Bisnis.com, SURABAYA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menata ulang lima rute
pelayaran domestik melalui penerapan model bongkar-muat terjadwal menjelang
operasional Terminal Teluk Lamong.
Direktur Operasi dan Teknik Pelindo III
Faris Assagaf menguraikan rute yang ditata ulang meliputi jalur
Belawan-Surabaya, Tanjung Priok-Surabaya, Surabaya-Balikpapan,
Surabaya-Makassar, Surabaya-Papua (Sorong).
"Kenapa yang ditata jurusan itu, kok
tidak Sampit? Karena kedalaman pelabuhan di 5 rute mendukung kapal dengan
kapasitas besar, minimal 320 Teus," jelasnya, Minggu (23/2/2014).
Selain faktor kedalaman, sambungnya, lima
titik tersebut memiliki signifikansi terhadap arus peti kemas domestik.
Sehingga penataan ulang rute yang disertai penjadwalan waktu bongkar muat
menjamin efektivitas pengangkutan.
Menurutnya, penataan 5 rute melalui
penerapan sistem bongkar terjadwal pasti (window system) sudah dilakukan
sebulan terakhir. Pola ini membuat bongkar-muat tidak lagi berdasar kapal
datang awal maka mendapat layanan pertama tetapi semua terjadwal sebelumnya.
Faris menilai model jadwal sandar yang
pasti mendorong efisiensi operasional kapal. Selain itu, efisiensi juga
bertambah saat Terminal Teluk Lamong yang terintegrasi di satu kawasan
beroperasi Mei mendatang.
"Saat Teluk Lamong operasional dan
rute baru dengan window system sudah tertata maka bisa mendorong peti kemas
domestik yang tujuan internasional. Transhipment bisa di Teluk Lamong juga
makanya lebih efisien," urainya.
Sebagai pembanding, lanjut dia, peti kemas
domestik tujuan ekspor saat tiba di Tanjung Perak harus diangkut trailer ke
depo sebelum dikirim ke terminal internasional. Namun, saat di Teluk Lamong
maka terminal domestik dan internasional berada di satu kawasan.
Terminal Teluk Lamong pada tahap pertama
dikembangkan 38,8 hektare, di antaranya terdiri dari dermaga domestik dan
internasional sepanjang 5 00 meter dan lebar 50 meter. Selain itu dibangun pula
lapangan penumpukan peti kemas 15 hektare.
Faris menuturkan lapangan penumpukan
domestik dan internasional itu nantinya bersebelahan. Sehingga untuk
transhipment pemeriksaan kepabeanan bisa dilakukan di kawasan yang sama.
Adapun di sisi operasional kapal, sambung
dia, sejumlah perusahaan telah berkomitmen mendukung penataan ulang dan sistem
penjadwalan pelayaran (window system). Seperti rute Makassar-Surabaya yang
terjadwal didukung 8 perusahaan, di antaranya PT Salam Pasific Indonesia Line,
PT Samudera Shipping Service, PT Tanto Intim Lines, dsb.
Sumber : Bisnis Indonesia, 23.02.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar