KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di sela
kegiatan IMF World Bank Annual Meeting 2018, muncul sosok Melinda
Gates. Kedatangan istri dari salah satu taipan terkaya dunia itu
merupakan bagian dari tugasnya sebagai Co-Chair dari Komisi Pathways for Prosperity
untuk Teknologi dan Pembangunan Inklusif.
Selama kunjungannya, Gates melakukan
tur ke kantor operasional GO-JEK di Bali, bertemu dengan mitra pengemudi
GO-JEK, mitra GO-FOOD, dan talent GO-LIFE dalam upaya memahami potensi
teknologi digital dalam meningkatkan kesejahteraan dan membangun ekonomi inklusif.
Komisi Pathways for Prosperity juga
melakukan pertemuan di Bali, seiring dengan rangkaian pertemuan IMF World Bank
dari tanggal 8 Oktover-14 Oktober 2018, untuk membahas kebijakan dan investasi
yang diperlukan saat ini dalam memastikan lebih banyak orang di seluruh dunia
yang dapat menikmati manfaat inovasi teknologi secara optimal.
Komisi ini diluncurkan pada bulan
Januari 2018 oleh Melinda Gates, Co-Chair dari Bill & Melinda Gates
Foundation, Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati dan Strive
Masiyiwa, pendiri dan pimpinan Econet.
Komisi ini mengumpulkan pemimpin
dari berbagai latar belakang seperti pemerintah, bisnis, dan akademisi dalam
upaya memulai diskusi internasional mengenai cara memanfaatkan perkembangan
teknologi untuk memastikan pembangunan yang inklusif. Hal itu dilakukan untuk
mengumpulkan gagasan guna laporan yang akan dirilisnya pada tahun 2019.
Nadiem Makarim, Chief Executive Officer dan Co-Founder
GO-JEK, yang saat ini juga menjabat
sebagai komisaris Pathways for Prosperity mengatakan, rekam jejak GO-JEK di
Indonesia merupakan sebuah contoh bagaimana teknologi mampu membuka peluang
untuk akses dan inklusi, dimana mereka yang sebelumnya tidak tergabung dalam
ekonomi modern, mampu terlibat dan bahkan terbekali untuk semakin berkembang.
"Kami sangat senang menyambut
Melinda Gates dan delegasi Pathways for Prosperity lainnya ke Indonesia, serta,
serta bangga dapat memiliki kesempatan untuk menunjukkan bagaimana model bisnis
GO-JEK berhasil menciptakan dampak sosial yang positif serta mendorong
pertumbuhan inklusif di seluruh Indonesia," tulis Nadiem dalam keterangan
resmi, Kamis (11/10).
Dia menambahkan, misi Pathways
for Prosperity sangat penting untuk dunia saat ini. GO-JEK senang dapat
berbagi pengalaman di Indonesia.
Sementara, Gates menuturkan, fokus
komisi ini adalah untuk mengidentifikasi berbagai peluang baru di negara
berkembang untuk menuju kemakmuran dan kesejahteraan.
"Pertemuan saya dengan berbagai
mitra wanita GO-JEK menjadi studi kasus penting dalam memahami bagaimana
teknologi digital mampu meningkatkan pertumbuhan dan inklusi, dengan
menghubungkan orang ke pekerjaan dan pendapatan yang lebih stabil,” jelas
Gates.
Sumber : Kontan, 11.10.18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar