarak
14 kilometer dari Kota Makassar dan 17 kilometer dari Bandara Internasional
Sultan Hasanuddin.
Bakti Haruni memaparkan, kota baru tersebut juga akan
dilengkapi sejumlah fasilitas umum seperti terminal, pasar dan kantor pelayanan
serta infrastruktur penunjang lainnya.
Sementara untuk pembangunan perumahan maupun permukiman
baru bagi masyarakat, lanjutnya, Pemprov berencana menggandeng Real Estate
Indonesia (REI) selaku asosiasi pengembang.
"Pembangunan kota baru memang sudah saatnya, terlebih
pertumbuhan pendudukan di Mamminasata khususnya Makassar yang semakin padat
tiap tahunnya," paparnya.
Menurut Bakti Haruni, rencana Pemprov untuk membangunan
kota baru itu diharapkan mendapat persetujuan dan dukungan dari pemerintah
pusat mengingat proyek tersebut merupakan bagian dari pengembangan Kawasan
Mamminasata.
Adapun Kawasan Mamminasata merupakan percontohan
pengembangan tata ruang terpadu di Indonesia yang dibentuk berdasarakan
Peraturan Presiden No 55 Tahun 2011.
Kawasan Mamminasata meliputi empat kabupaten/kota di
Sulsel yakni Makassar, Gowa (Sungguminasa), Maros dan Takalar yang dipersiapkan
pemerintah pusat sebagai sentra pertumbuhan ekonomi Indonesia Timur.
Sumber : Bisnis Indonesia, 02.02.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar