Oleh: Agust Supriadi
JAKARTA (Bisnis.com): Rapat kerja Komisi XI DPR menyepakati target baru pertumbuhan ekonomi 2010 sebesar 5,8% yang upaya pencapaiannya difokuskan pada penurunan angka kemiskinan menjadi 12% - 13,5% dan penciptaan lapangan kerja untuk sekitar 2,32 juta orang.
Rapat kerja bersama antara Pemerintah dan Bank Indonesia semalam juga menyepakati sejumlah asumsi makro lainnya, yakni inflasi dikoreksi turun dari usulan pemerintah 5,7% menjadi 5,3%, suku bunga SBI 3 bulan dipertahankan 6,5% meski pemerintah mendesak kenaikan hingga 7%, dan nilai tukar berubah dari Rp9.500 dalam RAPBN-P 2010 menjadi Rp9.300 per dolar AS.
Melchias Markus Mekeng, Wakil Ketua Komisi XI DPR asal Fraksi Partai Golkar, menilai selama ini target pertumbuhan ekonomi hanya sebatas angka yang realisasinya tidak banyak dirasakan masyarakat.
Oleh karenanya, menurut dia, tidak penting seberapa tinggi asumsi tersebut dipatok, karena yang terpenting adalah kualitas dari pertumbuhan ekonomi dari sisi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Apalagi di daerah, saya tidak merasakan hal yang berkualitas dan rakyat semakin miskin sementara daya beli terus menurun. Terlebih harga beras semakin melambung,” ungkap dia.
Oleh karena itu, Komisi XI DPR membuat tujuh catatan bagi pemerintah dan Bank Indonesia terkait dengan penciptaan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
Salah satunya, menekankan pada upaya menjaga stabilitas harga bahan pokok, penurunan angka kemiskinan menjadi 12% - 13,5%, dan perluasan lapangan kerja dengan asumsi 1% pertumbuhan ekonomi menyerap sekitar 400.000 tenaga kerja.
Menanggapai hal tersebut, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan idaman semua pihak. Namun, harus realistis agar target tersebut menjadi kredibel dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran.
“Namun, pemerintah setuju untuk melakukan semua perbaikan dan koreksi terhadap angka pertumbuhan ini untuk menuju pertumbuhan yang berkualitas,” ujarnya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana menjelaskan berdasarkan realisasi pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir, setiap 1% pertumbuhan ekonomi hanya mampu menciptakan kesempatan kerja bagi sekitar 200.000 tenaga kerja.
“Namun, dengan tambahan angkatan kerja setiap tahunnya pada angka 1,8 juta orang, maka dengan pertumbuhan ekonomi 5,8% kesempatan kerja bisa ditingkatkan,” ujarnya.(er)
Sumber : Bisnis Indonesia, 16.04.10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar